PART 5

25 4 0
                                    

Setelah kami kemah , kami melanjutkan sekolah seperti biasa namun lebih sibuk dari biasanya karena ada banyak makalah dan tugas rumah untuk di selesaikan.

(7 hari berlalu)

Waktu menunjukan jam 4 pagi

Kring kring kring

Ku angkat telephone ku yang berada di atas meja “halo selamat pagi” sapaku sembari ku mengusap usap mata “Pagi nak , segera pulang ya ke jogja “ suara mama yang Nampak menyembunyikan sesuatu “kenapa ma?” jawabku sambil heran “mama minta tolong van , segera pulang ke jogja , ambil penerbangan paling awal dan kemas barang seperlumu saja” suara mama dengan tenang namun menyimpan sejuta misteri “iya vanya segera pulang tapi ada apa ma ?” sautku, “sudah cukup , ayo segera siap siap , nanti kamu di bandara dijemput papa ya” “ini ada apa sih ma bukannya papa ada di bali ?”
tuttt tuttt tuttttt
mama menutup telephone tanpa mengucap salam , entah apa yang terjadi.

Saat aku memesan taxi online entah kenapa tidak ada yang mengambil yang ku pesan , dan saat itu menunjukan pukul 5 ku lari ke rumah dirga untuk meminta tolong mengantarkan ku ke bandara saat aku sampai di depan rumah dirga , ada tante dira yang memegang telephone lalu menghampiriku
“tunggu sebentar ya van , dirga masih cuci muka , penerbanganmu jam 7 kan nak ?” tanya tante dira “iya tante , tante kok tau ? tante habis di telephone mama ya ?” dan belum sempat tante menjawab , dirga sudah keluar dan nampaknya ia terburu buru mengantarkan ku
“ayo van buruan naik ke mobil!” kata dirga yang sambil berjalan ke arah mobil .
“tante vanya pulang dulu ya tan”
“iya nak , hati hati dijalan ya”.
“ayo vanya!” bentak dirga 
“iya sebentar , dir barangku ada di teras rumah” sautku
“iya yang penting kamu masuk dulu , nanti barangnya aku angkat”.
Di sepanjang perjalanan menuju bandara entah kenapa aku ingin menangis , dan aku melamun sesekali dirga menatapku , dirga menemani sampai di bandara

saat aku berada dipenerbangan pikiranku kacau , padahal aku belum tau apa yang terjadi , sesampainya di jogja aku di jemput oleh papaku.
“pa , papa bukannya ada di bali dan ada pekerjaan yang belum selesai?” tanyaku
“iya va , papa pulang masa gak boleh sih , oh iya gimana sekolahmu di Surabaya ?” tanya papa yang mengalihkan pembicaraan
“ah lagi males cerita pa , lagi ga mood” sautku dengan nada kesal .

sesampainya di rumah Nampak di kejauhan ada beberapa motor dan mobil terpakir dan ada tenda yang berada di depan rumah , di samping rumah ada tempat untuk memandikan jenazah pikiranku kacau dan ada kata yang tidak bisa di ungkap “ini ada apa ?” langakah demi langkah ku berjalan dengan pikiran dan perasaan yang meracau .
ketika itu semua Nampak saudara saudara berkumpul dan semua mata tertuju kepadaku , saat ku memasuki ruang tamu .

Melihat semuanya meneteskan air mata, papa memelukku dari belakang saat ku buka kain yang meyelimuti tubuh yang terbujur kaku , secara perlahan ku buka dan saat itu semua Nampak hancur seorang om dengan wajah yang Nampak pucat , ku peluk raga tak bernyawa berharap semua kembali sedia kala , pikiranku melayang saat dulu bermain dan diajaknya jalan jalan semua nampak hancur ketika melihat raganya yang dulu kekar kini terbujur kaku di hadapanku , satu doa yang ku minta saat itu kepada tuhan

Tuhan aku ingin dia kembali , memelukku tertawa bersama , aku hanya ingin dia kembali tuhan

Ku peluk erat seakan tak ingin melepaskan , waktu membeku namun semuanya tetap berjalan , ku lihat kain kafan yang sudah membalut nya sungguh aku tak percaya ini , saat berjalan menuju pemakaman langkah demi langkah bagai panah yang menembus ke jantung , saat melihat liangnya sudah siap dan tubuhnya di masukkan ke dalam liang kubur
air mata menetes deras dan ingin ku peluknya sekali lagi namun semua sudah terlambat .
sesampainya di rumah ku sandarkan tubuhku yang cukup lemah ini ke tembok dan entah apa yang ku pikirkan dan entah apa yang ku rasakan semua Nampak buram dan kelabu , hinggaku berdamai dengan jiwaku yang cukup rapuh , ku beristirahat sejenak dan berharap semua ini adalah mimpiku .

Saat ku terbangun ada seorang lelaki yang menggenggam erat tanganku dan ingin memindahkan ku ke kamar namun tubuhku cukup lemas dan pandanganku kabur dan semua blank , saat ku membuka mataku ada seorang lelaki yang duduk di kursi kamar sambil tertidur pulas nampaknya aku tak asing dengan raut itu , dan ternyata itu adalah


Terimakasih udah baca part 5 ini , maaf agak lama post part yang baru , semoga suka dengan part ini , salam literasi.

Selamat jalan untukmu om , ini tulisanku untuk mengenangmu dedikasi terimakasihku untukmu .

Hilangnya Senja Di Atas Motor Tua [COMPLETE]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang