Bacaan: Ibrani 10:19-23
NATS: Karena itu, marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh (Ibrani 10:22)
Pendeta Rich McCarrell menerangkan kepada putranya bagaimana sekretarisnya menyeleksi setiap telepon yang masuk ke kantor gereja. Ia berkata, "Jika ibumu menelepon, dan Ayah sedang sibuk, maka sekretaris gereja akan memberi tahu Ibu apa yang sedang Ayah lakukan. Dari situ Ibu akan memutuskan apakah Ayah harus menerima teleponnya atau ia akan meninggalkan pesan."
Ia lalu berkata lagi kepada putranya, "Akan tetapi jika kamu yang menelepon Ayah, pasti akan disambungkan. Kamu boleh menelepon Ayah kapan saja, sebab kamu adalah putraku."
Beberapa hari kemudian, sekretaris gereja menyambungkan telepon dari putranya itu kepada sang pendeta. Sang pendeta menerima telepon putranya dan menanyakan apa yang bisa dilakukan untuknya. Putranya menjawab, "Tidak ada apa-apa, Yah. Aku hanya ingin memastikan bahwa aku bisa menghubungi Ayah dengan mudah."
Kita juga memiliki akses cepat dan mudah untuk menghubungi Allah di surga. Tidak ada sekretaris yang menyaring "telepon" yang kita tujukan kepada-Nya. Kita tidak perlu memutuskan apakah "panggilan" kita akan mengganggu-Nya atau tidak. Kita tidak perlu meninggalkan pesan supaya Allah menghubungi kita lagi. Pemazmur mengingatkan kita, "Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong" (Mazmur 34:16).
Karena Yesus sudah membuka jalan dengan kematian dan kebangkitan-Nya, kita dapat dengan penuh keberanian dan keyakinan menghampiri hadirat Bapa (Ibrani 4:16).
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Renungan Kristen
EspiritualKumpulan Renungan Kristen 😇😉 Tuhan Yesus Memberkati... Selamat Membaca.. ❤️