Laki-laki fantasi.

28 1 0
                                    

Semua dimulai ketika aku akhirnya memasuki masa SMA. Jujur, saat masih dibangku SMP aku sama sekali tidak berpikir dan malah enggan untuk berurusan dengan yang namanya cinta. Yang terpenting bagiku saat itu adalah bagaimana aku bisa tetap tertawa bersama teman-temanku, dan bagaimana agar nilai-nilai ku tetap bagus tanpa aku harus berusaha kuat.

***

SMK N 2 BALIGE, tapi orang-orang memanggilnya smenek. Aku gak ngerti kenapa. Awalnya aku tak begitu peduli kenapa mereka memanggil sekolah yang kubanggakan ini dengan sebutan begitu. Sampai akhirnya suatu saat aku tahu alasan dibalik semua itu. Smenek, karna dulu sekolah ini adalah SMEA NEGERI, dan untuk mereka yang terlalu malas menyebut kata-kata yang mungkin bagi mereka panjang ini, lalu mereka menyingkatnya, menjadi smenek. Yah.
Begitulah.

Jadilah aku menjadi murid smenek. Tapi aku bangga. Tahu kenapa? Ya. Bagiku sekolah ini keren. Kok bisa gitu? Hmm, entahlah tapi sekolah ini berpotensi bagiku. Dalam pandanganku yang hanya seorang anak dari kampung, sekolah ini cukup keren untuk kumasuki. Dan jujur aku sedikit perlu perjuangan saat memasukinya. Itulah kenapa aku sangat sayang si smenek. Aku cinta! Tapi bagi tetangga-tetangga kami, maksudku, bagi sekolah-sekolah lain di sekitar kawasan ini sekolah ku sangat rendah, bawahan, atau dulu orang bilang kamseupai. Ughh. Ingin kucaci maki mereka yang nyebut sekolahku begitu. Karna aku cinta sekolah ini.

2 bulan pertama biasa saja. Semua fokus berkenalan satu sama lain. Sibuk mencari teman untuk dijadikan teman berbagi meja, dan seperti biasa akan ada perkumpulan beberapa orang berkelompok dan akhirnya membuat geng masing-masing. Semua biasa saja. Sampai suatu saat aku semakin gencar mendengar sesuatu seperti, " eh si Nadra itu lagi pedekate sama kakak kelas, kak Anju!" dan " aku semalam abis keluar sama gebetanku". Hal-hal semacam itu. Sedikit risih, karna aku jomblo. Bagiku dulu jomblo itu biasa. Kalau ada beberapa orang menanyaiku, " tias pacarmu siapa sih? Kok gak pernah kau cerita tentang pacarmu?" Aku jawab, " aku jomblo la we". Mereka tak percaya! Hahaha. Akhirnya entah mengapa dan kenapa, aku mulai sering memikirkan hal-hal berbau cinta. Aku mulai tertarik dengan film yang ada embel-embel cinta di judulnya. Atau lagu-lagu bertemakan cinta. Bahkan aku menulis puisi berisikan beberapa kata cinta didalamnya. Ahh kenapa aku? Aku mulai sering membayangkan teman-temanku yang pergi ketemu pacarnya yang katanya makan bareng dan saat pulang dikasih hadiah cokelat atau boneka. Aku cemburu, dan ingin.
***

Brrrrrrrr.....
Aku tersentak. Hp yang selalu ku taruh di bawah bantal setiap kali akan tidur bergetar. Aku melirik jam digital di layarnya, 10.30. Yang menandakan kalau aku baru aja terlelap selama 30 menit. Dan kini terbangun lagi oleh entah siapa yang tiba-tiba mengirimiku SMS malam-malam sekali seperti ini.

Aku kesal!
Kuabaikan lalu ku coba lagi pejamkan mata. Brrrrrrrrr.....
"Aduhh apa lagi ini!" Aku mengerutu dalam hati. Mau tak mau aku merogoh bawah bantal dan membuka SMS sialan yang menganggu tidurku. Nomor tak dikenal. Nomor baru. Yang entah siapa, dan isi nya sama : " kamu udah tidur?" SMS yang sama namun dikirim 2 kali.

Dengan kekesalan yang membludak, jariku menekan tombol-tombol kuning yang menyilaukan mata dan membalas dengan cepat. "Kamu siapa??" Lalu memasukkan kembali ke bawah bantal, namun Brrrrrrr....
Dia sudah membalas lagi. "Siapa sih jam segini ngeSMS! Ihhh mana gak kenal lagi!" Tanpa sadar aku mengeluarkan suara. "Tidur Raaa... udah malemm" aku lupa Mamaku tidur bersebelahan dengan kamarku, jelas saja dia bisa mendengar suara ku. Huffff...

"Aku Geri."
"Kamu belum tidur ya?"
Orang itu membalas.

"Geri siapa?"
"Aku gak kenal"
Aku membalas lagi.

Entah kenapa, tapi jari-jemari ku menari-nari, dan percakapan via SMS dengan orang yang entah siapa ini malah kuanggap seru. Dan membuatku penasaran. Banyak hal yang akhirnya kami obrolkan, tanpa kusadari!

Terlalu asik mengetik dan membalas, tiba-tiba aku tersadar seharusnya aku tidur malam ini. Aku besok harus berangkat sekolah. "Ya Tuhan!! Sudah jam 12!!" Aku menjerit dalam hati. Aku menyudahi SMS-ria ku dengan orang baru itu dan mematikan Hp. Lalu terbangun dipagi hari.

***

Aku terbangun lagi. ternyata sudah pagi lagi dan oh ya , aku baru teringat lagi seminggu lalu saat ada seorang laki-laki bernama Geri yang katanya mengenalku, dia menghilang begitu saja. aku juga tidak tau mengapa. Sejak hari dimana dia tiba-tiba muncul, sampai akhirnya sudah berlalu satu minggu tanpa kabar. Dasar, laki-laki mah begitu, bosan dikit iseng nge-chat orang. Terus ngilang tiba-tiba. Aku bersungut dalam hati, kesal.

" ah bodo amat, kenal juga enggak " aku masih saja merungut dalam hati. yang penting sekarang adalah apa yang harus aku siapkan untuk jalan-jalan ku dengan Liliin nanti. Liliin sahabatku ,dari kecil dari bahorok. kami berjanji untuk keluar dan mencari beberapa barang untuk dibeli nanti di pasar. Dan ya, bukan hal yang selalu kami bisa lakukan bersama , kami bersekolah di tempat yang berbeda dan tentunya jarang bertemu. tak heran kalau sekedar berjalan di area perkampungan saja sudah membuat ku senang bukan kepalang.

Aku meraih Hp dan mananyai Liliin. Aku ingin tau apa dia sudah bersedia atau belum. Entah dia memang sudah menanti jalan-jalan ini apa tidak. Aku sungguh tidak tau. Apa aku saja yang exited. Tapi tak berapa lama, tanpa menerima balasan pesannya, dia muncul. Dengan motor usang kelabu dan selalu dipakai ayahnya. Sepertinya dia meminjam motor itu untuk jalan-jalan ini. Wah, aku tersanjung.

Akhirnya kami sudah di pasar saja. Dengan es krim cornetto di tangan, kami bercerita dengan riang. Dia menceritakan pacar barunya, dan bagaimana mereka bertemu, dan apa saja yang mereka lakukan untuk menghabiskan waktu bersama. Aku mengangguk , bergumam, dan tersenyum sesekali untuk menyikapi segala keriangannya. Maklum, aku tidak punya sepenggal cerita pun soal cinta untuk Liliin. Aku tidak punya siapa-siapa yang special untuk di ceritakan. Haha. Aku tertawa miris dalam hati.

"Kamu gimana ? sama siapa sekarang?" Degggg,,, Hatiku serasa digelitik. Uhhh,,, " Masih sama Martin, haha begitulah, kami jarang SMSan. Dia fokus banget sama sekolahnya." aku menjawab sambil tersenyum masam.

***

Yah, begitulah, semenjak semua orang , semua teman-teman yang dekat denganku mulai masuk dalam dunia percintaan, aku mulai membentuk sendiri seorang laki-laki bernama Martin yang sebenarnya sama sekali tidak kumiliki. Namun, mau tau sebuah rahasia? Bukan berari seseorang bernama Martin ini benar-benar seorang yang fantasi. Bukan. Dia ada , ya benar-benar ada namun  saja bukan orang yang benar-benar ku miliki. kenapa bisa begitu ? jadi aku akan mulai lagi dengan cerita angkot sekolahku. Semua dimulai dari sebuah rumah kecil yang akan kulewati setiap hari saat aku akan pergi dan pulang sekolah.

Cinta monyet-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang