YiBo sungguh kesal dengan Xiao Zhan.
Sejak berkenalan dengan Yu Er, Xiao Zhan selalu saja menyapanya apabila berpapasan. Jika tidak ada YiBo, Yu Er menghampiri Xiao Zhan untuk bertanya hal-hal bodoh seperti bagaimana masuk kepengurusan OSIS atau tips ujian.
Mengapa tidak bertanya pada ketua OSIS yang baru saja!!! Hhh.. Zhan-ge sungguh polos.
Ditengah lamunannya yang membara, seseorang tiba-tiba berteriak padanya, "YIBO! Taruh guntingmu sekarang juga sebelum kau benar-benar memotong habis anggrek langka ini."
Itu adalah Xuan Lu yang berteriak. Mendengar sebuah peringat, YiBo baru ingat bahwa seharusnya dia sedang memotong daun kering dan bukannya daun-daun hijau di atasnya. Tanaman Anggrek Tanah yang termasuk langka karena sulitnya bunga hidup di musim dingin ini menjadi hancur berantakan. Setelah diperiksa, tak hanya daun yang tergunting melainkan tangkai bunga-nya juga.
"Lu-jie, maafkan aku.. Aku.. Aku tidak sengaja.."
"Tentu saja kau tidak sengaja.. Tapi apa yang membuatmu seperti ini, YiBo?"
"Aku.." memangnya apa yang YiBo lakukan? Apa yang harus dikatakan YiBo? Marah pada seniornya? Apakah amarahnya termasuk rasional?
"Apa kau sedang jatuh cinta?"
YiBo buru-buru menoleh dan menatap Xuan Lu yang berada di sebelahnya, "Ja...jatuh cinta? Apa maksud Lu-jie?"
"Coba kutebak.. Teman sekelasmu?" Xuan Lu menyeringai.
"Ha?"
"Lebih tua darimu?"
"..."
"Sering membawakanmu bekal?"
"LU-JIE!! Hentikan!!" Telinga YiBo memerah mendengar semua deskripsi yang diutarakan Xuan Lu.
"Hahaha... YiBo oh YiBo.. Sungguh menggemaskan.."
"Ah.. Sudahlah. Aku pulang saja." Dengan begitu, YiBo meletakkan gunting tanamannya dan segera pergi meninggalkan rumah kaca di atas atap toko bunga.
"Eeeh!! Tunggu sebentar."
"Apa?"
"Bawa bunga-bunga yang kau hancurkan ini. Berikan pada Xiao Zhan. Kau mau ke rumahnya kan?"
"Darimana Lu-jie tahu?"
"Ini masih siang. Tidak mungkin kau pulang jam segini. Apalagi orangtuamu tidak di rumah."
YiBo merona. Perkataan Xuan Lu seakan melabeli YiBo sebagai anak kecil yang takut sendirian. Hal itu sangat memalukan.
"Argh!! Berhentilah menggodaku, Lu-jie." YiBo segera mengambil tangkai-tangkai bunga yang terpotong dan bergegas pergi meninggalkan Xuan Lu yang terpingkal-pingkal.
***
Satu jam mengendarai bis dan berjalan dari halte, akhirnya YiBo tiba di rumah Xiao Zhan.
Rumah yang cukup besar dengan dua lantai bergaya minimalis seperti rumah YiBo di kompleks perumahan dekat sekolah. Bedanya, rumah Xiao Zhan hanya memiliki garasi tanpa halaman. Sangat bersih dan polos. Jika YiBo tidak tahu Xiao Zhan tinggal di dalamnya, mungkin dia anggap rumah tersebut adalah rumah contoh untuk dijual.
Setelah kedua kalinya YiBo menekan tombol, barulah Xiao Zhan keluar dari rumah. Entah memang seperti itu atau hanya perasaan YiBo saja, Xiao Zhan terlihat seperti ragu untuk keluar. Matanya berkeliaran melihat jalanan di luar pagar rumahnya seakan mencari sesuatu sampai akhirnya dia bertatapan dengan YiBo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Languange [YiZhan]
FanficKisah SMA Wang YiBo dan Xiao Zhan Keindahan bunga tak akan mampu mengalahkan keindahanmu. Kemurnian melati tak akan mampu mengalahkan kemurnian cintaku padamu. Dengan Eden Rose kita mengawali persahabatan dan dengan Mister Lincoln Rose kita mengakhi...