" Kisahku dimulai pada saat mentari bersembunyi di balik kerumunan awan hitam, gelap gulita seluruhnya. Aku terdiam dan terpaku pada kejadian yang membuatku hilang arah, sukmaku seolah menolak segala hal yang berhubungan dengan ingatanku. Segalanya hilang tidak berbekas, lebur hingga serpihannya ikut terbawa hembusan angin.
Pilu sekali kehidupanku, pelipis ini sering kali basah. Menahan goresan luka yang banyaknya tak terhitung. Waktu hanya memburuku, tidak pernah membiarkanku hidup tenang.
Bibirku bergetar, menahan isak yang begitu sesak. Di tengah gerimis yang diselimuti kegelapan, hatiku mencoba menahan ngilu yang terperangkap di otakku. Mataku mencari cari kenangan usang yang masih tersisa, kususun robekkan kisah sendu hingga jadi utuh kembali. "🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
" Aku berdiri di samping jendela, menanti harapan kusam yang lama kunanti. Ragaku terpatung sekian lama, mencari kepastian yang tak kunjung kutemukan. Butir hujan menemaniku, ditiap tetes bulir bening yang membasahi indra penglihatanku. Di ujung sudut lorong, tubuhku kaku menganga tak bersuara. Sakit sekali rasanya, pengorbanan yang disiakan. Penghianatan menyesatkan segala hal, ingatan lebur terbawa ombak laut.
Dentum jam mengiramakan detak jantung, gemericik air bagai melodi sukmaku. Tubuhku tersungkur begitu jauh ke dalam hisapan gelap. Tawa yang mengisi ruang, seketika lenyap bersamaan redanya hujan. Aku tersesat dalam gulita, raga meronta ronta mengikuti arah angin. Wahai pengusik malam, kemana serpihan kisah yang memilukan?
Keringat bercucuran, bercampur kentalnya darah. Suara itu, suara menakutkan yang selalu mengikutiku. Aku berlari menerobos ilalang, tak peduli sayatan yang menggores kulit. Wahai rembulan sang cahaya malam, bawalah raga pendosa ini pergi. "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Vote and comment, sebanyak banyaknya ya guys. ☺
Jangan bosen nunggu kelanjutannya ya 😊
See you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Tears
PoetryHidupku hanya parasit yang tak pernah teranggap. Semua sirna bersamaan dengan waktu, tangisku bukanlah lemahku. Kian lama, semua berubah jadi butiran debu. Aku hanya pemburu mimpi, mengusik tiap sisa cerita yang tertinggal. Kuceritakan ditiap bait...