part. 5

76 8 0
                                    

Di Caffe ini Taeri sedang menunggu teman lamanya, untung saja Jadwal BTS sekarang sedang Kosong jadi Ia bisa memanfaatkan Waktu liburnya untuk bertemu dengan teman lama nya. Jika saja dulu Taeri tidak  sibuk dengan Pekerjaan nya mungkin mereka akan lebih sering bertemu. Taeri menelfon temannya itu karena sedari tadi ia belum datang juga
"Hallo Miya, kau sudah dimana?"

"Sebentar lagi aku sampai"

suara dari sebrang sana. Taeri pun menutup telpon nya kembali ia sangat bosan duduk berdiam diri sambil memainkan Hand phone nya. Tak ada yang menarik hari ini selain menunggu sahabatnya datang. Tetapi sesuatu terlintas di otak Taeri tentang teror yang masih berjalan. Apakah ini ada hubungan nya dengan Taeri dan Yesong saat ia putus dulu?

Sebuah mobil putih berhenti di depan Caffe dan turun dari mobil, akhirnya teman Taeri sampai juga jika saja ia belum datang juga Taeri akan mengutuk Miya menjadi batu karena telah membuatnya menunggu lama apa lagi sekarang Taeri menjadi sorotan publik karena terjerat kasus teror Jungkook.

Dari dulu Temanya ini sangat cantik, tak berubah sama sekali. Ia memakai Hodie berwarna Navy dan Jeans Putih. Taeri sampai terpesona dengan penampilan temanya ini.

"Maaf menunggu lama" Miya mengambil tempat duduk di depan Taeri. Taeri tersenyum dan memanggil pelayan untuk memesankan minuman. Taeri memesan kopi caramel kesukaan nya. setelah memesan pelayan itu kembali pergi.

"bagaimana kabar mu Eonnie?" Miya itu lebih muda lima bulan dari Taeri jadi ia memanggilnya dengan 'eonnie' Taeri mengaduk kopi nya lalu menyesap tak bersemangat.

"Hari - hari ini aku sedang banyak pikiran" Taeri berbicara jujur. Mungkin karena masalah Jungkook di teror oleh seseorang apalagi ia sangat takut jika peneror itu datang lalu melakukan hal aneh kepada Jungkook atau juga Taeri. Miya bisa melihat pikiran kacau Taeri karena ia melihat ada dua buah jerawat di pipi dan keningnya. Setau Miya jika seseorang sedang Banyak pikiran tak jarang seseorang itu akan timbul jerawat.

"Tentang Jungkook itu?" Miya menebak yang ada di pikiran Taeri. Taeri mengangguk kecil susah untuk di ceritakan bagaimana awal mula teror ini berlangsung. "Tapi bukan kah polisi sekarang sedang mengejar pelaku tersebut?"

"Entahlah, aku hanya berfikir mungkin aku bisa berbicara kepada peneror tersebut lalu bertanya apa yang dia inginkan lalu masalah selesai" Taeri kehabisan pikiran ia tak tau lagi harus apa. Miya menggengam jari Taeri lalu mengusap punggung tangan Taeri dengan pelan. "Jangan itu berbahaya biarkan polisi yang mengambil alih" Taeri hanya mengangguk pasrah.

Tak lama datang pelayan membawakan secangkir kopi pesenan Miya. Jangan salah sangka jika saja pikiran Taeri benar dan dapat menyelesaikan masalah nya Taeri juga bisa tenang dan semua kembali normal. Taeri tak suka yang berbelit - belit. setelah pelayan mengantar kopi kini hanya ada keheningan yang terdapat di meja mereka seakan mereka tenggelam dalam pikiran nya masing - masing.

Suatu memecahkan keheningan Taeri ketika ia mendapatkan sebuah notifikasi bahwa sekarang Jungkook Sedang ada di sebuah gedung kosong tadinya ia tak mempercayai pesan tersebut tetapi sebuah notifikasi kembali muncul ketika sebuah foto seseorang yang tengah terduduk di bangku dengan tubuh yang di ikat dan mulut yang di bekap bahkan wajah Nya juga terlihat babak belur. Hand phone Taeri terjatuh lalu pesan kembali masuk.

'Jika kau ingin menyelamatkan dan menyudahi ini datang lah ke gedung belakang bekas rumah sakit di seoul, ingat hanya kau saja! Jangan ada orang lain atau kelinci kau ini akan ku jadikan santapan Anjing ku. Kutunggu kehadiran mu, Taeri'

Tubuh Taeri merinding. Jantung nya sudah berdegup kencang khawatir bahkan air matanya telah mengalir deras membasahi pipi nya. " eonnie? Kau kenapa!?" Tanpa menjawab ia langsung pergi untuk menyelamatkan Jungkook.

NOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang