One

37 2 2
                                    

Senin, 18 November 2019

Pagi hari yang sejuk matahari dengan semangat mulai menyombongkan keindahan diri nya pada makhluk semesta alam.

Berbeda dengan ana yang menyambut pagi nya dengan bermalas malas an dan santai sejenak sebelum maraton pelajaran di sekolahnya.

Ana memang pemalas apalagi ketika ia harus bangun dari mimpinya untuk memulai aktifitas.

Lagi lagi ana telat datang ke sekolah, tapi itu bukan suatu masalah yang besar untuk seorang ana, dia sudah terbiasa dengan hal itu.

Ia datang ketika Upacara Bendera sudah berlangsung cukup lama dan mungkin akan selesai sebentar lagi.

Ia menghembuskan nafas berat dan kembali berbaris pada barisan khusus murid yang 'spesial'

Tiba tiba ada kakak kelasnya bertanya dengan suara tegas, yaa ketua osis.

Kamu kenapa? -ketos

Telat kak -jawabnya dengan menunduk

Selalu saja begitu alasanmu! Gaada alasan lain apa? Bosen saya! -bentak ketos itu.

**

Setelah dihukum untuk beberapa saat akhirnya murid yang terlambat atau atribunya tidak lengkap boleh dipersilakan untuk masuk kelasnya masing masing pada jam ke 3.

Sialan tuh si ketos! -Ucap ana yang tengan memasuki kelasnya

Kelas ana memang sedang tidak ada guru jadi murid bisa bebas bersenda gurau.

Wihhhh ibu negara kenapa nihh? -Tanya loren

Capek bangke -Jawabnya sambil sedikit ngegas karna sebal

Di sisi lain tari dan lisa yang sedang memainkan benda tipisnya itu bersikap bodo amat karna sudah bosan dengan ana yang selalu terlambat dengan alasannya sama.

**

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, tetapi jemputan ana tak kunjung datang.

Ana mulai bosan ia berjalan menyusuri trotoar dengan perasaan kecewa karna kakaknya yang sudah berjanji untuk menjemputnya ternyata ingkar tanpa alasan.

Tiba tiba terlihat seorang pria dengan sepeda ninja merah dan helm full facenya berhenti tepat di hadapan ana, ia mulai bingung dengan orang dihadapannya itu karna ana tidak bisa melihat wajahnya yang tertutup helm.

Perlahan pria itu membuka helmnya dan tanpa ana sangka pria itu menawarkan tumpangan gratis padanya walaupun mereka tidak saling mengenal.

Mau bareng? -Tanya pria itu dingin

Ana yang sedang melongo mulai tersadar dari lamunannya

Siapa ya? -Tanya nya sopan

Yaudah kalo ga mau barengg -ucap pria itu lagi

Eh eh eh ma.. Mauu -jawabnya ragu

Tanpa basa basi itu pria itu langsung menyondorkan helm dan langsung diterima oleh ana.

Semenjak di perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan hanya suara motor yang menemaninya.

Dimana? -Tanya pria itu dingin

Apanya? -jawabnya bodo

Mau turun disini? -Ucap pria itu lagi

Ehh ya nggak lahh..
Itu depan ada lampu merah belok kiri lurus dikit ada komplek terus masuk lurus dikit, rumah warna putih. -Jelas ana

Oo -ucap pria itu dingin.

Tak lama kemudian mereka sampai pada rumah besar bernuansa putih yang terlihat tenang dan sepi.

Makasih -Ucapnya sambil menyondorkan helmnya.

Hm -jawab pria itu dengan menerima helmnya lalu melaju pergi.

**


Kevino Rifaisal Adimasta cowo dingin berwajah tampan dan bisa menarik perhatian banyak perempuan dengan tubuh kekar dan tingginya

Pria yang biasa di sapa Vino itu sekarang sedang menduduki bangku SMA kelas 12 Ipa 1 di SMA Binsat(Bina Satria) yang tidak lain dan tidak bukan adalah sekolah ana juga.

Vino mendapat gelar sebagai mosh wanted sekolah karna wajah tampan dan dikenal pandai dalam belajar tidak lupa dia juga pandai untuk memainkan gitar.

Vino adalah anak semata wayang dari keluarga Adimasta yang tidak lain dan tidak bukan dia adalah pewaris utama perusahaan milik orang tuanya

Dibalik sikap dingin nya ada orang tuanya yang selalu memanjakannya namun ia tidak menyadarinyaa.

Berbanding terbalik dengan Vino, Ana dikenal wanita periang yang terlihat tidak mempunyai beban disekolahnya

Namun ternyata semuaa itu berbeda dengan kehidupannya dirumah.

Ana mempunyai keluarga yang tidak lengkap Ayahnya telah lama meninggal sejak dia kelas 6 SD, ia mempunyai 2 kakak laki laki dan sekarang kakaknya yang pertama sedang menjalankan usahanya di negri orang dan kakaknya yang kedua diaa sangat menyusahkan ana sangatt membencinya karna kelakuannya yang liar.

Ibunya? Ibunya seorang pengusaha kaya yang banyak dikenal oleh orang ternama

Tapi itu semua tidak akan membuat ana bahagiaa karna yang ana butuhkan adalah kelengkapann keluarganya.

**

Malam itu ana sangat merasa kesepian ia memang dirumah sendirian karna mamanya sedang ada meeting dan kakaknya mungkin sedang ada di club

Ana membayangkan laki laki yang mengantarkannya pulang tadi siang, dia tidak tau laki laki itu siapa bahkan tidak pernah bertemu

Ana tersenyum dan batinnya berkata "masih ada ya cowo sebaik dia"

Tiba tiba ponsel ana bergetar tanda ada pesan yang masuk untuk dirinya, tak berfikir panjang ana langsung menyambar ponsel, ia mendapat pesan dari nomer yang tidak dikenal.

+62******
Hai ana! Kenalin gua gilang anak sma binsat kelas 12 ipa1.

AnaCantik
Ooh iyaa salken yaa! Btw dapet nomer gue dari mana?

+62******
Dari loren temen kamu!

**

My Boyfriend Is A Cool GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang