stay away

1.2K 102 15
                                    


Samar-samar suara isaknya semakin memasuki pendengaran Irene.

Tunggu!

Irene juga sama-sama terisak dalam diam dia takut mengganggu pria itu dalam kesedihannya dia tahu pria itu sakit dia juga sama sakitnya dengan pria itu

Tangannya membekap mulutnya agar tidak menimbulkan suara isaknya yang terasa sakit jika pria itu mendengarnya maka dia akan menutup rapat-rapat mulutnya tapi tidak dengan tubuhnya yang bergetar hebat dengan tangisannya.

Wanita itu menjauh seakan melepas cintanya yang begitu sulit.

Perlahan langkahnya kebelakang dan tiba-tiba irene tidak sengaja menyenggol papan kayu dan terjatuh menimbulkan bunyi alhasil Suho membalikan badannya seketika melihat sosok wanita yang amat iya cintai sama kacaunya.

Irene masih melangkah kebelakang takut jika dia melukai perasaan pria itu lagi takut membuatnya semakin membencinya.

"Kenapa Rene kenapa? Kenapa harus seperti ini? Setidaknya kau memberi kabar dulu padaku, caranya bukan seperti ini rene, kau melukai perasaanku" ucap Suho yang masih terisak di setiap penuturannya

"Suho_ mianhae " ucap Irene juga sambil seseggukan

"Mian" ucap Irene lagi

Suho berjalan menghampiri Irene dan berhenti tepat di depannya.

Tangan Suho di masukan ke dalam saku celananya entah apa yang akan pria itu ambil di saku celananya, dan tangan Suho memegang sesuatu setelah mengeluarkan barang di saku celananya.

Cincin!

Irene menatap Suho terkejut setelah melihat cincin berlian yang teramat cantik dan elegan menurutnya.

"Ini....ini rene.. ini yang ingin aku berikan padamu, tapi_ sungguh ini sudah terlambat" ucap Suho melempar cincin itu ke bawah gedung

Irene semakin seseggukan di hadapan Suho yang sudah tidak perduli lagi dengan dirinya.

Suho melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat ini, tapi tunggu apah ini?

Tangan?

Pelukan?

Nyaman

"Suho_ hiks_hiks aku terpaksa melakukan ini" ucap Irene mencoba menjelaskan apa yang sedang terjadi saat ini

Suho hanya diam dengan dirinya yang dipeluk irene dari belakang

"Aku mohon... Mengertilah dan bertahanlah untukku... pasti semuanya cepat berakhir dan baik-baik saja" ucap Irene lagi dengan mempererat pelukannya

Kepala Irene iya benamkan sedalam-dalamnya di punggung lebar pria yang iya cintai ini.

Suho melepas tangan irene pelan-pelan dan membuat Irene menatapnya dengan tatapan sendu dan penampilannya sangat kacau tapi tidak mengurangi kecantikannya. Tatapan mata mereka saling bertukar pandang tidak ada kata yang terlontar dari mulut ke duanya dan pada akhirnya Suho lah yang memulainya

"Kau mencintaiku kan? Seharusnya kau lebih memilih perasaanmu irene bukan dengan paksaan agensi" ucap Suho masih menatapnya dan

"Pilihlah keinginanmu Rene jangan di paksa, jika itu sulit maka berontaklah Jangan diam seperti ini" sambungnya

...

Mobil fan telah terparkir di depan gedung agensinya, kelima gadis itu turun dan di sambut oleh penggemarnya yang hanya sekedar mengambil foto-foto mereka.

"Irene, kau masuk lagi ke dalam mobil saja, sebentar lagi perilisan album duet kau dengar Suho akan di publish dan SM memerintah padaku untuk kau segera bersiap-siap untuk fanmiting dengan Suho" ucap manager pribadi irene memberi tahu jadwalnya

𝐃𝐚𝐭𝐭𝐢𝐧𝐠 Surene Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang