Surprise

599 75 7
                                    

(SURYA POV)

Ada yang gak beres sama kara..

Belakangan ini kara jadi dingin sama gue. Semua chat-chat gue dibalas singkat padat dan jelas, gaada basa basi. Niat baik gue untuk antar-jemput, ajak dinner atau sekedar hang out pun jadi sering ditolak sama kara

Jadi virtual gini hubungan..

Gue gemes banget pengen nanya sama kara dia kenapa. Ya tapi gue juga takut kalo ternyata dia gini gara-gara gue

Susahnya nyimpen rahasia tuh gini.. serba salah!!

Akhirnya gue memilih sabar sama semua yang terjadi antara gue dan kara belakangan ini. Toh gue masih berstatus pacarnya kara kan? Semuanya bakalan baik baik aja..

Larut tenggelam dalam masalah hidup, tanpa gue sadari waktu berlalu begitu cepat.

Hari ini gue dan anak-anak enamhari perdana tampil sebagai guest star di salah satu ajang musik besar, Java Jazz Festival. Gila gue bangga banget!!

Persiapan semua selesai. Check sound dan rehearsal semua udah selesai. Gue, anak-anak enam hari dan sebagian staff siap-siap tinggal nunggu giliran manggung

Gue ngelirik hp, nunggu pesan dari kara. Kara dateng gak bareng sama gue karena ada kerjaan yang harus dia urus, jadi dia nyusul

Dan tugas gue selanjutnya adalah menjemput kara untuk ke backstage, biar gak nyasar..

Gak lama, hp gue getar. Satu pesan masuk dari kara..

Setelah menghubungi staff lapangan enamhari, gue beranjak dari posisi gue untuk ikut menjemput kara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghubungi staff lapangan enamhari, gue beranjak dari posisi gue untuk ikut menjemput kara

Baru berjalan tidak jauh dari tenda enamhari, gue kaget karena ada seseorang yang megang pergelangan tangan gue. Refleks, gue nengok sembari menepis kecil tangan itu

Dan ternyata luna berdiri di belakang gue, dengan wajah yg sedikit kaget. Mungkin karena refleks gue

"Hey, Ya.. sorry, kaget ya?" Luna menyapa gue dengan sedikit canggung

"Ah iya lun, sorry.. gak sakit kan?"

"Nggak kok.."

"Kenapa lun?"

"Ada yang mau gue omongin Ya.. boleh minta waktunya sebentar?"

Gue diam, bingung, gak tau harus jawab apa

"Nanti selesai manggung aja gimana? Gue mau jemput..."

"Kara??"

"I... ya.." gue beneran bingung. Kenapa gue jadi gak enakan gini nyebut nama kara? Dia kan pacar gue

"Bahagia banget ya jadi kara.. dapet perhatian full dari kamu.."

"Lun, Jaeviar juga sayang sama lo kok.."

"Beda sama kamu, Ya..."

Gue makin bingung luna begini..
Ada hal yang bikin gue gak bisa mengabaikan luna dalam keadaan seperti ini

Tapi kara gimana??

"Oke, mau ngomong apa sama gue?" Akhirnya gue memutuskan untuk memenuhi permintaan luna. Toh gue udah minta staff buat jemput kara, dia gak mungkin nyasar..

"Nggak disini" luna menjawab sembari menarik pergelangan tangan gue. Dia menarik gue menjauh dari kerumunan. Diantara tenda-tenda lain yang gue juga gatau itu tenda apa..

"I still love you, Ya..."

Luna, out of the blue, nyatain perasaannya ke gue..
Gue, out of the blue, migrain..

"Lun, this is so random.."

"Kamu yang mutusin aku! Aku gapernah bilang perasaan aku hilang ke kamu"

"Tapi lo punya Jaeviar!!"

"Aku milik diri aku sendiri, Ya.. bukan milik siapapun!"

"Tapi gue pacarnya Kara, temen lo, sahabat lo, bahkan dia udah kayak adek lo sendiri..."

"Tanpa aku, kara juga gak akan pernah tau kamu, Ya..."

Luna mendekat selangkah ke gue. Gue mematung. Honestly kaget sama sikap 'nekat' nya luna ini..

"Kiss me, Ya.."

"What??"

"Buat buktiin kamu udah gak ada perasaan apapun sama aku!!"

"Nggak, ini gila!!"

"Kita bahkan ciuman beberapa minggu lalu. Jadi dimana gila-nya??'

"...."

"Kamu gak sayang kan Ya sama kara? Aku tau kamu lagi dalam keadaan kalut waktu itu, karena aku tiba-tiba pacaran sama Jaeviar. Iya kan Ya??"

"Lun, tenang.. lo lagi gak stabil ini.."

"Ya.. please.. kamu masih sayang sama aku kan ya??"

"Gue gatau, lun.."

"Then kiss me"

"Lun??"

"Cuma itu satu satunya cara biar kita sama sama tau"

"...."

"Kita gabisa nyakitin Jaeviar dan kara terus terusan gini.."

"..."

"Surya.."

And then, we kissed..

~

"kamu masih sayang sama aku kan ya??"

Aku menghentikan langkahku, mendengar apa yang mas surya dan kak luna bicarakan. Tubuhku gemetar, namun aku masih penasaran dengan tanggapan mas surya..

"Kita gabisa nyakitin Jaeviar dan kara terus terusan gini.."

Sekarang aku mundur beberapa langkah dan bersembunyi dibalik sebuah standee, tanpa melepaskan pandanganku dari mas surya dan kak luna. Tubuhku benar-benar gemetar. Lutuku lemas, benar benar kehilangan tenaga

Sepertinya aku harus segera pergi dari sini

Aku tidak akan kuat mendengar jawaban mas surya..

Aku...

HAH?

MEREKA?

MEREKA CI...

"Kara!!!!" Aku terhuyung ke belakang ketika seseorang menarik lenganku dengan paksa.

Tanpa sadar, aku dipaksa masuk kedalam dekapan erat seseorang. Aku yang kehilangan tenaga, tak bisa melawan.

"Kara..."

Aku tak menjawab, otakku juga terlalu pusing untuk bisa mencerna apa yang terjadi saat ini. Aku tidak tahu harus apa. Aku takut, aku bingung, aku marah!!

Tapi aku tahu siapa yang memelukku saat ini

Orang yang sama, yang selalu datang ketika aku menangis

"Ra.. kita pergi dari sini aja ya"

"Kak.."

"Hmmm?"

"Kak, mereka...."

Dan pada akhirnya, aku hanya bisa menangis dalam dekapan kak brian..

[✔] HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang