PART 7

19 2 0
                                    

-
dan tak terasa kita udah sampai di depan rumah , semua terasa singkat saat bersama dirga .
“ga ayo nanti malam mampir bawa gitarmu sama ajak alas sama mas fajar terus siapa lagi itu mas arfan” ajakan abang untuk nongkrong di rumah nanti malam
“iya mas nanti aku sama anak anak kesini , va jangan lupa kopi ya va” suara dirga yang menyuruhku
“ogahh” ku jawab dengan nada kesal
setelah aku memasuki rumah dipikiranku hanya memikirkan , abangku kenal dirga dan alas dari mana coba .
“zaf , kamu kenal Dirga sama Alas darimana”
“kamu itu dari dulu masih sama aja manggil abangnya tanpa ada embel embel abang atau bang zafran , langsung zaf , ku telfon mama nih ya”
“iya iya Abang Zafran afrada zalora , dimana kah abang zafran mengenal teman saya yang bernama alas dan dirga”
“baku banget bahasamu dek , alas sama dirga itu temen komunitas sama temen ngopi abang dek”

kringg

Ku angkat teleponku
“halo va kamu udah balik kan va , nanti malem aku nginep rumahmu ya please 2hari dirumah ga ada orang takut va , oke sekarang aku otw”
“kenap- tuuttt tuttt tuttt“ 
kebiasaan rinala , bawel duluan terus ngomong sendiri dan ditutup telephonenya.

sang fajar berganti tugasnya dengan sang candra rembulan , saat itu di ruang keluarga ada alas dan dirga yang sedang memainkan gitar dan bang zafran sedang mandi

toktoktoktok

“eh tolong bukain dong , aku kan lagi nyiapin kopi sama camilan buat kalian”
“iya va” saut alas sembari menaruh gitarnya

kreekkk

rinala memeluk alas sambil menangis
“vanyaa , aku seedih banget van-
eh kok beda ya yang gue peluk (sembari menoleh) Alasssssssssss!!”
“lepas lepas , kamu ngapain peluk aku . Idih najis aku mau mandi wajib dulu habis di peluk kadal air” alas sembari melepaskan rinala
“aku kirain Vanya , terus kamu ngapain di rumah vanya” cerewetnya rinala
“kalian ini ngapain sih ribut di depan ayo masuk” jawabku sambil menghampiri mereka.
Lalu mereka kembali masuk ke ruang keluarga.

kreekkk

suara kamar mandi terbuka dan bang zafran mengelap rambutnya dengan handuk
“masyaallah ganteng banget” suara cempreng rinala
“makasih rinala” jawaban jail alas yang sedang bermain gitar
“bukan kamu alas , tapi mas ini lo” sembari menatap abangku
“itu abang aku rin”  jawabanku memecah tatapan rinala
“abang kamu ganteng van” sambil menatapku
abangku? hanya sok cool sok kegantengan , tanpa mengubris rinala. aku dan rinala masuk ke kamar , abangku dan teman temannya melanjutkan ngopinya .

Malam semakin petang bersama awan hitamnya , bulan tetap bersinar meskipun dia  harus terus melawan angin dingin , bintang seakan redup digantikan cahaya bintang lain yang bersinar , semua sunyi hampa ku tutup mata ini untuk merasakan sepinya malam.

suara adzan membangunkan ku , lalu ku tunaikan ibadahku
“bangun rin sholat dulu” suaraku membangunkan rinala

kreekk

mataku tertuju pada laki laki yang membelakangiku memakai sarung dan menunaikan sholatnya sendirian , sedangkan teman temannya masih tidur , iya itu dirga .

‘assalamualaikum warrahmatullah , assalamualaikum warahmatullah’
mataku tercengang saat melihat dirga .
“vanya Aku kirain pocong , ngapain ga ngelepas mukenahmu dulu sih van” suara dirga yang Nampak kaget
“hehe maaf ga , tadinya aku mau bangunin abang , dan kirain kalian udah pulang” ku jawab dengan nada canggung.

ketika semua telah terbangun lalu masing masing dari kita mempersiapkan diri untuk menjalani aktivitas , abangku , mas fajar dan mas arfan bekerja.  sedangkan aku , rinala , alas dan dirga pergi ke sekolah .

Hilangnya Senja Di Atas Motor Tua [COMPLETE]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang