mimpi yg berujung harapan

57 10 0
                                    

Hari terus berganti seakan hati ku tertuju padanya, ku kagumkan kepadanya. Akankah harapanku menjadi nyata? Atau hanya akan menjadi sebatas haluan ku saja?

"Dara keluar yu panas nih di dalem kelas mulu," Ajak Intan.

Tanpa menjawab aku mengikuti langkah intan untuk keluar kelas saat itu jam istirahat lapangan dipenuhi dengan anak cowok yang tengah bermain voly ataupun basket. Mataku terus saja mencari seseorang namun aku tidak menemukannya.

"Lagi nyariin siapa sih dar," Ucap intan sambil tertawa usil.

"Ga nyari siapa siapa," Ucapku dengan malas.

"Hai dar." Dari arah belakang terdengar suara yang memanggilku.

"Kaya kenal suaranya,"  Gumamku yang langsung berbalik arah menengok kebelakang.

"Dika?tumben banget dia disini," Batinku.

"Hai juga," Ucapku dengan tersenyum.

"Ehem dahlah gua kedalem kelas aja, dari pada jadi nyamuk gua disini," Ucap intan dengan usil.

Untuk pertama kalinya Dika berada disampingku, tidak tahu apa yang harus kukatakan aku hanya terdiam disampingnya.

"Dara, hallo ko diem," Ucap dika

"Hmm iyaa kenapa," Ucapku

"Ada yang pengen gua omongin ke lu," Ucap dika, yang membuatku penasaran.

"Yaudah ngomong aja," Ucapku.

"Gue suka sama lu, dari awal gue ngeliat lu gue udah ada rasa sama lu," Ucap Dika dengan spontan.
Aku terdiam seperti patung yang tidak bisa berkata apa apa.

Alarm berbunyi Drttdrtttdrttt

"Dara bangun itu alarm kamu bunyi," Ucap ibuku sambil mengetuk pintu kamar.

Aku terbangun untuk mematikan alarm dan terdiam sejenak.

"Ko gue bisa ada dikamar sih, jadi... Ahh sial ternyata itu cuma mimpi," Gumamku kesal.
Ini memang aneh lagi lagi aku memimpikannya.

Tak butuh waktu lama untuk bersiap siap aku berangkat sekolah pukul 6.15
parkiran tampak sepi saat ku lihat jam ternyata baru pukul 6.30 aku datang terlalu pagi, saat aku melangkah jalan dari depan terlihat ada sosok laki laki saat ku perhatikan ternyata benar ia adalah Dika.
Dika sempat melirik ke arah ku begitupun denganku namun tak lama dika langsung beranjak pergi mamasuki gerbang sekolah,
Ia jalan begitu cepat sampai aku tidak melihat kearah mana ia pergi.

Bel istirahat sudah berbunyi sebagian teman kelasku pergi kekantin namun aku memilih untuk diam dikelas sambil terus menatap layar hp berharap ada notif masuk dari Dika.
Namun tiba tiba saja Intan memanggilku

"Dara sini geh," Panggil Intan yg tengah berdiri didepan pintu kelas.

"Ada apa sih tan, ganggu aja," Ucapku sambil berjalan kearah pintu.

"Sini, lu mau tau kan siapa cewe yang lgi deket sama dika, noh orangnya lagi duduk," 

"Yang mana?" Tanyaku yg terus mencari perempuan yang dimaksud Intan.
Intan menunjuk salah satu perempuan yang berambut pendek dan mempunyai lesung pipi yang tengah duduk bersama teman temannya.

"Oh jadi itu cewenya,"

"Namanya Faara,"

Tidak perduli nama perempuan itu siapa dan sedekat apa dia dengan Dika kini aku memilih untuk melupakan semua tentangnya karna buatku Dika hanyalah angan yang tidak akan menjadi kenyataan.
Tak disangka air mataku menetes tak ingin ada orang yang mengetahuinya aku langsung menghapus air mataku dan kembali masuk kedalam kelas.

Hari ini kebetulan guru sedang ada rapat jadi semua murid dipulangkan dengan cepat
Tanpa ingin berlama lama di sekolah aku langsung beranjak pulang karna merasa perasaanku sedang tidak baik baik saja, mungkin sendiri itu akan lebih baik buatku.

........

Beruntung dirumah saat itu sedang sepi orangtua ku sedang tidak ada jadi tidak ada yang bertanya kenapa muka ku ditekuk
Aku langsung pergi menuju kamar dan menutup pintu agar tidak ada orang yang bisa menggangguku. Lagi lagi pikiranku tertuju pada Dika bayangannya selalu saja menghantuiku.

Matahari telah tenggelam, berganti dengan bulan yang sudah terang benderang di gelapnya malam.

Malam yang dingin dan sunyi hanya ada suara rintikan hujan yang menemaniku.
Bersama iringan melodi indah yang ku dengar, ku berhalu tentang mu, tentang indah nya bersamamu. Detik terus berjalan, hari terus berlalu melampaui kisah clasik ku
Hari dimna aku tersenyum pilu tentang mu.
Lamunanku pecah terdengar ada yang memanggilku.

"Dara makan dulu nak," Ucap ibuku.

"Dara masih kenyang mah," Ucapku berbohong.

Karna tak ingin pikiranku terus dihantui dengan bayangan Dika, aku mengambil ponselku lalu menvhidupkannya terlihat ada pesan chat masuk dari Dika 1 jam yang lalu.

Andika
Dar, ada yang pengen gue ceritain ke lu

Anda
Cerita apa?

Andika
hati gue lagi suram

Anda
Lah kenapa

Andika
Entah

Anda
Dehh

Andika
Wkk
Karena dulu ada seseorang yang datang lalu pergi tanpa merapihkannya kembali dan saat ini dia akan kembali

Anda
Harusnya lu bahagia karna dia kembali kenapa jadi suram

Andika
Entah gue harus sedih atau bahagia

Aku terdiam sejenak
"Ini sangat menyakitkan bagiku," Batinku.
Aku merasa hari ini sudah cukup hatiku merasakan sakit akan ku hentikan sampai disini. Tak lama ada pesan masuk dari ka Andre.

Ka Andre
Dar

Anda
Iya ka

Ka Andre
Ngetes doang:v

Anda
Yeh
Ka gue pen cerita sama lu

Ka Andre
Cerita apa?

Anda
Gue lgi nangis ka
Kenapa gue harus merasakan semua ini kenapa gue harus sedih saat Dika bilang klw dia akan kembali

Ka Andre
Gue udah bilang jangan terlalu berharap sama manusia

Anda
Ya lu kan tau ka gue orangnya kaya gimna

Ka Andre
Istiqomah aja dar

Tanpa membalas chat dari ka Andre aku langsung mematikan ponselku dan melemparnya ke tempat tidur.
"Apa Dara salah karna Dara telah mencintai Dika, mengapa sangat sulit untuk mendapatkannya, Untuk apa air mata ini menetes dan kenapa?, mengapa aku harus merasakan semua ini apa salahku? dan kenapa bayangan Dika terus saja ada dalam pikiranku," Batinku.
Malam semakin larut Aku tertidur terbawa oleh lamunanku.

                                     ☆☆☆

AdaradikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang