GARA-GARA GONCANGAN

27 2 0
                                    

Tak terasa pukul sudah menunjukkan angka enam, yang berarti perkejaan hari ini telah usai. Begitu juga dengan gue, yang enggak menyia-nyiakan kesempatan untuk pulang lebih awal.
Ya! Tanpa ada pekerjaan tambahan tentunya.

"Li, pulang bareng gue yuk! Sekalian kita makan dulu sebelum gue antar lo pulang".

"Oke". gue enggak menolak ajakan Mira Karena memang keadaan gue sangat lapar saat ini.

Kami berjalan beriringan menuju parkiran karyawan perusahaan. Dari tempat gue melangkah memang terlihat mobil mira, warna nya sangat mencolok kuning.

"Oh iya, kita makan dimana li?."Mira bertanya padaku sambil memainkan handphone.

Entah apa yang dilakukannya, gue gak tau.

"Di tempat biasa aja deh mir, jangan kejauhan soalnya badan gue pegel semua." Cengengesan gue membuat Mira tertawa.

"Haha gue kadang malu tau enggak sih punya temen kayak lo, tapi gue lebih banyak  bersyukurnya karena punya temen kayak lo Rada rada gila tapi gue sayang ." 

"Enak aja lo, cantik gini juga". Gue menoyor kepala mira. 

Ya begitulah kami. Bersama tanpa harus mengatakan kata kata yang lebay seperti kebanyakan orang lainnya.

Sahabat gue yang satu ini memang sangat suka dengan hal hal yang mecing. beda banget sama gue, Mira suka menggunakan baju yang sangat tren sedangkan gue? gue suka makek rok span selutut plus baju kemeja dilapisi blezer diatasnya.

Yahh itulah gue, perempuan yang enggak menarik. Padahal Banyak dari temen temen gue yang nyaranin gue buat berpakaian lebih baik.

Tapi gue risih , gue cuma ngerasa nyaman sama apa yang gue pakai, tanpa harus tampil cantik tapi nyulitin diri sendiri. hmm mungkin karna itu juga gue ditinggal kali yak? 

Gue menggelengkan kepala gue supaya ingatan gue dan cowok di masa lalu gue hilang. Jujur gue rindu, tapi akhhh udahlah ini takdir tuhan.

Gue sampai di depan mobil mira, gue langsung masuk kedalam dan Mira menyusul ke kursi pengemudi. tak lama mobil lepas landas ke jalan kota yang penuh dengan kemacetan.

Tak ada yang memulai percakapan diantara kami, gue cuma diam dengan seribu pikiran yang ada dipikiran gue.

Karna bosan gue menghadap arah kesamping, begitu sesak dan sempit saat gue lihat keadaan jalanan Jakarta pada sore hari, macet banget sih!

Tatap gue mengarah tepat disebuah mobil hitam, dengan kaca yang super hitam. Sehingga kita tidak akan bisa melihat siapa yang ada didalam mobil tersebut.

"kayak kenal deh sama itu mobil". mengenal mobil itu ya, sangat aku mengenalnya.

"Mir, lihat deh itu bukannya mobil mas Refan ya?". Tanya gue tanpa mengalihkan tatapan gue dari mobil tersebut.

"Yang mana sih lun?Banyak benget mobil di jalan ini."

Jari gue nunjuk tepat pada mobil yang ada didepan tepatnya sebelah kiri kami mobil milik mas refan . Letak duduk gue pun sudah tidak baraturan, apa gue gugup?

"Itu loh mir, ya ampun yang hitam itu". Kesal gue

"Eh iya ya itu mobilnya mas Refan ah ngapain coba kita ngelihat mobilnya? Gak ada untungnya tau gak sih, yang ada nambah sakit hati." Gerutu mira

Bener sih yang mira bilang, seharusnya gue enggak perlu mengingat hal apapun yang menyangkut mas Refan lagi. Karna itu udah berlalu dulu... gue cuma gak ingin membuka luka lama.

Gue cuma berusaha berdamai dengan kehidupan masa lalu gue, gue cuma ingin kehidupan yang lebih baik itu aja.

"Eh li mobilnya mas Refan kok goyang goyang gitu sih?."

lamunan gue secara sepihak langsung hancur digantikan dengan kepanikan gue, tatapan gue mengarah kemobil mas Refan dengan jelas tanpa berkedip.

"Apa mas Refan lagi?."ucapnya Mira asal, sambil natap gue, sial gue paham kemana arah perkataan mira.

Dengan penuh keyakinan dan untuk kesekian kalinya gue ingkarin janji yang gue buat untuk diri gue sendiri. 

gue ingkari lagi? entahlah saat ini gue cuma perlu sampai ke mobil mas refan bukan? kata menyesal bakalan gue tetapin diakhir nanti, sumpah gue cuma penasaran.

Atau gue belum ngerelain kisah gue sama mas refan selesai?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


TBC

Omg jujur sulit untuk buat cerita dan gue berusaha sebaik mungkin disini

supaya cerita yang gue hasilin baik dan kalian yang baca menikmati.

Penasaran? penasaranlah masak enggak ahaha.

Oke... Cukup segini dulu ya.

Nanti bakal dilanjut kok.

Jangan lupa vote sama comment biar semangat nulisnya.

Jangan lupa follow Instagram aku @miervina_nisaulchaira  itu kalau mau sih 

Salam hangat dari Aceh 😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang