Three

20 1 0
                                    

The Calm Boys adalah nama geng yang diketuai oleh vino, mereka menamai gengnya dengan nama The Calm boys karena itu adalah nama yang cocok untuk mereka yang memiliki jiwa santai, namun ketika mereka diusik mereka tidak segan untuk mambabi buta rivalnya.

Malam ini mereka akan berperang dengan geng yang bernama The kompeni(Komunitas pria pembrani), sebab mereka berperang karna pimpinan dari the kompeni kalah dalam balap motor yang diadakan 3hari yang lalu.

"Kalo udah tau akan kalah gausah sok" titah vino santai pada pimpinan lawan dengan senyum meremehkan

"Kita lihat nanti" jawab aldo dengan angkuh

"Oke"

"Banyak omongg, SERANGGG!!" Perintah aldo pada anak buahnya

Dengan sigap the calm boys melayani serangan lawannya dan terjadilah adu jotos malam itu.

Disisi lain...

Ana sekarang sedang berada dirumah sendirian karna mamanya dan kakaknya sedang keluar yang entah kemana dia sendiri tidak tau

Tiba tiba perut ana bergetar tanda ia sedang dilanda kelaparan, ia ingin memasak namun tak ada bahan yang bisa dimasak, ia menghubungi kakaknya namun nihil nomer kakaknya tidak aktif dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi membeli nasi goreng disebrang kompleknya

Namun tidak di sangka oleh ana ternyata sedang ada tawuran, ana ketakutan tubuhnya kaku dan sulit untuk berjalan karna ia baru pertama kali melihat tawuran dengan mata kepalanya sendiri.

Vino POV

Malam ini gw dan the calm boys sedang adu jotos dengan the kompeni karna rival tidak terima dengan kekalahannya saat balapan

Ketika gw udah menang dan membabi buta lawan gw tiba tiba mata gw langsung menyorot seorang cewe yang tubuhnya kaku karna ketakutan melihat tawuran

"Kayak pernah liat" batin gw

Tanpa pikir panjang gw lari kearah cewe itu ketika dia mau jatuh tersungkur dijalanan

"Lo gapapa?" tanya gw

"Gapapa kak makasih"

"Lo mau beli nasgor?gw temenin"

"I-iya kak"

"Yaudah ayo"

Tenyata itu ana yang kemaren sempat gw cuekkin pas di kelasnya, dan ketika dilihat dari deket dia memang cantik dan imut.

Kita makan sambil sesekali berbincang ternyata dia orangnya asik dan imut akhirnya gw beraniin diri buat minta id line

Setelah selesai kita makan dia pamit untuk pulang karna sudah terlalu malam

"Kak aku pulang dulu yaa. Oh iya ini uangnya kakak tolong bayarin ya aku buru buru, makasih" pamit ana

"Ehh bawa aja uang lo biar gw yang bayar" pinta gw

"Gausah kak makasih"

"Yaudah lo sekarang bayar sendiri tapi besok pagi gw jemput lo buat berangkat bareng. Gaada penolakan"

"Ya-yaudah dehh"

Ketika dia sudah pergi tiba tiba benda yang selama ini datar kembali melengkung dan terukir senyuman.

Author POV

Sebenarnya daritadi ana sedang menahan senyum karna laki laki di depannya tadi, di sepanjang perjalanan ana tersenyum senyum seperti orang gila

"Yaampun ganteng bangett sihh, nikmat tuhan mana lagi yang engkau dustakann" gumam ana

Setelah ia sampai dirumah ana langsung memasuki kamarnya dan membanting tubuhnya ke kasur Super besarnya itu dan mulai memasuki alam bawah sadar.

**

Kacau satu kata yang sedang ana rasakan sekarang,  banyak sekali masalah yang hinggap di otaknya mulai dari keluarga, pertemanan, dan lingkungan dan itu semua datang secara bersamaan.

Hari ini loren dan siska ngajak ana untuk nonton karna sekarang adalah film yang mereka nanti nanti sejak lama telah tayang

Mereka berangkat menuju gedung bioskop sekitar pukul 18.30 mereka berangkat menggunakan mobil milik ana, namun bodohnya ana,  ia bilang ke mamanya bahwa akan pergi sebentar namun ternyata mereka pergi hingga larut malam

Ketika sampai dirumah mamanya sudah mengambil ancang ancang untuk menyemprot ana yang telah ingkar janji

"Tadi bilang pulang jam berapa? Sekarang sudah jam berapa? Kemana kamu? Main sampai ga inget rumah mau tidur dijalanan, kamu tadi bilang mau ke mallkan, mall tutupnya jam berapa?  Jam 10 kan kamu pulang jam berapa sekarang?" omel mama ana

"Aku nonton kenapa?"

"Nonton ya nonton tapi inget waktu dongg anaa" titah mama ana

"Aku capek mau tidur"

"Mama belum selesei bicara ana. Dasar anak tidak tau diuntung bisanya nyusahin aja"sentak mama ana

Tak dihiraukan panggilan mamanya ana menaiki tangga dengan suasana hati merasa bersalah namun ingin sekali dia menjawab omelan mamanya

"Gak salah kann gw cari kebahagiaan diluar disaat suasana rumah sudah tidak lagi ada kebahagiaan,  rumah yang dijadikan tempat berpulang kini hilang ga ada lagi buat gw, sekarang gaada lagi tempat gw pulang untuk menceritakan semua yang kualami semuanya hilang" ucap ana ketika sudah memasuki kamarnya

"Mama sibuk, Kakak2 semua sibuk dengan urusannya rumah sepi dan aku merasa dikucilkan,  aku merasa tidak di anggap aku ingin berceritapun harus berfikir 2× agar tidak ada rasa penyesalan ketika sudah cerita, dan akhirnya hanya di anggap tidak penting" ucapnya lagi sambil meneteskan air matanya

Dia menangis sesenggukan sambil merenungkan masalahnya di atas kasur. Ana berfikir dia memang salah tapi ga seharusnya mamanya berkata seperti itu toh ini yang pertama kalinya dan tidak akan diulangi lagi

Tanpa terasa rasa kantuk datang dan akhirnya ana tertidur.

**

Hallo Reader maafkan author yang udah lama gak up yaa😭

Maaf kalo ceritanya agak ga jelas soalnya author lagi males bgt mikir:(

Jangan lupa vote n spam komenn viar authornya semangat❤

Salam Sayang buat kalian yang author sayangg❤

My Boyfriend Is A Cool GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang