Vania sudah sampai disekolah. Ia sampai tepat waktu. Tidak seperti kemarin. Vania tiba-tiba teringat dengan arga. Sedang apa pria itu? Ah, untuk apa aku memikirkannya. Batin vania.
Vania memasuki kelasnya yang masih sepi. Temannya hanya beberapa yang baru datang.
Ia menjatuhkan bokongnya di bangkunya. Fira belum datang. Jika fira sudah datang pasti ia akan diserbu dengan semua pertanyaan yang ada di kepala fira.
Tidak lama kemudian fira datang dengan wajah bete. Ia duduk disebelah vania lalu membenamkan wajahnya dilipatan tangannya. Vania melihatnya dengan bingung. Fira yang biasa sangat cerewet, tiba-tiba berubah menjadi sangat pendiam.
"fir, lo nggak papa?" Tanya vania sambil menggoyang-goyangkan badan fira.
Yang ditanya pun hanya menganggukkan kepalanya dengan lemah.
"beneran?" Tanya vania kembali memastikan. "kalau ada apa-apa Tanya gue ya." Lanjut vania.
Guru mata pelajaran dikelas vania sudah masuk. Ia segera mengambil bukunya dan siap untuk belajar. Fira sudah membangunkan kepalanya dari lipatan tangannya. Fira menghela napas melihat ternyata gurunya telah datang. Vania yang melihat itupun merasa bingung dengan keadaan fira.
***
Bel istirahat berbunyi.
"fir, kantin yuk." Ajak vania.
"nggak." Tolak fira dengan jutek
"lo kenapa sih?" Tanya vania lagi.
"apaan sih."
"ih nggak jelas banget sih. Kalau ada masalah tuh, dibicarain."
" ih apaan sih, van. Gue cuman emang nggak mood banget hari ini. Gue lagi dapet." Ucap fira yang mungkin merasa vania ngambek kepadanya sebab ia sudah cuek kepadanya.
Mendengar itu, vania berbalik badan ke fira dan menunjukkan deretan giginya.
"bilang kek. Tau gitukan gue jadi bisa ngertiin lo gitu kalau lo lagi badmood." Ucap vania sambil membereskan bukunya.
"HAI FIRAAAAA SAYANGKUUUU" teriak seorang wanita dipintu kelasnya. Melihat itu, fira kembali membenamkan wajahnya.
Melihat seseorang duduk disamping fira, membuat wanita tersebut bingung. Wanita tersebut berjalan kesamping fira dan berbisik tetapi masih dapat didengar oleh vania.
"fir, cewek disamping lo tuh siapa? Kok mukanya asing sih. Nggak pernah gue lihat sebelumnya." Tanya wanita toa tersebut.
Fira memunculkan kembali wajahnya dan tersenyum bahagia.
"ohiya yah, kalian belum pernah kenaalan." Ucap fira bersemangat. "jadi, van, lo inget nggak waktu hari pertama masuk gue ngajak lo jemput incess dulu?" Tanya fira.
"iya. Gue ingat." Ucap vania sambil mengangguk ragu. Mendengar apa yang diucapkan oleh fira membuat wanita toa tadi memutar bola matanya. Fira melihatnya hanya cekikikan.
"nah, ini nih incessnya." Ucap fira mengarahkan kedua tangannya ke wanita tersebut.
"ih apaan sih. Ohiya, hai vania gue salma. Gue majikannya fira dan fira adalah babu gue." Ucap wanita toa tadi sambil memberikan salaman kepada vania. fira yang mendengar pernyataan tadi langsung menjitak kepala salma yang dibalas ringisan oleh salma.
Melihat hal itu, vania terkikik geli melihat tingkah dua orang dihadapannya. "gue vania, salam kenal ya." Ucap vania membalas salaman salma.
Bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah berakhir. Salma merasa belum puas berkenalan dengan vania. masih banyak yang ingin ia tanyakan kepada vania. begitupun sebaliknya. Tetapi, apa boleh buat. Bel memisahkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
FanfictionVania Azzahra Kirani, anak baru di SMA kartika. Ia merupakan anak pindahan dari Palembang dikarenakan ayahnya dipindahkan tugas. Vania merupakan gadis lugu yang tidak tau apa-apa di Jakarta. Yang ia tahu hanyalah Jakarta itu adalah ibukota dari Indo...