Bagian 17

911 150 10
                                    

This is original story by NOVURIEEN

Sooyoung menepuk-nepuk punggung Jungkook. Mencoba menenangkan Jungkook yang terlihat begitu tegang tadi. Sooyoung tahu betul alasan Jungkook memeluknya saat ini, Ia khawatir. 

"Aku baik-baik saja, jadi sekarang kau bisa mengatur nafasmu" ucap Sooyoung serara mengelus punggung Jungkook. 

Jungkook menyandarkan kepalanya di bahu Sooyoung, "Aku hampir mati karena khawatir" gumamnya

Saat ini Sooyoung sedang bertarung dengat logika dan perasaannya. Sebelumnya Ia bertekad untuk melupakan Jungkook, melepaskan laki-laki itu dan melupakan segalanya di antara mereka. Namun saat ini, perasaannya tak bisa dibohongi, Ia merasa sangat bahagia bahwa Jungkook sedang memeluknya erat. 

"Sebelumnya aku baik-baik saja, tapi jika kau terus seperti ini tubuhku bisa patah. kau sangat berat" ucap Sooyoung

Mendengar itu, Jungkook langsung berdiri tegap melepaskan pelukannya. Menatap mata Sooyoung lagi, memastikan gadis itu sedang tidak berbohong. 

"Mengapa kau percaya pada apa yang dikatakan si wanita ul...hmm Eunha? Dia bukan tandinganku" 

Jungkook tak menjawab, Ia merasa begitu lega hingga terus menatap wajah Sooyoung. "Aku kehilangan akalku saat itu menyangkut tentangmu Park Sooyoung" 

Ucapan Jungkook membuat wajah Sooyoung merona merah. Dengan cepat Ia menangkup pipinya sendiri menyembunyikan warna merah merona itu dari Jungkook. Dengan cepat Ia berbalik dan berjalan menuju dapaur. 

"Aku tak mudah diintimidasi, apalagi oleh Jung Eunha. By the way, aku hanya ada air mineral" Sooyoung mengambil satu botol air mineral di dalam lemari es dan berbalik lagi. 

Jungkook mengikuti Sooyoung dan mengambil botol air mineral yang dipegang Sooyoung. "Kau tak tahu seberapa buruk wanita itu" ucap Jungkook lalu menegak minumannya hingga habis tak bersisa. 

Sooyoung menghela nafas, melihat keringat di kening Jungkook dan sekitar leher laki-laki itu. Sooyoung yakin betul bahwa Jungkook berlari saat menuju kesini. 

Tangan Sooyoung terulur dan punggung tangannya mengusap kening Jungkook. "Mengapa kau masih mengkhawatirkanku?" 

Diraihnya tangan Sooyoung, di genggam erat oleh Jungkook. "Apa aku perlu menjelaskannya?" 

Jantung Sooyoung seolah berpacu sangat cepat, membuatnya harus mengatur nafas. Ia tak ingin berharap apapun. Jeon Jungkook tak pernah menyukainya, jadi Ia tidak boleh terlalu berharap.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jungkook saat menyadari Sooyoung bernafas dengan berat. 

Sooyoung memegang jantungnya yang mulai terasa sangat sakit. Meremas pakaiannya sendiri. Mengapa saat seperti ini jantungnya harus berulah. 

"Sooyoung-ah!!" Jungkook melemparkan botol air mineralnya, lalu memegang tubuh Sooyoung. 

Sooyoung tak bisa mengatakan apapun, jantungnya terasa begitu sakit. Tubuhnya semakin membungkuk untuk menahan sakitnya. Ini terlalu mendadak bagi Sooyoung, beberapa hari ini Ia baik-baik saja, lalu mengapa Ia kembali merasakan sakit itu. 

Tanpa bertanya lagi, Jungkook membopoh tubuh Sooyoung, lalu berlari menuju kamar gadis itu dan membaringkannya di ranjang. Dengan cepat Ia membuka laci dan mengambil obat-obatan Sooyoung. lalu berlari lagi ke dapur mengambil air dan kembali ke kamar. 

Jungkook membantu Sooyoung meminum obatnya. Lalu kembali membaringkan Sooyoung. 

Nafas Sooyoung semakin teratur, rasa sakitnya perlahan menghilang. 

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang