bagian 3

31 6 2
                                    

"APA!!" Kagetku berteriak, sampai sampai orang yang ada di seluruh kafe menengok ke arahku, aku pun malu dan kembali duduk seperti semula, dan berkata

"Hei, kita ini belum kenal ya, belum tau satu sama lain, dan lo tiba tiba nembak gua, lo suka sama gue pandangan pertama kan, ngaku aja deh lo"

"Bisa diam dulu gak sih cerewet banget, gua cuma mau minta bantuan lo, dan asal lo tau gua gak suka lo sama sekali"sinis cowok songong itu

"Ya kalau minta bantuan kenapa sama gue, kan pasti banyak temen cewek lo yang udah lo kenal, gua ini kan hanya orang asing dimata lo, terus perempuan yang tadi ngasih payung pasti juga cewek lo, ya kamu harusnya minta bantuan dari cewek tadi dong" cerewet ku tak terima

"Denger ya tadi itu bukan cewek gue, itu orang yang dijodohin ke gue dan gue gak mau dijodohin sama tu orang" katanya

"Hahaha, jaman sekarang masih ada jodoh jodohan?, kaya jaman siti nurbaya aja"

"Mau gak lo, bawel" ketus cowok itu

"Kenapa gak mau dijodohin sama cewek tadi, kan cewek tadi juga cantik, bodynya sumlehoy, dan kelihatannya juga baik sama lo, terus apa lagi yang kurang"

"Lo gak perlu tau, lo mau bantuin gak, cerewet"

"Mmm"

Aku berpikir, kalau aku pura pura jadi pacarnya kan lumayan, secara dia putih tinggi cakep, pokoknya kaya oppa oppa korea gitu deh, tapi.... Kalau aku terlanjur baper sama dia gimana..

"Gimana?" Tanyanya

"Gak mau, ntar gue bisa baper sama lo"

Tiba tiba hp aku berbunyi, dari mang ukri? "Kenapa mang ukri telepon?" batinku, aku pun langsung mengangkat nya dan

"APA mbok sum jatuh di kamar mandi!?"

"..."

"Iya mang, iya aku segera pulang ini, tunggu ya mang,"

"..."

"Kalau gitu mamang bawa mbok sum dulu aja ke rumah sakit, kalau nunggu aku ntar mbok sum kelamaan"

"..."

"Iya aku nyusul ya mang, iya hati hati mang"

Aku langsung berpaling menatap cowok tadi, lalu

"Eh ayok bantuin gue dulu, ntar kalau udah aku bantuin apa yang lo mau dah suer, pembantu gua jatuh ini urgen, tolong penting banget ini, kalau kenapa napa bagaimana, aduuh ayokk, pliisss"

"Siapa yang mau bayar?"

"Pakai uangmu dulu lah, gak bawa cash ini, ntar aku ganti dah suer, dah lah cepet buruan"

Dia pun membayar minuman, lalu keluar dari kafe dan memesan taxi, lalu aku naik dan mulai jalan, hujan pun sudah mulai reda, hanya gerimis yang menemani perjalanan.

~

Kami pun sudah sampai di rumah sakit, lalu aku lari masuk ke rumah sakit dan langsung ke resepsionis, emang udah kebiasaan ku kalau lagi panik lupa sama siapa yang bersamaku.

"Tolong sus, pasien yang bernama sumiati di ruangan mana ya?"

"Sebentar ya mbak"
"Mm maaf mbak nama sumiati gak ada di daftar pasien"

"Tolong dicek lagi ya sus"kataku panik

"Maaf sekali lagi mbak, gak ada yang namanya sumiati"

"Oh begitu, yaudah sus, makasih"

Aku pun langsung bergegas keluar menghampiri cowok itu yang menunggu, lalu aku langsung menelpon mang ukri

"Iya halo mang,"

....

"Apa mbok sum gak papa?, Gimana sih mang aku ini udah panik banget, huhu, surft" sambil mau nangis
"Kalau mbok sum beneran kenapa napa gimana? mamang ini bikin orang panik aja, huhuhu" mang ukri meminta maaf karena merasa bersalah

....

"Iya mang aku ini mau pulang, waalaikumsalam"

"Dasar cengeng" cowok itu mengejek tanpa merasa bersalah

Aku pun hanya diam tidak mau menanggapi karena masih syok dapat berita tadi

"Tolong antar gue pulang"minta ku pada cowok itu

"Pulang sendiri, nih pakai taci ini aja ntar aku yang bayarin"

"Masak cowok tega sih biarin perempuan pulang sendirian magrib magrib begini"

Dia hanya diam tak menanggapi

"Ayolah minta tolong sekali lagi"

"Mm permintaan gue yang ada di kafe tadi bagaimana"dia agak memperkecil suaranya

"Hmm, yaudah karna lo udah bantuin gue, sekarang gantian deh gue yang bantuin lo, asal anter gue pulang dulu, selanjutnya bahas besok aja di kampus, gimana"

"Hmm" dia hanya bergumam untuk memberi jawaban

Dan aku diantar oleh cowok itu

~

Aku pun sudah sampai di depan rumah ku, seperti biasa aku langsung lari setelah turun dari taxi yang aku tumpangi bersama cowok jurig itu.

"Dasar cewek nggak tau terimakasih"
"Oh ini rumahnya, besar juga tapi kenapa suasananya sepi sekali, alah sabodo" sambil cabut dari rumahku




_

Bagian 3 selesai🤗
Maaf ya semua, ceritanya gak sesuai ekspektasi kalian😔
Dan bahasa yang masih kurang enak untuk dibaca😓
Kalau ada kritik dan saran jangan segan segan untuk komen ya🤭
oh ya jangan lupa juga untuk vote🦋
Terimakasih🙏
Luv u.....♥️♥️♥️
🌸🌸🌸

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NATALISYA [«SLOW UPDATE»]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang