Apa lagi? Jisung kembali menoleh dan matanya tertuju pada perahu yang biasa digunakan untuk transportasi di Sungai Havel. Bukan, bukan perahunya yang sebenarnya Jisung perhatikan, tetapi, ada sekitar dua puluh lebih zombie keluar dari perahu itu. Mist! Seharusnya Aku tidak menggunakan Colt Anaconda!”
Jisung pun berlari lagi, jantungnya bekerja dua kali lipat dari biasanya, keringat pun mulai bercucuran dan membasahi tubuhnya yang sudah basah terkena air. Jisung terus berdoa agar dirinya selamat dari zombie-zombie itu. Haruskah Aku tembak mereka lagi? Itu hanya akan memancing yang lain!
Tiba-tiba sebuah ide muncul ketika Jisung melihat perahu yang cukup besar berada di depan gerbang sungai yang membatasi Kota Berlin dan Brandenburg.
Jisung tersenyum bahagia, menurutnya, jarang sekali adrenalin-nya terpacu seperti sekarang ini. Jisung berhenti berlari dan membalikkan tubuhnya untuk menghadap para zombie yang larinya tidak secepat dirinya. "Hai! Selamat datang di BBQ Boat Party!"
Jisung kembali berlari sambil terus tersenyum, kemudian dia melirik ke gerbang yang membatasi kota tempat tinggalnya dengan ibu kota negaranya itu.
Dia melihat ada sekitar empat tentara yang sedang berjaga. Na! Na! Bitte hilf mir!! Jisung berteriak, keempat tentara itu melihat Jisung yang sedang berlari, mata keempat tentara itu menunjukkan keterkejutan. Salah satu dari tentara itu hendak membuka gerbangnya, tetapi Jisung melarangnya. "Jangan buka gerbangnya dulu!" Jisung berteriak.
"Ada puluhan zombie yang mengikutiku! Mereka akan memaksa masuk! Setelah menunggu aba-abaku, Aku mohon kalian buka gerbangnya ya!"
"Hey anak muda! Itu berbahaya! Cepatlah berlari dan masuk!" Jisung menggeleng, dia mengambil benda yang membuatnya tersenyum sedari tadi. Remaja laki-laki berambut pirang itu melompat ke perahu yang berada di dekat gerbang, tetapi jaraknya tidak terlalu dekat. Zombie-zombie yang mengejarnya pun mengikutinya, mereka meloncat ke perahu yang cukup besar itu dan mengejar Jisung.
Astaga, benar-benar menegangkan! Jisung berlari memutari pinggiran perahu, ketika dirinya sudah sampai di pinggiran perahu, dia menjatuhkan benda yang dipegangnya sedari tadi. Dengan cepat Jisung melompat keluar dari perahu dan terjatuh ke jalan.
Beberapa saat setelah itu, terdengar suara ledakan yang cukup keras. Jisung menutup kedua telinga dan matanya sambil tersenyum puas. Setelah suara ledakan hilang, Jisung berusaha bangun. Kakiku sakit sekali
Jisung pun berjalan dengan menyeret kaki kirinya, dia mengeratkan ikatan backpack-nya dan berjalan menuju gerbang. "Kau sangat berani, anak muda!" Jisung pun tersenyum.
"Hey semuanya! Anak itu berhasil!" teriak salah satu tentara. Ternyata, orang-orang yang berhasil selamat melihat aksinya tadi.
"Jisung?"
Seorang remaja laki-laki berambut pirang kotor berjalan mendekat, dia menatap Jisung dengan tatapan bahagia. "Chenle?"
“Gott! Terima kasih! Jisung kau sadar!"Remaja laki-laki berambut pirang kotor yang ternyata adalah sahabat Jisung itu langsung berlari dan memeluk Jisung. Tanpa sadar, Jisung meneteskan air matanya, air mata bahagianya. "Danke fur heut, Gott!" kata Jisung sambil membalas pelukan Chenle, sahabatnya.
Jisung merasa sangat bersyukur, setidaknya, dia masih memiliki seseorang yang dia kenal saat ini, yaitu sahabatnya, Zong Chenle.
Yang perlu kau lakukan hanyalah berdoa dan berusaha, bukan mengeluh. Oiya satu lagi, berpikir positif!
-Jisung Park-
-Raus Aus de Zombie Stadt
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZS - Raus Aus de Zombie Stadt [Remake Jisung Park]
FanficKisah remaja laki-laki yang terbangun dari koma dan menemukan dirinya hanya sendirian di kotanya. Kemana seluruh penduduk kota? Ini remake dari cerita yang judulnya Bleib am Leben di @heyoitsnaddy Murni cerita buatanku wkwk. made on 2017