3:)Siksaan

334 35 10
                                    

Jam empat pagi aku sudah bangun. Tubuhku terasa tidak enak. Aku menaruh telapak tanganku di dahiku ternyata sangat panas

Hahh~ ini pasti karena aku kebanyakan mengeluarkan airmata

Aku harus sekolah

Banyak orang yang gak sekolah pingen sekolah, aku yang dengan gampangnya bisa sekolah gaboleh nyianyiain ini

Cuma panas bukan kebakar

Aku perge kesekolah saat pukul setengah tuju ditemani dengan dedemit disebelahku ini.sisil

Aku sampai pada gerbang sekolah. Seperti biasa, orang-orang berbisik-bisik tentangku

"Gausah didengerin, anggep aja dedemit"
Ucap sisil

Dia gak sadar diri kalau dia dedemit

Saat sampai dikelas semua orang menatapku

"Mukanya pucet gaesss"
Kata sang ratu kelas

"Aku panas"
Ucap ku

"Ayokk kita bantuin turunin panasnya gaessss"

Mereka mendekatiku

"Kita kompres dulu"
Ucap siketua kelas

Sebuah emer besar yang didalamnya ada air bekas cucian piring dan sobekan kertas diguyurkan dari atas kepalaku

Aku menggigil kedinginan

Sepertinya mereka tau aku kedinginan

Datang lagi satu ember lalu diguyurkan dari atas kepalaku

Isinya air yang sangat panas

Kurasakan kulitku mulai melepuh

"Dia kepanasan woiiii"
Ucap sang ratu kelas

Datang lagi satu ember

Mereka tidak mengguyurkan ketubuhku

Mereka masih terus melihatku

Setelah kurasakan perih dikulitku ini sudah lumayan mereda, mereka mengguyurku dengan ember berisi air yang didalamnya ada es batu yang sangat dingin

Hah~ tubuhku berantakan

Bau+melepuh karena panas+dingin

                   :)···

Bel istirahat berbunyi aku segera menuju kekantin, semoga saja tidak ramai

Aku sangat lapar, tadi pagi orangtuaku tidak sempat memasak

Aku menuju kearah penjual bubur ayam. Antrinya cukup lama. Harusnya aku sudah berada diantrian terdepan tapi orang-orang mendorongku kebelakang

Aku berjalan membawa mangkok berisi bubur ayam, mencari-cari meja yang kosong

Prankk
Aku didorong hingga jatuh dan mangkok yang kubawa pecah

"Jalan tuh pakek mata sama kaki"
Ucap gisela

Seisi kantin melihat kejadian ini

Tuh anak nyusahin aja

Kejadian kayak gini tuh udah terlalu biasa

Udah gak kaget lagi

Berasa liat drama lokal

Tuh anak emang parasit, bisanya cuma nyusahin

Emang pantes dibuly

Aku menundukkan kepalaku sedalam mungkin

Malu dan kesal menjadi satu. Tapi aku tidak akan membalas karena-

Byurr

Jus alpukat diguyurkan oleh rifta ke atas kepalaku

Rifta itu temenya gisela mereka selalu bertiga, gisela rifta dan vlana

Byurr

Mie ayam diguyurkan kekepalaku hingga mengenai mataku

Pelakunya adalah vlana

Pedas, panas

Setetes air mataku keluar, tapi mereka semua tak mengetahuinya

Aku harus bersyukur karena mereka tidak mengetahuinya tapi-

BRAKK

Mereka semua melihat kesumber suara

Tisa mengetahuinya.

Tisa akan membalas mereka yang membuatku kesal apalagi dia melihatku menangis

Tapi tisa bukan manusia

Dia penghuni kantin ini. Dia juga jarang disini

Angin bertiup kencang hujan turun dengan sangat deras

Gisela dan dua temanya menuju kekelas dengan menaiki tangga yang berada didekat kantin

Mereka sudah berada diujung tangga tapi tiba-tiba angin kencang datang rifta dan vlana masih sempat berpegangan tapi gisela jatuh, kepalanya mengeluarkan darah

"Ini baru permulaan stela, lihat saja akan ada berita apa nanti waktu kalian semua pulang"

Tisa merupakan tripikal hantu dengan sifat yang susah merendam amarah.

Ambulans datang membawa gisela kerumah sakit terdekat

                     :)···

Semua orang sudah pulang termasuk aku

Aku pergi kekamar dan menyalakan televisi, membuka sebuah siaran berita dan aku melihat seorang perempuan memakai seragam sekolah yang sama dengan seragam sekolahku, perempuan itu tergeletak dan tangannya dilindas oleh bus yang besar.
Itu rifta

Tisa memang tidak pernah main-main dengan perkataannya

"Stela, tadi aku kesekolah kamu dan aku lihat vlana jatuh dari lantai tiga dan dia jatuh di tumpukan piring dan gelas"

••KELABU••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang