Musim panas berakhir dan tahun ajaran baru dimulai. Seperti yang dikatakan YiBo, Xiao Zhan dan dirinya kini di kelas yang sama.
Sejak kunjungannya ke toko bunga, Xiao Zhan menjadi akrab dengan YiBo. Setiap hari dia benar-benar menjemput YiBo di halte dan diluar dugaan, YiBo mengikuti saran Xiao Zhan untuk meninggalkan motornya dan naik bis bersamanya.
"Zhan-ge, kau benar-benar membawakanku bekal, kan?" tanya YiBo sambil menggoyangkan kakinya di bangku halte bis.
Xiao Zhan menepuk-nepuk tas kecil yang ada dipangkuannya, "Sudah kumasakkan untuk kita berdua."
"Bagus. Karena membayar Xuan Lu-jie tidak hanya mengambil uang bensinku tapi juga uang makan siangku."
Xuan Lu-jie adalah pegawai baru di toko bunga. Dia adalah wanita yang ramah dan lembut. YiBo percaya dia dapat mengelola toko dengan baik sekaligus menjaga nenek dengan tulus.
"Hahaha.. Tenang saja, aku akan menepati janjiku untuk menanggung makan siangmu selama setahun."
YiBo menyeringai, "Apa uangmu cukup?"
"Itu sebabnya aku juga membawa bekal. Karena tidak mungkin cukup jika harus membeli makanan di kantin."
"Pfft.. Apa-apaan ini. Kita sekolah di salah satu sekolah mahal di Beijing dan uang kita hanya cukup untuk membayar bis. Berteman denganmu sungguh membuat hidupku terlihat konyol, Zhan-ge."
"Haha.."
Tepat saat itu juga, bis datang dan mereka naik dengan penuh tawa senda gurau.
Apabila mendapat kursi, mereka akan duduk berdampingan menggoda satu sama lain. Apabila harus berdiri dan berdesakan, mereka berusaha keras untuk tidak terpisah dan saling melindungi saat sopir mengerem atau menancap gas secara mendadak.
Begitulah keseharian mereka hingga tiga bulan tak terasa telah berlalu.
Di sekolah, setiap hari, sepanjang pelajaran atau saat istirahat, mereka juga habiskan waktu bersama-sama. Xiao Zhan kini bukan lagi ketua OSIS. Sekolah sudah resmi mengadakan pergantian kepengurusan sehingga dia tidak lagi sibuk dan bisa fokus belajar untuk ujian kelulusan.
Di kelas, mereka duduk bersebelahan. Menurut penjelasan YuBin, mereka adalah sepasang sahabat yang dihormati sekaligus ditakuti oleh warga sekolah. Yang junior adalah anak pemilik sekolah, sedangkan yang senior adalah mantan ketua OSIS yang dianggap cukup memberikan banyak perubahan positif saat menjalankan program-programnya.
Keduanya sama-sama cerdas, tampan, dan mempesona.
Disisi lain, dari sudut pandang mereka sendiri, YiBo sedang kesulitan mengikuti pelajaran kelas 3 yang sempat dia remehkan. Meski IQ memenuhi syarat, tetap saja YiBo harus beradaptasi. Kelas 1A-nya dulu bukan kelas khusus akselerasi, sehingga pelajaran yang diberikan tidak ada satupun yang membahas pelajaran kelas 2. YiBo harus belajar sendiri agar dapat memahami pelajaran yang diberikan di kelas 3.
Melihat YiBo sangat serius membaca buku pelajaran hingga tidak sadar bel istirahat berbunyi, Xiao Zhan memutuskan untuk terus memandangi juniornya itu yang kini sibuk membalik-balikkan buku pelajaran.
Xiao Zhan menyilangkan lengannya di atas meja dan meletakkan kepalanya di atasnya. Matanya hanya mengarah pada wajah manis seorang Wang YiBo.
Awalnya YiBo tidak sadar, tapi lama-lama dia merasa diperhatikan. Yibo menoleh, "Zhan-ge, berhenti menatapku seperti itu."
"Menatapmu seperti apa?" tanya Xiao Zhan lembut.
"Seperti......" YiBo tidak bisa menjelaskan. "Pokoknya berhenti melihatku. Kau menggangguku belajar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Languange [YiZhan]
FanficKisah SMA Wang YiBo dan Xiao Zhan Keindahan bunga tak akan mampu mengalahkan keindahanmu. Kemurnian melati tak akan mampu mengalahkan kemurnian cintaku padamu. Dengan Eden Rose kita mengawali persahabatan dan dengan Mister Lincoln Rose kita mengakhi...