prolog

2.1K 108 2
                                    

Difficile da Fare__

My Dearest Renjun,
A-yo~ What's up?!

Ah! Kau benar, ini aku!
Aku rinduuuu tahuuuu!

Hey! Jangan kaget begitu.
Aku tahu ini sangat memalukan bah mungkin... cukup menggelikan?

Mungkin alismu sekarang tengah berjengit naik turun kebingungan bahkan bertaut ke tengah atau kau mungkin tergelak tak percaya sampai-sampai perutmu menjadi keram.

Yah, mungkin terlihat seperti bukan diriku sekali karena... ayolah! Di abad 21 ini aku harus membuatmu kerepotan dengan sisah payah merobek amplop, membuka lipatan surat yang menempel akibat noda nasi, dan berusaha keras membaca tulisan tanganku yang mengerikan ini.

Well, aku tetap tidak akan memohon maaf. Kau tahu kan aku senang membuatmu kesal. LoL.

But my dearest Renjun,
Percayalah, aku ingin membuat yang satu ini nampak berbeda. Aku tak ingin kau membacanya melalui laptopmu yang bulukan atau smartphonemu yang bau tangan itu. Aku ingin kau membaca ini secara khidmat, dan ketahuilah... aku menuliskan kata-kata ini secara jujur di bawah sumpah jabatan! LMAO.

Oke, mari serius.

My Dearest Renjun,
Aku menuliskan seluruh kata-kata memuakkan ini karena aku sangat-sangat menginginkannya. Aku sangat ingin tapi di sisi lain juga sangat takut.

Ini adalah ungkapan yang selalu hendak kusampaikan padamu namun kau tahu, aku tidak akan pernah sanggup mengatakannya melalui kedua belah bibirku.

Jadi, Renjun... Bukalah mata sipitmu itu lebar-lebar, pakailah kacamata bacamu, dan duduklah dengan tenang di meja kerjamu.

Karena, aku menuliskan ungkapan ini dengan segenap hatiku untuk kau baca dengan segenap hatimu.

 Difficile da Fare (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang