"Setiap celaka ada gunanya. Iya. Tapi setiap celaka pasti punya bekas luka".
Tentang yang telah terjadi, bukan soal menyesal atau tidaknya.
Tapi tentang terbentur, terbentur, hingga terbentuk.
Ketika tanpa disadari ada rasa yang membabi buta, sengaja menancapkan diri pada bilik hati terlemah.
Untuk beberapa detik terjebak hingga sesak di dada.
Tak bisa berucap kata.
Hanya bisa merapatkan mata.Berharap waktu bisa mempercepat diri agar detik-detik menyesakkan itu cepat berlalu.
Masa-masa itu tak menyesakkan lagi sekarang. Jika teringat.
Jangan minum seduhan kopi jika kau tak suka sifat pahitnya.
Rasa pahitnya bisa berubah menjadi manis jika kau tambahkan gula di dalamnya.
Tapi tentu, kopi tetaplah kopi.
Pandai-pandailah memperpintar diri untuk menyesuaikan dengan keadaan.
Boleh jatuh, tapi jangan lupa berdiri lagi.
Boleh luka, tapi jangan lupa diobati.
Setelah beberapa hal telah terpantaskan untuk diri, raga mulai memulai hal baru dengan cara yang baru.
"Yakinkah hal yang sama takkan terulang?" -Logika
Tidak.
Tapi jika harus terulang, kedua kaki menolak pincang kali ini.
Diri bisa saja kehilangannya. lagi.
Tapi tak harus sampai kehilangan diri sendiri bukan?"Ketika kini kedua kaki menolak pincang, tak ada yang harus dikhawatirkan tentang dimana diri berpijak nanti." -Hati
Lama tak bersua.
Rasa yang dahulu pernah nyata hingga sempat pudar tersapu badai, mulai satu persatu disusun kembali.
Sang waktu tentu menang.
Ego pun ditertawakan.Kudapati senyum kembali terlukis pada diri.
Bahkan kini raga lebih sering menatap lama diri yang tepat nyata didepan mata.
Tentang merindu.
Tak ada jiwa yang tak merindu jika masih miliki ingatan.
Mengatasinya mudah.
Buat janji temu saja sebagai obat.
Dengar suaranya saja agar tak resah.Tapi nyatanya diri tak dapat dengan mudah temui "rindu" bersama kehangatan nyata dengan cara yang instan.
Butuh jiwa yang tangguh dahulu agar tembok keegoisan bisa runtuh.
Jangan kesampingkan proses.
Tanpanya takkan ada diri yang sekuat ini.
Lewat proses, diri mampu buka lembaran baru disamping lembaran kusam penuh pembelajaran.
Pastikan Hello dan Goodbye berjumpa dengan senyuman manis tanpa rasa sesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
S e n j a .
RomanceSeperti halnya hobiku. Ku suka menyimpan rasa pada sebuah cerita. Setidaknya sebuah harap bisa ikut serta, barangkali diluar sana ada seseorang yang juga pernah rasakan hal yang sama. Rasanya seperti bahagiaku bertambah oleh setiap baris rasa yang...