4-LAGI?

11 4 0
                                    

Perdebatan mereka masih panjang, meskipun Adam sudah melerai. Namanya juga cewek habis satu tumbuh dua, mati dua tumbuh tiga.

Adam saja yang melihat nya saja pusing, kepalanya kekiri kekanan.
Mengikuti siapa yang ngomong.

Karna kesal Adam cabut tanpa sepengetahuan mereka. "biar aja lah mereka, ntar capek berenti sendiri"

***
"kok lo jadi nyolot sih" Alice menunjuk kearah Gia.

"kok gue, lo lah"

"eh lo duluan lah"

"Adam liat, dia nyalahin gue"

Tak ada sahutan

"Dam, Adam lo mana? " alice mengedarkan sekeliling mencari adam. Tapi nihil

Gia sudah ketawa jahat.
"dasar cupu, gitu aja ngadu ke Adam, liat Adam nya aja pergi ninggalin lo, sebentar lagi lo bakalan sendirian selamanya disini. Oh atau lo bakalan sendirian di alam sana"

Alice sudah memerah menahan amarah, ingin rasanya tangan nya sekarang gatal ini memukul Dempul didepannya ini.

Malas alice memanggil Gia dengan sebutan nama. Jijik.

"ups, gue ngak sabar menanti itu semua"

"Sebentar lagi Adam akan jadi milik gue, lo akan sendiri tanpa seorang pun. "

"kematian lo, menjadi harapan gue, gue usahakan semampu gue untuk hidup lo hancur"

"dasar pembawa sial"

Dengan semua amarah yang sudah berkumpul di kepala, hati dan tangan. Segera Alice melangkah kan kaki mungilnya secepatnya.

Ingin melampiaskan amarah, tapi bukan ke orang lain.

"gue benci lo dam, dan gue lebih benci kalian yang kenal dengan gue"ucap lirih alice.

Alice Bersandar di pintu mobil, mengenggam erat tangan nya yang sekarang tiba tiba bergetar tanpa sebab.

Setitik air mata tak mampu menutup kesedihan yang sekarang dialaminya.
"gue kira lo selalu untuk gue, lo tau gimana benci nya gue ke dia, dan dia benci ke gue"

"lo tinggalin gue melawan dia sendiri, yang lo tahu dia punya segala cara buat gue jatuh"

"lo pikir ini sepele tapi hati gue ngak sesepele itu"

Monolog Alice, alice kecewa dengan Adam, Alice marah sama Adam, Alice takut Adam juga pergi tinggalin alice sendiri lagi.

***
Tadi di koridor, Adam janji pulang bersama.
Sekarang disinilah alice, di parkiran nunggu Adam. Kecewanya Alice terhadap Adam tak membuat Alice bener-bener benci dan menjauh dari Adam.

Alice sadar, dia butuh Adam.

15 menit berlalu, tapi Adam sedikitpun tak memunculkan batang hidung nya.

Parkiran masih banyak siswa,masing-masing mengambil kendaraannya.
Banyak yang menyapa Alice.

Tapi karena kekalutan alice, dari kejadian di koridor tadi sampai menunggu Adam, tak sedikitpun dihiraukan kepada siswa lain yang menyapanya.

"Mungkin Alice lagi ada masalah" pikir mereka.

Sudah biasa mereka melihat mood Alice yang naik turun.

"mana sih Adam, jauh-jauh gue balik kesini lagi cuma mau nepatin janjinya,malah dia ngak muncul"
Bolak balik Alice melihat Hp dan koridor, mana tau Adam keluar dari koridor secepat mungkin.

Dari tadi Alice mencoba hubungi Adam tapi tak ada jawaban.

Karna terlalu panas, Alice menuduh di taman tak jauh dari parkiran.
Dengan perasaan yang kacau Alice berjalan menunduk dan meremas tangannya sendiri.

Just One Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang