Blood Tears 6

0 1 2
                                    

" Mereka benar, aku hanyalah manusia pembawa sial. Hidupku tak layak dikagumi maupun dihargai, tentu terasa sangat menyedihkan di lubuk hati terdalam. Tetapi untuk apa terus menerus berusaha mengalah, bukankah itu akan terasa ngilu di dada. Aku hanya bisa diam meratapi alur hidup ini, seolah seluruh rangka tubuh lumpuh. Pada kisah tersendiri, membuatku sadar bahwa hanya kesedihan yang menyelimuti. Dalam hitungan detik jarum jam, entah berapa butir tetes air mata yang mengalir di pelipis.

Diriku bertanya pada bayanganku ''apakah aku tak layak bahagia? ". Pertanyaan yang terus muncul dalam benakku hingga detik ini, sungguh terasa sangat sakit batinku. Mereka tak pernah menganggapku ada, aku hanya diperbudak. Ingin marah, tapi pada siapa?
Ini memang jalan dalam hidupku, marah dan lelah dianggap hiburan semata. "

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Aku bisa tertawa palsu jika aku ingin, aku bisa berpura-pura bahagia jika itu yang kubisa, aku bisa terlihat baik-baik saja jika itu yang membuat orang di sekitarku merasa nyaman, aku bisa bercanda jika itu membuat orang tertawa, aku bisa melakukan itu semua. Walaupun diriku sedang hancur saat itu, terasa ngilu sekali. Hanya kebagiaan orang lain yang aku utamakan, sebab itu yang bisa kulakukan. Karena memang tidak ada kebahagiaan untukku, biarlah orang lain merasakan kebahagiaannya dan aku yang jadi penyebab rasa bahagianya. "
.
.
.
.
.
.
.

Vote and comment sebanyak-banyaknya ya guys 😉🤗
💜💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blood Tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang