Tamu
Lama tiada tamu berkunjung ke rumah, pintu-pintuku tertutup, jendela terpalang: kupikir malam-malamku akan sepi.
Ketika mataku kubuka kusaksikan gelap telah lenyap.
Aku bangkit dan lari kemudian kulihat batu gapura rumah-ku hancur, dan lewat pintu terbuka angin dan cahayamu mengibarkan bendera-benderanya.
Dulu ketika aku jadi tawanan di rumahku sendiri, dan pintu-pintu tertutup, hatiku senantiasa ingin melarikan diri dan pergi mengembara.
Kini aku masih saja duduk di muka gapuraku yang hancur, menunggu kehadiramu.
Kini kau telah mengikatku dengan kebebasanku.
YOU ARE READING
Aphorisms From World Figures
قصص عامةBerisikan kata-kata dan puisi-puisi pilihan dari tokoh-tokoh sastra seluruh dunia.