•
•
•
"Jinan,Hyung sudah harus berangkat sekarang,bangunlah antar Hyung mu sampai ke depan"
"Jinani..Hyung sudah di tunggu oleh Taxi di depan,cepat bangun.." Jinan tidak perduli,Anak itu tetap tidak memperdulikan panggilan sang Kakak
"Hyung tahu kau mendengar ku,cepatlah" Jinwoo sepertinya sudah kehabisan cara untuk membuat Adiknya itu pindah dari tempat tidurnya,Jinu berjalan mendekati Jinan yang masih tertutup oleh selimut tebalnya,di simaknya selimut itu,dan benar,Jinan tidak tidur,Anak itu terlihat sedih,dengan mata merah seperti ingin menangis
"Jinani,Kau kan sudah besar,Hyung pergi ke Jepang juga untukmu,kau tahu bukan,Hyung harus membiayai sekolah mu,sebentar lagi kau masuk University,butuh banyak uang untuk bisa kau masuk di sekolah yang kau impikan" Jinu mengusak rambut Adiknya,mencoba untuk menenangkan
"Berapa lama Hyung ke Jepang?"
"Satu bulan,Hyung berjanji akan kembali dalam waktu satu bulan,tidak apa apa kan?"
"Itu terlalu lama Hyung,bisakah Hyung minta keringanan pada Boss mu? aku tidak mau sendirian di Rumah" Jinu tahu soal kejadian Jiwon yang hampir memperkosa Adikknya,June sudah menceritakan semuanya,Jinu juga sudah meminta ijin pada ketua yayasan,supaya Jinan di ijinkan istirahat di Rumah untuk satu minggu kedepan
"Hyung sudah menghubungi June untuk menemani mu sepulang sekolah nanti,kau tidak sendirian lagi" Jinan terdiam,kemudian beranjak untuk memeluk tubuh saudara satu satunya itu
"Cepat kembali Hyung,jangan lupa untuk makan dengan baik,aku menyayangi mu" Jinu mengusap punggung Jinan
"Kau juga Jinan,dan ingat,cobalah untuk berhenti mengkonsumsi obat penenang sebelum tidur,Hyung sedikit Khawatir" Jinan hanya mengangguk,tapi mungkin Jinan tidak akan berhenti,anak itu tidak akan bisa tidur,bayangan kejadian itu terus membayangi pikirannya setiap hari
Jinan melambaikan tangannya setelah Taxi yang di tumpangi Jinu dengan perlahan mulai meninggalkan Rumahnya,perasaan seperti tidak rela sangat Jinan rasakan,ini bukanlah yang pertama kali Jinu meninggalkan Jinan seorang diri,tapi kali ini Jinan merasa ada sesuatu yang akan terjadi,mungkin hanya perasaan Jinan saja karena akan berjauhan dengan saudara satu satunya untuk waktu yang tidak sebentar,biasanya Jinu akan meninggalkan Jinan hanya beberapa hari saja
Jinan tidak sengaja melayangkan pandangannya ke arah ujung jalan Rumahnya,tepatnya tiga Rumah dari Rumah yang ia tinggali,ada seseorang berdiri tepat di bawah pohon besar,dengan pakaian serba hitam dan masker yang membungkus mulutnya
"Apa orang itu tidak tahu cuaca sedang tidak bagus? Kenapa tidak diam saja di Rumah? Apa yang di lakukannya?"-Jinan
-
Waktu sudah menunjukan pukul tiga sore,Jinan menunggu June datang sedari tadi,Jinan bahkan sudah menghabiskan dua botol susu Coklat dan beberapa bungkus cemilan kesukaannya
"Kenapa June belum datang juga" Jinan kesal tapi hatinya sedikit gelisah,takut terjadi sesuatu dengan June
Ting Tong....
Senyum mengembang di bibirnya,Jinan berlari menuju pintu utama,dan benar,itu June yang datang,Jinan menyambut June dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
UNILATERAL LOVE ( END ) (JunHwan)
Fanfiction"Saat hati sudah terluka,sang kecewa dan si penuntut itu pun ingin hidup tanpa Hati"
