-2-

48 8 0
                                    

Hari ini tidak begitu baik bagi Alena, dari pagi sampai pulang sekolah alena masih memikirkan Raihan dia masih menyangkal bahwa dia akan satu sekolah lagi dengan Raihan Ariendra.

Bahkan tadi pagi waktu Alena berpapasan dengan Raihan tidak ada sapaan dari Raihan ataupun Alena, hanya suara langkah mereka yang memecahkan keheningan.

*****

Alenapun keluar dari kamar kemudian turun untuk menonton televisi diruang keluarga, kemudian Alena merebahkan seluruh tubuhnya disofa yang mempunyai daya tarik tersendiri.

Seharian Alena hanya bermalas-malasan didepan televisi dia tidak mau beranjak pergi dari sofa yang membuatnya lupa waktu.

"Al" panggil Mama Alena

"Ada apa ma?"

"Dari tadi Mama perhatiin kamu lesu, kamu sakit al?"

"Enggak kok Ma, alena hanya malas aja hari ini kayak gak ada semangat buat beraktivitas"

"Yaudah, mandi dulu sana biar kelihatan fress"

"Siap Ma"

Alenapun beranjak pergi dari sofa yang membuatnya lupa dengan segala hal. Alena mulai melangkahkan kakinya untuk bersiap-siap mandi,didalam kamar mandi Alena bernyayi-nyanyi dengan lagu galau diiringi dengan suara air yang mengalir dari kran.

Tak pernah ku menyangka
Kau lumpuhkan cintaku
Hingga kini ku rasa
Sejati cinta ta'ada
Semudah yang kau kira
Tuk lupakan semua
Luka terasa hatiku
Mengingat yang telah lalu
Memang cinta tak selalu miliki
Tapi tak harus berakhir seperti ini
Kau tinggalkan aku disaat
Ku merasa tlah temukan belahan jiwaku
Selamat tinggal bila kau ingin pergi
Tak mungkin lagi ku memaksamu disini
Lupakan aku bila tak cinta lagi
Doakan saja ku mendapatkan pengganti

Lebih baik darimu....


Selamat tinggal - Reymbayang

Selesai mandi Alena pergi kedapur membantu Mamaya untuk menyiapkan makan malam, dari kecil alena sudah diajari mandiri oleh orang tuanya. Karena mereka tidak mempunyai asisten rumah tangga jadi alena lah yang membantu mamahnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

"Mama malam ini mau masak apa?"

"Yang simple aja al, masak nasi goreng sama ayam goreng"

"Ma ada yang bisa al bantu gak?"

"Tolong kamu siapin bahan-bahannya, setelah itu cuci ayamnya yang ada difrezer"

"Siap bos" jawabku sambil cengengesan

"Dasar anak siapa nih"

*****

Seluruh makanan telah tertata  rapi diatas meja makan.

"Al, tolong panggil abang kamu ya"

"siap mah"

Alena berjalan menghampiri abangnya ya berada dikamar atas.

tok tok tok

Kemudian alena membuka pintu kamar yang tidak terkunci

"Bang ayo makan malam dulu, udah ditunggu Papa sama Mama dibawah"

"Oke dek, tunggu sebentar"

"Buruan"

*****

"Wuihh kayaknya enak nih" kata Dani

"Jelas enak dong bang yang masak siapa dulu"

"Pasti Mama"

"Ck.. ya jelas Alena lahh"

"Masasihh"

jawab Daniel dengan nada menggoda membuat Alena jengkel

"Terserah hemm"

"Ada apa sih? anak Papa udah gede gini kelakuanya masih kayak bocah"

"Yang mulai duluan abang dani pa"

"Enggak pa,Alena itu aja yang baperan"

"Kok jadi al sih"

"Udah-udah makan dulu sana keburu dingin nanti makanannya" saut Mama mereka

Oke Ma

kemudian keluarga kecil itu makan dengan lahap hingga tidak menyisakan makanan sedikitpun, karena masakan hari ini sangat lezat hingga membuat mereka tidak berhenti menguyah.

"Uhuk uhukk"

"Ni minum dulu sayang" ucap mama sambil memberikan segelas air

"Makasih ma"

"Makanya bang kalau makan itu pelan-pelan, al tau kok kalau masakan al itu enakk"

"Ihh pd banget ni anak"

"Dasar anak papa" saut papa

Seketika tawa keluarga itu pecah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lekas PekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang