(Bab pre-war)Chapter 3: Teman Di Tempat Tinggi

7 2 0
                                    

『1 Januari 2020 14:00 Hotel』Waktu itu sangat senyap, tidak ada orang yang berbicara atau berteriak, benar - benar senyap memandangi bayangan itu sambil menganga begitupun dengan Raka.

Seketika angin bertiup kencang menghempaskan kabut sampai kelangit, membuat bayangan itu terlihat jelas.

Kelima benda aneh itu terlihatjelas terbang di angkasa, benda tersebut berwarna hitam bercorak hijau, memiliki bentuk seperti kapal.

Kelima benda itu hanya diam. Hanya berputar mengelilingi sebuah cahaya bewarna biru dengan garis garis bergerak keatas.

Lalu Raka menyalakan televisi yang berada di dinding lobi.

Muncul gambar gambar yang menampilkan kota London dilahap oleh lautan api, Kota New York yang gedungnya bertabrakan sattu sama lain, sebuah kapal terbang berukuran besar muncul di timur  tengah, orangorang mati karena reruntuhan, puing puing bahkan aksi anarkis ada dimana dan Jepang mengalami kerusakan cukup berat akibat meteor.

Semua orang yang ada mulai ikut panik akibat semua kekacauan ini.

***
『18:45』

Suasana begitu senyap, dan dingin. Tidak seperti yang tadi semua kacau tidak karuan.

Banyak warga yang berpindah tempat.

Lalu ada seorang pria sekitar 40an tahun datang dari luar bersama keluargannya. menelefon sambil menanyakan kepada pegawai apa alamat hotel ini, pria itu begitu serius berbicara dengan ponselnya.

Ada juga orang yang pergi menuju bandara atau kembali kerumah mereka masing''

Raka bertanya, "seberapa lama kita menunggu? Haruskah kita ikut mereka?"

"Aku tidak tahu, tapi sebaiknya kita menunggu saja disini" nada Rigel berat.

Sambil duduk di antara tas, Raka tanpa sadar terdidur.

***

『23:16』

Seseorang pegawai Hotel membangunkan Raka dari tidurnya, "permisi anda harus segera bergegas ke atap" pegawai  sambil memegang pundak Raka dan memegang senter di tangan kiri nya, lalu pergi membangunkan penduduk yang lain.

Orang-orang di lobi hanya tersisa sedikit karena sudah pergi sekitar 15 orang termasuk kedua karakter utama kita.

Raka yang setengah tak sadarkan diri menggoyangkan punggung Rigel, "ayo..... lah kita pergi dari sini ....." menguap.

"Apa sudah pagi?" Sambil menggosok kedua   meminum kopi di dalam termos yang Raka bawa.

"Cepatlah kita akan pergi dari sini" sedikit tegas Raka hampir sadar sepenuhnya.

Kopi di termos sudah dhabiskan nya, memasukannya kembali kedalam tas Raka "Jadi, kita harus kemana?" Rigel mengangkat tas beratnya di pundak, dan memberikan tas Raka padanya.

"Aku tidak tahu" Raka menyalakan senter kecilnya dan menyoroti sekitarnya. Telinga Raka mendengar suara baling-baling berputar dari luar hotel. "Mungkin bantuan sudah datang?"

Pegawai hotel itu mengajak semuanya untuk pergi ke atap hotel. Satu persatu orang mengikutinya Raka dan Rigel berada paling belakang, mereka berjalan dilorong dengan karpet hijau di lantai menuju pintu besi yang diatasnya ada gambar tangga. Dia membuka pintu itu, terdapat banyak sekali anak tangga yang berputar.

Setelah menaiki semua anak tangga,terdapat pintu besi lagi yang terkunci dengan gembok, pegawai itu kemudian membukanya dengan kunci, dan akhirnya lepas gemboknya.

Mereka sampai diatap hotel tersebut. Lalu seorang pria menyalakan sebuahsuar merah dan mengayunkannya diudara.
Pria itu adalah orang yang sama yang menelefon dengan seriusnya tadi.

2 menit berlalu, sebuah helikopter CH-47 mendarat diatas hotel. Pintu belakang heli terbuka, 2 kru mengayunkan tangan, berteriak, "cepat masuk!"


Angin kencang dari baling baling menerpa mereka. Kemudian mereka masuk keadalam helikopter. Bagian dalam helikopter bewarna abu abu dan barisan kursi di kiri dan kana berhadapan. Raka dan Rigel duduk bersebelahan bagian kiri helikopter.

Pintu helikopter menutup bersiap untuk lepas landas.

Helikopter terbang. Membawa kami ke pamgkalan, dari jendela Raka melihat kobaran api keluar dari gedung, pesawat pesawat mengitari jalan tol, dan banyak helikopter yang lepas landas dari apartemen, lapangan, stadion dan bandara.

Banyak sekali helikopter yang berterbangan searah.

Dari sini mereka sudah lega dari semua ketegangan itu.

***

FALL X SKYLINE :The DefendersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang