Part 1

24.7K 1.4K 181
                                    


Pandan Wangi Aditama Perkasa dengan cekatan mengaduk kopi, sekaligus teh yang diraciknya dalam waktu yang bersamaan. Pagi-pagi seperti ini sudah menjadi tugasnya untuk menghidangkan minuman bagi para staff dan karyawan PT. INTI GRAHA ANUGRAH. Ia telah seminggu bekerja menjadi OG di perusahaan kontruksi kompetitor kakaknya. Bayangkan, ia yang seorang fashion designer lulusan Parsons School of Design College New York, bekerja menjadi seorang OG.

Dan semua ini ia lakukan demi kakaknya, Putra Lautan Aditama Perkasa. Lautan akhir-akhir ini mengeluhkan tentang masalah tender yang selalu kalah di akhir. Jikalau masalah presentasi, perusahaan mereka selalu memukau. Para client kerap memberi applause atas ide-ide inovatif kakaknya yang luar biasa. Hanya saja apabila sudah dilaga dengan masalah budgeting yang ditawarkan, perusahaan kakaknya selalu dikalahkan oleh PT. INTI GRAHA ANUGRAH ini. Kakaknya curiga kalau ada orang dalam yang bermain di sini. Karena angka-angka yang mereka tawarkan hanya berselisih tipis di atas kompetitornya ini. Mereka seolah-olah telah mengintip terlebih dahulu, berapa harga-harga yang mereka tawarkan. Baru perusahaan kompetitor ini menambahi sedikit angka di atasnya.

Untuk itulah, Pandan Wangi menyamar dengan melamar sebagai seorang OG di perusahaan kompetitor ini. Dan ide ini sebenarnya ia dapat dari Vanilla. Sahabatnya yang kini sedang bahagia-bahagianya menjadi seorang ibu baru. Menurut Vanilla, menjadi seorang OG adalah jalan pintas untuk bisa mendekati semua jajaran di perusahaan tanpa kentara. Karena dari mulai staff kelas teri sampai kelas piranha, semua akan bersinggungan langsung dengannya tanpa ada yang curiga secara berlebihan. Ya, apa berbahayanya seorang OG bukan? Pasti begitulah pemikiran orang awam.

Oleh sebab itulah ia sekarang ada di sini. Menukar semua gaun glamournya dengan kemeja putih dan rok hitam sederhana khas OG demi, tercapainya misi besarnya. Ia ingin tahu, siapa yang telah ini menyabotase perusahan kakaknya yang sudah diwariskan secara turun temurun itu. Ayahnya, Revan Aditama Perkasa memang sudah pensiun sekitar setahun lalu.

Ayahnya kini lebih suka melanglang buana menemani bundanya menikmati hari-hari tua mereka dengan berpetualang ke negara-negara lain. Mereka juga kerap kali tinggal di Kerajaan Siam, Thailand. Tanah kelahiran bundanya. Bundanya ini sebenarnya adalah seorang cucu raja Siam. Hanya saja karena bundanya memutuskan untuk mengikuti suaminya di Indonesia, maka konsekuensinya adalah bundanya harus kehilangan haknya sebagai seorang cucu raja. Begitulah peraturan protokoler di kerajaan sana. Tetapi dalam hubungan kekeluargaan, mereka semua tetap baik-baik saja.

"Eh anak baru, lo kalo kerja yang bener dong? Dari tadi gue lihat lo cuma ngaduk-ngaduk kopi doang. Cepetan anterin semua minuman ke meja masing-masing staff. Setelah itu lo buatin lagi segelas kopi untuk anak Pak Darwis yang baru mulai ngantor hari ini. Ruangannya juga yang biasa dipake Pak Darwis ya? Inget jangan salah!" Pandan nyaris menjatuhkan gelasnya karena mendengar kecemprengan suara Mbak Nanik. Salah seorang OG senior di kantor ini. Pandan mengelus dada. Memang nasib anak baru di mana-mana sama saja walau apapun tingkat jabatannya. Baik itu seorang manager atau OG sekalipun, kalau masih new comer pasti akan ditindas.

Sabar, Ndan. Ini kan demi misi perusahaan. In hale exhale, sabarrr...

Pandan menyusun masing-masing minuman enam di sisi kanan, dan enam lainnya di sisi kiri agar seimbang. Ia kemudian mengangkat dua belas gelas di atas baki dan mulai bergerak membagikan minuman. Suitan nakal dan gombalan dari para karyawan yang masih single hanya ditanggapi Pandan dengan seulas senyum tipis dan sopan. Laki-laki di mana-mana sama saja. Tidak bisa melihat kening yang mulus sedikit, pasti mereka sudah sibuk menggoda. Beberapa staff wanita memperlihatkan ekspresi tidak suka melihat kehadirannya. Pandan tahu, mereka merasa kalah saing dengan dirinya yang hanya seorang OG. Tapi Pandan menanggapinya dengan biasa-biasa saja. Ia tidak mau memusingkan hal-hal yang tidak penting untuk di pikirkan. Buang-buang tenaga saja. Haters gonna hate 'kan kata Mbak Taylor Swift?

Love Of My Life (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang