No Way

451 44 5
                                    

"apa kau gila! Kenapa kau bilang seperti itu kepada eommonim dan abeoji???"

Aku dan Taehyung sudah tiba di flat mewah miliknya saat aku mulai menyerukan kalimat itu dengan nada tinggi. Emosi? Tentu saja. Mau bohong sampai seberapa jauh Kim Taehyung ini?

Taehyung hanya duduk santai di sofa sambil nonton tv. Dia menghiraukan ku yang sedang emosi tingkat tinggi.

"Kan' kita bisa bercerai setelah itu"

Cih, cerai? Dia pikir ini adalah sebuah kisah didalam drama tv seri? Realita berkata, pernikahan lebih baik dilakukan sekali seumur hidup.

"Bercerai dan menjadi janda di umur yang masih sangat muda??? Hello- Kim Taehyung, mulut mu enteng sekali kalau bicara" protesku.

"Aku tidak akan PERNAH mau menikah denganmu" sahutku lalu berjalan ke dalam kamar dan membanting pintu.

Cukup sudah aku diperalat oleh Kim Taehyung. Aku tidak mau menjadi bonekanya, aku bersumpah.

Memang, aku masih tinggal di flat nya, menumpang dengannya. Tapi bukankah aku juga bekerja di perusahaan dan membawa keuntungan bagi Taehyung? Inikah yang disebut dengan win win solution? Huh

Aku masuk ke dalam selimut, samar ku dengar suara pintu terbuka dan suara langkah kaki memasuki kamarku.

"Kau pasti belum tidur kan? Kim Jennie~" Taehyung menyingkap selimutku dan menarik badanku sehingga berhadapan dengannya. "Yak! Mau apa kau masuk-masuk ke kamarku"

Mataku melotot dan menepis tangannya. "Yak- galak sekali kau nona Kim. Ayo bangun dulu, kita bicarakan hal ini terlebih dahulu"

Dengan malas aku duduk di kasurku, menatap Taehyung yang tersenyum miring karena merasa menang. Aiss- kenapa juga aku menurut dengan perintah dari Kim Taehyung???

"Ayah dan ibu membujuk-ku untuk menikah cepat karena aku adalah pewaris tunggal dari V&co, dengan begitu ayah bisa pensiun dengan cepat. Sementara Yura noona tidak bisa menghandle perusahaan karena dia adalah seorang wanita dan garis keturunan hanya di alihkan kepada anak laki-laki" jelas Taehyung.

"Hm, lalu?"

"Kalau kita menikah, kau bisa dapat bagian dari hartaku. Bukankah kau membutuhkannya? Aku tahu, kau membutuhkannya untuk biaya pengobatan Taeyeon imo, kan?" Ujar Taehyung.

Aku terdiam. Rupanya Taehyung berpikir sejauh itu juga untuk membantuku... Dia bahkan ingat kalau bibiku satu-satunya sedang tertimpa musibah.

...

Kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu, Taeyeon imo ditemukan tergeletak di jalanan karena kecelakaan tablak lari. Pelakunya belum ditangkap dan berhasil kabur sementara Taeyeon imo dilarikan ke rumah sakit dan divonis koma oleh dokter.

Sebelum ia dinyatakan koma, Taeyeon imo terus menerus memanggil namaku. Mungkin karena aku adalah satu-satunya keluarga yang dimiliki olehnya.

Kejadian itu terjadi begitu saja, sampai saat ini Taeyeon imo masih tidak sadarkan diri dan aku memang membutuhkan biaya yang cukup besar untuk operasi pembekuan darah di kepalanya. Bahkan dokter sudah memvonis operasi itu hanya mempunyai kemungkinan 10% untuk berhasil. Tentu saja aku tak mau menyerah sebelum melakukan apapun untuk keluarga yang kumiliki satu-satunya.

...

"Jadi, bagaimana?" Taehyung menatap wajahku yang baru saja tersadar dari lamunan akan Taeyeon imo. Aku berpikir sejenak, berusaha memilih jalan yang tepat.

"Aku-"

"Kalau kau menikah denganku, aku akan memberimu lebih banyak waktu luang. Dan kau juga boleh bebas memilih universitas"

Starry Night • TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang