srek.. srek... srek.. terdengar suara buku yang berganti halaman setiap menitnya. Suara tersebut begitu nyaring di perpustakaan. Wajar saja, karena yang datang di perpustakaan sekolah ini hanya sedikit, bahkan tidak lebih dari 10 orang per harinya. Oke, suara itu berasal dari buku yang dibaca oleh Seara.
Setiap jam istirahat, Seara selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan. Bahkan dia salah satu siswi yang selalu datang ke perpustakan dari 1-10 orang yang datang per harinya. Dia selalu terlihat serius saat membaca buku yang ia pinjam.
" Cua.... kenapa sih mesti di perpus yang kek rumah hantu gini. Ini kan jam istirahat sekali-sekali lah ama gue ke kantin, jangan belajar mulu". Suara keras itu berseru kepada Seara atau Cua (nama panggilan yang dilontarkan Zava, sahabat Seara)
"Apa sih... ? lu ya bisanya ganggu gue deh. Gak liat gue lagi serius. Besok tuh ada ulangan biologi tau gak sih". -Seara
"Huuu... lu ya walaupun besok ulangan setidaknya tau waktu dong. Perut lu tuh kasian, pasti minta makanan. Emang lu gak laper?". -Zava
"Gak.... gue kan selalu bilang ke lu, kalau lu mau ke kantin gue bisa nemenin tapi gue gak bakal beli. Soalnya gue harus balik baca buku". -Seara
"Oke... ikut gue sekarang dan lu gue suapin disini di perpus". - Zava
"Apaan sih...." -Seara
Karena keramaian yang disebabkan keduanya Bu Anggie, penjaga perpustakaan pun menegur mereka.
"Kalian tau gak ini dimana? Walaupun perpustakaan ini sepi seperti kuburan tapi ini tetap perpustakaan. Hampir setiap hari kalian berdua seperti ini. Jika kalian membuat keributan lagi, kalian tidak diijinkan ke perpustakaan lagi". -Bu Anggie
Mendengar hal ini Seara menatap Zava dan mengomelinya pelan. Karena perlakuan Seara tersebut Zava pun meminta maaf pada bu Anggie dan menarik Seara keluar dari perpustakaan.
Setelah keluar perpustakaan, mereka berdua menuju kantin. Zava pun membeli banyak makanan untuk dibagi kepada Seara.
"Cua.... nih roti buat lu. Gue tau lu gak suka nasi kan" -Zava
"Ini berapa? gue ganti nih..." -Seara
"Gak usah.... anggap aja itu permintaan maaf gue gara-gara hal tadi di perpus dan juga sebagai ucapan terimakasih karena mau nemenin gue". -Zava
"Thanks ya Zav. Lu bener-bener sahabat gue yang baik". -Seara
Di tengah pembicaraan 2 sahabat ini, mereka tidak sengaja mendengar dari sekelompok anak laki-laki dari meja sampingnya bahwa akan ada anak pindahan baru ke sekolah mereka.
"Cua loh denger gak? " - Zava
"Ah... bodo amat lah". -Seara
"Hiks.... yaudah deh terserah". -Zava
Tak terasa mereka sudah lama di kantin, dan bel masuk kelas berbunyi. Mereka berdua pun masuk ke kelas dan melanjutkan pelajaran.
Jam 15.45 pun tiba, saatnya Seara pulang, Ia tak lupa merapikan buku-buku yang ada di mejanya dan bergegas keluar kelas. Saat keluar kelas.... biasanya ia menawari Zava untuk membaca buku di PERPUSDA, namun hari ini Seara tak menwarkannya karena ia ada janji bersama ibunya.
"Cua, tumben lu gak ngajak gue ke PERPUSDA?". -Zava
"Gue lagi ada janji nih ama nyokap, tumben lu nanyain gitu? lu mau ke PERPUSDA?". -Seara
"Gak juga sih... lu kan tau gue males baca, kek alergi gitu gue kalau baca". -Zava
"Ya kan gue pikir lu udah berubah dan mendapat hidayah". -Seara
"Bisa aja lu". -Zava
"Emang lu ada janji apa ama nyokap lu? tumben-tumbenan". -Zava
"Hm... gue mau ke makam papa gue". -Seara
"Beneran? kok lu gak bilang sih mau ketemu om Ardi". -Zava
"Soalnya gue tau lu hari ini ada les". -Seara
"Tau banget jadwal gue". -Zava
"Yaudah ya gue balik dulu, kasian nyokap gue pasti dia nunggu". -Seara
"Oke, bye Cua". -Zava
Suasana langit dengan hamburan putih awan menyaksikan perpisahan kedua sahabat ini menuju tujuannya masing-masing
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love : Krisan
RomansaSeara Chupea Zahabiya adalah seorang siswi yang pintar dan cantik. Di hidupnya ia hanya peduli dengan pelajaran dan hal positif lainnya kecuali cinta, bahkan untuk mengenal cinta ia tak mau. Namun hidupnya mulai berubah semenjak tahun kedua SMA, dim...