Sesampai nya di parkiran, Minho menurunkan Yuna dan merogoh kunci mobil yang ada di saku nya.
"Ayo naik"
Kemudian Mereka berdua pun meluncur menuju ke rumah Yuna
Selama di perjalanan, Suasana hanya hening. Tidak ada yang Mencoba mengawali percakapan. Hanya Minho yang sesekali mencuri pandang kepada Yuna.
Yuna pun terlalu gugup bahkan sangat tegang.
Pikiran nya saat ini sangat campur aduk"Mengapa ia sangat baik? Yang membuat ku seperti ini bahkan bukan dia. Tetapi kenapa malah ia yang mengurus ku bahkan menawarkan untuk mengantarku pulang? Mengapa ia sangat perhatian?" Batin Yuna
Kemudian ia kembali fokus kepada jalanan. Ia bahkan belum memberitahu dimana rumahnya.
"Dimana rumah mu?" Minho membuka percakapan.
"Di kawasan pyeongchang-dong"
"Iya? Teman ku juga tinggal disana"
Yuna hanya ber-oh kemudian melanjutkan berfokus pada jalanan
"Oh iya. Aku sudah memperkenalkan diriku tadi, sekarang giliran kamu" Minho berusaha mencairkan suasana walaupun sebenarnya ia sudah mengenal Yuna, lewat ospek dua tahun lalu.
"Namaku Yuna, Shin Yuna"
.
.
.
.Setelah 15 menit di jalan, akhirnya mereka sampai di rumah Yuna. Rumah mewah yang bersih dan tertata rapi.
"Terima kasih sudah mengantarku pulang" Yuna membungkukkan badan sebagai tanda hormat
"Sama-sama. Masuklah, kamu butuh istirahat"
"Lain kali, jangan main di dekat lapangan" canda Minho
"Ne, ne, baiklah. Hati2 di jalan ya kak" Kemudian Yuna berjalan menuju gerbang rumahnya
"Tunggu!"
Kemudian Yuna berbalik lagi
"Ini ponsel mu? Aku pikir kau menjatuhkannya saat di lapangan tadi" min ho memberikan ponsel berwarna rose gold itu kepada Yuna
"Ah iya benar, ini punyaku"
"Baiklah sekarang masuk lah"
Kemudian Minho kembali ke mobil. Yuna masih berdiri di gerbang . Minho masih harus kembali ke sekolah.
.
.
.
.
. Flashback endYuna kini senyum sendiri jika mengingat perlakuan manis kakak kelas nya tadi.
Lelaki itu Tampan, baik, ketua osis, berprestasi dan berbakat. Kurang apalagi coba?
Yuna kemudian kembali melihat ponsel nya, benar. Pesan itu dari kakak kelas nya, Minho.
Minho🖤
Gwaenchana?Yuna
Iya, aku baik baik saja.Yuna
Terima kasih sekali lagi :)
MInho🖤
Syukurlah..Minho🖤
No problem
.
.
.
.Yuna kembali meletakkan ponsel nya. Ia berjalan menuju jendela kamarnya yang tertutup rapat. Ia membuka jendela itu dan merasakan udara dingin dari angin malam berhembus, mengibaskan rambut panjangnya yang berwarna golden brown itu.
Ia sangat ingin menceritakan kejadian hari ini kepada sahabatnya, Ryujin. Tentang perlakuan manis Minho, tentang bagaimana cara nya ia pulang kerumah dan bagaimana ia jatuh cinta kepada penyelamatnya itu.
Tetapi untuk saat ini, Yuna terlalu malas untuk bercerita lewat ponsel. Toh ia bisa menceritakannya besok. Kemudian ia kembali menutup jendelanya, dan berjalan menuju lemari pakaiannya. Ia mengambil Hoodie oversize.
Seoul malam ini begitu dingin."Ttingg!"
Sebuah notifikasi pesan kakaotalk masuk.
Minho🖤
Aku ada diluarYuna
Diluar? Ngapain?Setelah membaca pesan itu Yuna segera berlari menuju jendelanya untuk memastikan pesan dari Minho itu. Dan benar, Mobil yang mengantarnya siang tadi terparkir di depan gerbang rumah Yuna.
Tanpa berpikir panjang, Yuna berlari menuruni anak tangga dan keluar menemui Minho .
"Kakak ngapain diluar jam segini. Udah malam. Dingin pula" Yuna yang ngos ngosan akibat lari menetralkan nafasnya kembali
"Buat jemput kamu" jawab Minho santai
"Jemput? Emang kita mau kemana?" Tanya Yuna yang masih bingung
"Dinner, kamu pasti belum makan kan? Kalo gitu ayo"
"Tapi kak aku belum siap"
"Kamu ganti pakaian aja dulu, aku bakal nunggu kok"
Yuna kembali masuk kerumah nya. Dan mengajak Minho untuk menunggu di dalam. Soalnya di luar lagi dingin. Lalu Ia segera menuju kamarnya dan membongkar isi lemari pakaiannya
Ia terlalu bingung untuk memilih pakaian yang cocok untuk Dinner. Lagi pula ini kali pertamanya.Setelah acara mengutak atik lemari selesai, pilihan Yuna yaitu Atasan berwarna Pink dan Rok berwarna Putih. Perpaduan yang lembut.
Kemudian ia hanya memoleskan Tone up cream dan Lipbalm strawberry. Manis sekali.
Setelah semua nya telah siap, ia memakai slingbag berwarna Putih, Hadiah ulang tahun dari Mama nya.
Ia kemudian turun menemui Minho."Maaf kak, aku lama banget ya?"
Minho yang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya menggeleng.
"30 menit, ga kok"
Yuna cuma nyengir. "Kalo gitu kita berangkat sekarang"
Tbc
.
.
.
.