Eden Rose

8.5K 570 98
                                    

Xiao Zhan memijat pelipisnya yang berdenyut dengan ibu jari dan telunjuknya. Sebagai Ketua OSIS di sekolahnya, tentu Xiao Zhan merasa bertanggung jawab penuh atas seluruh permasalahan siswa. Dan kali ini, untuk pertama kalinya, Xiao Zhan merasa gagal menjaga teman-temannya.

Siswa yang membuat Xiao Zhan sakit kepala adalah Wang YiBo, anak dari keluarga pemilik sekolahnya sendiri. Pagi ini guru Bina Konseling (BK)-nya, Wang ZhuoCheng, memanggil Xiao Zhan untuk memberitahu bahwa satu kesalahan lagi, Wang YiBo harus keluar dari sekolah.

Dengan buruk, Xiao Zhan menghakiminya sebagai tuan muda yang manja, bergantung pada kekuasaan ayahnya, dan berakhir pada kehancuran dirinya sendiri.

Saat ini saja, meski belum genap satu tahun sekolah, YiBo sudah terkena 2 peringatan berat dan puluhan peringata ringan lainnya. Mulai dari sering terlambat sekolah, membawa motor meski belum memiliki Surat Ijin Mengemudi, mengenakan aksesoris yang berlebih, dan lain sebagainya.

Jika ini dibiarkan, nama sekolah akan buruk dan Xiao Zhan tidak ingin itu terjadi di masa kepengurusannya.

Saat itu juga, YuBin, wakilnya datang membuka pintu ruang OSIS tergesa-gesa. Napasnya tersengal menandakan dia baru saja berlari dan kemeja lengan panjang putihnya bersimbah keringat. Setidaknya rompi sweater putih bergaris hitam di dekat kerah khas sekolah mereka membuat keringatnya di dada dan punggung tidak terlihat.

YuBin dengan panik memperingatkan, "Gawat!! Wang YiBo baru saja datang dan membawa motor lagi."

Sontak Xiao Zhan berdiri, "Dimana dia sekarang?"

Bagaimana bisa YiBo baru datang saat jam istirahat pertama? Sungguh tidak bisa dipahami.

YuBin sendiri ditugaskan untuk mengawasi YiBo agar jika berulah, Yibo tidak ketahuan oleh Wang-laoshi dan langsung melaporkannya saja pada Xiao Zhan.

"Masih di parkiran."

"Wang-laoshi?" Xiao Zhan bertanya keberadaan Wang ZuoCheng, guru BK-nya, dan berharap agar mereka tidak berpapasan.

"Masih istirahat di kantin guru."

Xiao Zhan langsung berlari secepat yang dia bisa. Kantin guru berdekatan dengan parkiran.

Entah bagaimana dia bisa melewati pos penjaga gerbang. Mungkin satpam takut dengannya. Ini adalah sekolah milik ayahnya. Guru-guru juga tidak berani menegur YiBo. Hanya Wang-laoshi yang mau memarahi bahkan menghukumnya.

Xiao Zhan sampai di parkiran dan tidak ada tanda-tanda keberadaan YiBo. Motor hijaunya telah terparkir dengan gagah diantara motor-motor lain milih senior yang sudah memiliki SIM.

Menelusuri jalan menuju kelas 1A, kelas YiBo di sayap kanan sekolah, Xiao Zhan berharap menemukan juniornya yang bodoh itu.

Dia mencari hingga melihat YiBo berada di ujung koridor. Disaat yang sama, Wang-laoshi keluar dari kantin guru dan mau berbelok ke arah koridor tempat YiBo berada.

Sepertinya YiBo tidak sadar ada Wang-laoshi di depannya.

Xiao Zhan langsung berlari mendekat dan membuat Wang-laoshi berpaling ke arahnya.

"WANG-laoshi!!" panggil Xiao Zhan sengaja menekankan nama marga Wang-laoshi agar YiBo yang memiliki pelafalan nama marga sama ikut terpanggil.

Sayangnya YiBo mengenakan headset dan tidak mendongak dari ponselnya.

Wang-laoshi tersenyum, "Ah Xiao Zhan. Mengapa kau berlari seperti itu?" sepertinya suasana hatinya sedang baik. Sungguh aneh mengingat sebelum kelas dimulai, dia marah-marah kesal dengan kelakuan YiBo.

"Aku buru-buru, sampai jumpa Wang-laoshi."

Xiao Zhan berlari melewati Wang-laoshi dan segera menarik lengan Yibo menuju koridor kanan dan bersembunyi di ruangan terdekat.

Flower Languange [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang