Bagian 10

959 162 11
                                    

This is original story by NOVURIEEN

Jungkook terus mengacak rambutnya kesal. Beberapa hari ini Ia terus bertingkah aneh, terutama saat di dekat Sooyoung.

Sejak kehadiran gadis itu, kehidupan Jungkook jadi berantakan. Sebelumnya Ia bukan orang yang peduli terhadap urusan orang lain, bukan orang yang ingin tahu masalah orang lain.

Namun sekarang, apapun yang bersangkutan dengan Sooyoung, Jungkook selalu saja ingin tahu, bahkan saat gadis itu hanya menunduk melamun, Jungkook ingin tahu apa yang dipikirkannya, saat Sooyoung tertawa dengan orang lain, Jungkook ingin tahu apa yang dapat membuat gadis itu tertawa begitu senangnya.

"Jeon.. eomma dan appa akan pergi ke acara perusahaan. Jangan tidur terlalu malam dan jangan lupa matikan lampu" teriak Nyonya Jeon dari luar kamar

Jungkook mendesah pasrah, merubah posisinya yang semula duduk di depan komputernya, berpindah ke ranjang, duduk menyandar pada headboard.

Tiba-tiba Jungkook teringat malam itu,

Acara televisi yang menampilkan film action membuat Jungkook begitu fokus. Ia bahkan melupakan bahwa Ia sedang berada di apartemen Park Sooyoung. Dua jam berlalu dan layar sudah menunjukan credit title, Jungkook pun menoleh, sedikit terkejut karena Sooyoung sudah terpejam, menyandar pada sofa.

Jungkook beranjak dari sofa, berniat untuk pulang. Namun saat ingin melangkah, otaknya berpikir untuk memindahkan Sooyoung terlebih dahulu, takut besok pagi gadis itu mungkin mengalami sakit leher.

Perlahan Jungkook menaruh tangannya di punggung Sooyoung dan tangan satunya lagi di lekukan lutut.

Dengan hati-hati Jungkook mengangkat tubuh Sooyoung. Gadis itu tak bergerak sama sekali, hanya terpejam dengan nafas teratur.

Tiba di dalam kamar, Jungkook meletakan tubuh Sooyoung perlahan. Sooyoung sedikit bergerak namun tak lama dan gadis itu kembali tenang.

Jungkook menarik selimut, menutupi tubuh Sooyoung hingga dadanya.

Diamatinya wajah Sooyoung yang terlelap dan terlihat begitu tenang.

"Maafkan aku..." ucap Jungkook spontan, mengingat apa yang telah dialami oleh Sooyoung.

"Mungkin jika aku tak pernah memanggilmu seperti itu, mungkin jika aku bisa berteman denganmu dulu, mungkin jika aku bisa mencegahmu pergi dulu, mungkin saja... kau tak akan mengalami hal yang begitu menyakitkan" Jungkook membelai pipi Sooyoung.

Jungkook menatap Sooyoung lalu tubuhnya seolah bergerak sendiri. Menunduk dan mengecup kening Sooyoung.

Sadar akan tindakannya, Jungkook langsung berdiri dan melangkah pergi.

Jungkook mengacak rambutnya sendiri mengingat apa yang telah ia lakukan malam itu.
"Sebenarnya apa yang ada dipikiranmu saat itu Jeon Jungkook" gumamnya.

***

Menghembuskan nafas seraya mengangkat bahunya tegap, Sooyoung melangkah percaya diri menghampiri Jungkook yang sedang duduk sendiri.

"Untukmu" Sooyoung meletakan satu botol yogurt strawberry di atas meja Jungkook

Jungkook mendangak dan menaikan alisnya bingung. "Apa ini?"

"Terimakasih..."

Kening Jungkook mengernyit heran

"Untuk malam itu. Aku belum berterimakasih bukan?"

Jungkook tersenyum, tubuhnya bergeser hingga menghadap ke arah Sooyoung. "Kau sudah ingat sekarang?"

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang