Chapter 10 - Behind Them

1.5K 285 6
                                    

[Sesama manusia, ayo kita saling menghargai karya orang lain, ga bayar, gratis kok pencet BINTANG nya]

...


Setelah kejadian itu. Hyunjin menjauh dari Soora. Bukan tanpa alasan Hyunjin melakukan hal itu. Ia mau Soora memikirkan hal itu dengan matang. Tanpa gangguan darinya.

Hyunjin hanya tidak ingin Soora merasa tertekan jika setelah mengatakan hal itu, Hyunjin masih saja berada di dekat Soora. Ia takut Soora merasa tertekan. Ditambah lagi fakta bahwa sang ayah tidak mengizinkan Soora dekat dengan Hyunjin lagi.

Hyunjin tahu hal itu dari Jisung. Tentunya Jisung tahu dari sang istri. Membuat masalah Hyunjin semakin rumit. Belum lagi sang bunda mendesaknya untuk segera menikah. Bahkan ayah memberikan tawaran pada Hyunjin untuk dijodohkan. Tentu saja Hyunjin menolak dengan keras. Ia merasa masih mampu mencari kebahagiaannya sendiri.

"Mau sampai kapan kamu nunggu Soora?" tanya Suzy yang kini duduk di meja belajar Hyunjin. Sedangkan anaknya itu bergelut dengan laptop juga dokumen di atas ranjangnya.

"Sampai Hyunjin dapet jawaban, Bun. Oh iya, bilangin ke ayah, Hyunjin gasuka di paksa ngelakuin hal yang ga Hyunjin suka. Apalagi di jodoh-jodohin, ini bukan jaman Siti Nurbaya, Hyunjin masih bisa cari pendamping buat Hyunjin sendiri." kata Hyunjin tanpa menatap sang bunda.

Suzy menghela nafas pelan. Ia menghampiri Hyunjin dan duduk di sebelah Hyunjin. Hyunjin tetap fokus pada kerjaannya. Karna sakit selama seminggu kemarin, tugas kantornya jadi menumpuk. Ditambah lagi ia masih harus beristirahat di rumah selama 3 hari.

"Iya bunda tahu, tapi jangan kelamaan. Kamu tahu ayah itu udah semakin tua, bunda juga. Bunda juga mau liat anak sulung bunda ini duduk di pelaminan, gendong cucu, rumah jadi ramai karna ada istri kamu, ada suara bayi nangis." kata Suzy membuat Hyunjin beralih menatap bundanya.

"Hyunjin usahain ya bun, biar bisa cepet nikah sama Soora, hehe." kekeh Hyunjin kembali fokus pada kerjaan.

Suzy diam. Ia ragu untuk mengatakan hal ini atau tidak. Jika tidak, ia takut malah suaminya yang mengatakan hal ini dengan keras. Ia tahu jika Hyunjin akan menolak dengan keras juga.

"Kalau bunda bilang ke kamu buat stop kejar Soora, gimana?"



...



"Sesusah apa tugas yang kakek kasih Nancy?! Apa kamu mau ibu kamu mati hah?!"

Nancy diam, tangisnya sedari tadi pecah karna mendengar setiap bentakan sang kakek. Bahkan diumurnya yang sekarang, kakeknya itu masih saja bertingkah kasar, bahkan pada cucu perempuannya. Mengatur semua kehidupan Nancy.

"Kakek sudah berbaik hati menerima ibu kamu yang miskin itu! Sayangnya sekarang malah melahirkan anak yang tak berguna! Untung saja kakek sudah suruh papa kamu bercerai dari wanita menjijikan itu." sentak sang kakek membuat emosi Nancy sudah di ambang kesabaran.

"Kakek ga berhak ngehina mama kayak gitu! Kakek boleh hina Nancy sepuas yang kakek mau! Kakek bisa maki-maki Nancy sepuas kakek! Tapi engga dengan mama! Nancy emang ga berguna, tapi Nancy jauh lebih gaberguna kalau mama gaada!" seru Nancy tak bisa menahan emosinya.

"Dasar anak kurang ajar! Sudah berani kamu membantah kakek?!" bentak Kakek Jang membuat suasana hening dan semakin tegang.

"Semenjak menikah dengan bocah Jung itu! Kamu malah semakin membangkang Nancy! Sekali saja kamu buat kakek bangga! Sekarang malah merusak semuanya!" tukas sang kakek pedas membuat Nancy menangis dalam diam. Ia menunduk menahan sakit di dada akibat semua hinaan sang kakek.

[✔️] Someone You Loved Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang