SENJA YANG HILANG

27 4 0
                                    

24 desember

tepat jam 8 aku berangkat bersama dirga menuju tempat yang ‘indah’ di sepanjang perjalanan aku dibuat tertawa dan bahagia bersama dirga , setelah 2 jam perjalanan kami turun untuk mengisi perut di warung yang sama dengan orang yang sama dan setelah makan aku menuju pantai hanya berkisar 1jam setengah .

suara ombak terdengar dan angin yang menerpa semakin kencang , aku bentangkan tangan menghirup udara sedalam dalamnya dan menghembuskan dengan perlahan juga , dirga terus tertawa , dan setelah itu lalu aku berlari menuju pantai dan dirga sama seperti dulu menulis dan sebat sans alias merokok dan tak lama dirga menyusulku dan berlari bersamaku .

‘van kamu tau gak van , ini hal yang paling bahagia van’
‘kenapa ga?’
‘apapun hal yang kita lakukan bersama dan si tua ini (motor) aku bahagia’
aku hanya membalasnya dengan senyuman

Senja datang.

di bawa senja , harapan dan harapan tercipta namun semua hanya harapan , diambang kepastian  atau di ambang jurang kepalsuan . aku bahagia di dekatmu namun aku takut itu hanya sesaat . aku menyukaimu namun  entah apa yang terjadi padamu .

Aku duduk bersama dirga di atas motor tuanya.

‘dirga , senja itu damai seperti aku yang berada di dekatmu.’ kataku
‘sudah lah van senja akan hilang , berganti malam panjang . ini kado terbaik untukmu , semoga kita bertemu’.
lalu kita pulang dan aku menyiapkan untuk pemberangkatanku ke bali.

25 desember

Nampak dirga sudah di depan halaman bersama mas fajar , setelah aku sarapan lalu aku pergi bersama dirga untuk ke bandara , biasanya aku semangat sekali kalau liburan namun entah kali ini terasa berat sekali , ketika sampai di bandara .

‘selamat ulang tahun vanya , ini pakai gelang dan kalung dirga sebagai hadiah’ sambil melepaskan gelang dan kalungnya
‘dirgaaa , makasih ga’ lalu aku mengenakannya
‘dirga sayang vanya’kata dirga yang membisiki kupingku

aku hanya terdiam dan membeku

‘sudah masuk sana sebelum ketinggalan pesawat’ kata dirga
‘eh eh iya aku duluan ya’ sautku dengan canggung

sesampainya di bali aku seperti biasa pergi ke ubud untuk liburan dan pergi ke pantai.

1 January

kringgg kringgg

telephone alas masuk

“halo ada apa las?”
“va kamu pulang sekarang deh “
“kenapa ?”
“ada hal penting va”
“sebentar aku mau cek dulu , untuk penerbangan saat ini sudah full . besok ada tapi jam 2 pagi”
“udah gappah ambil aja jam 2 pagi”
“kenapa sih las ?”
“sampai jumpa besok tutt tutt-”

2 January

dengan tergesa gesa aku menuju bandara supaya pulang lebih cepat padahal sih enggak karena semua udah terjadwal , dibandara aku menunggu lama karena ada delay pesawat selama 1 jam , alas terus menelfonku namun tidak aku angkat , jam 3 pagi mulai lah penerbanganku , sesampainya di Surabaya aku dijemput oleh abangku , saat ku aktifkan handphoneku panggilan suara abang 13x, panggilan suara mas fajar 5x ,panggilan suara mas arfan 7x , panggilan suara alas 20x , panggilan suara rinala 70x.

“bang ini apaansi kok semua nelfon aku”
“gappah mau nanya aja kamu sampe mana”

kringg kringg kringg

“ini rinala ngapain juga”
sontak handphoneku diambil oleh abang dana bang yang mengangkatnya
“vanya udah sama abang” lalu ditutup , handphoneku dibawa abang dan tidak di kembalikan.

sesampainya di rumah Nampak semua teman teman abang berada di rumah dan menatapku , aku berfikir mungkin semua nginep disini .

“eh kok masih disini , ayo ke rumah almarhum” kata teman abang yang barusan datang
“siapa yang gak ada mas ?” tanyaku
“itu si-“ belum sempat ngomong , abang memotong pembicaraan
“kamu mandi dulu , nanti abang antar”
lalu aku bergegas mandi dan menyiapkan diri

“sudah siap dek?” kata abangku
“siap apaan si bang?”
lalu aku bersama teman teman abang berjalan menuju rumah duka , dari kejauhan itu rumah dirga .

sesampainya aku di depan jasad yang tak bernyawa ku buka secara perlahan kain yang menyelimutinya dan hancur ketika melihat jasadnya Adam Dirgantara , ku peluk jasad tak bernyawa tampak alas dan rinala menguatkan ku tapi aku ingin dirga kembali , masih teringat jelas kata kata dirga ‘sudah lah van , senja akan hilang berganti malam panjang . ini kado terbaik untukmu , semoga kita bertemu’. 

ini yang kamu katakan kado terindah buatku ga ? dengan pergimu ?kembali ga ayo kita ke pantai bercengkrama dengan ombak .

“rin dirga kenapaaa?” sambil menangis memeluk jasadnya
“dirga sakit van terus dia jatuh ada pendarahan di otaknya , semalem dia kritis mangkanya alas nelfon kamu supaya kamu cepet pulang”.

saat itu aku membenci semesta kenapa mengambil dirga dan saat bertemu hanya bisa menatap dirga tak lagi  bernyawa .
di pemakaman rasanya masih tak percaya , melihat dirga telah berpulang namun tuhan sayang dirga, tuhan mengambil dirga supaya dirga tak lagi sakit.

3 bulan berlalu

abang mengajakku ke pantai dimana aku dan dirga disini berpacu dalam bahagia dan tertawa lepas .

“andai dirga disini ya bang , dirga pasti seneng kayak dulu vanya sama dirga di sini ketawa , cerita , duduk di cb sambil menatap senja , tapi sekarang mendung bang senja tak terlukis lagi , senja sudah hilang   dan pergi bersama dirga” ceritaku kepada abang.

“ dirga pernah cerita sama abang , dia akan kesini dengan satu orang yang dirga cinta dan sayang namun saat itu dirga sedang tidak dekat dengan siapa siapa , dirga lalu cerita sama abang bahwa dia dekat dengan anak perempuan yang dia sayang dan cinta yaitu vanya zalora dan abang kaget karena yang dia suka itu adik abang sendiri  , dan asal kamu tau dek yang beri tau abang kalau om meninggal itu dirga , dirga mencari abang ke kontrakan abang, dia bilang sama abang kalau om sudah tidak ada.”
“dirga disini menulis loh bang”
“ini bukunya , buku ini diserahkan abang saat kalian pulang dari sini”

Bukunya diberikan kepadaku

tulisan pertama kali

di hadapanku ada seorang gadis berlari bersama ombak , tawa dan bahagia menghiasi surya menjelang senja , sedangkan aku ? duduk memperhatikannya bersama puntung rokok ku . wahai nona aku menyukaimu saat awal aku menabrakmu , aku ingin menyapamu namun aku malu , lalu aku menyerempetmu, sebetulnya aku sudah menatapmu saat aku menabrakmu , di halaman rumahmu kala itu aku menatapmu dengan bahagia karena aku telah mengenalmu dari sekian tahun yang lalu.

tulisan terakhir

wahai senja tetap abadi lah bersama tawanya, untuk semesta ku titip dia bersamamu , oh angin jangan buat dia sakit ,wahai malam temani dia saat aku tidak bisa menemani, vanya yang tuhan ciptakan itu indah bukan hanya sekedar senja . kado terindahku untukmu hanyalah tulisan ini , untuk selebihnya tuhan tau apa yang kurasakan saat ini.
aku mencintaimu di awal kita bertemu vanya zalora.

Hilangnya Senja Di Atas Motor Tua [COMPLETE]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang