CHAPTER 2 (fahmi&anna)

29 0 0
                                    

Perjalanan pun di mulai semua orang sudah duduk di tempat duduk masing-masing, viko, fero, bisma, fahmi, anna, nadin, dara, dan tania mereka sudah sibuk dengan handphone mereka dan banyak orang yang sedang menggenggam handphone nya untuk berselfi di bus yang mereka tempati sedangkan anna dan fahmi sibuk dengan komik yang mereka baca dengan memakai earphone yang terpasang di telinga nya semua orang berteriak, bernyanyi, dan banyak orang yang menggenggam handphone nya untuk berselfi tetapi mereka berdua tak menggubris bahkan tak menoleh sedikit pun, mata mereka berdua hanya tertuju pada komik yang saling mereka baca bahkan saat teman-teman mereka berdua memanggil mereka berdua tetap tidak menoleh sedikit pun.

keadaan di tempat duduk tania dan viko.

" Tan? lo ngantuk ya? kalo lo ngantuk kepala lo taro di bahu gue aja:) " tegur viko dan menepuk bahu tania pelan.

" Hehehe..... gak kok vik" sahut tania yang mulai memasang earphone ke telinga nya dan mulai memejam kan mata yang mulai mengantuk.

Viko dengan sigap pun meletakan kepala tania ke bahu nya dan mengusap kepala tania agar ia bisa tertidur pulas, tania tak membantah bahkan ia tertidur dengan posisi paling nyaman, ternyata bisma pun melihat kejadian itu hatinya seperti ter cabik-cabik oleh pisau yang baru dikikis begitu sakit tetapi ia mengacuhkan nya dan melanjutkan bermain handphone miliknya, sedangkan nadin dan fero mereka tak bercakap sepatah dua patah kata pun mereka sangat dingin hingga mereka sangat bosan dengan perjalanan yang cukup lama ini karena sifat fero dan nadin lah yang membuat mereka sama-sama bosan dengan perjalanan ini.

" Aduh bosen! eh lo?! ganti tempat duduk dong lo sama bisma sono! gue sama dara " perintah nya sembari mendorong-dorong tubuh fero.

" Lah ayo gue mah! yaudah buruan jangan sampe ketauan bosen gue juga duduk berdua sama lo! "tukas fero.

Mereka pun mulai sibuk mengubah tempat duduk nya saat pak nasyir ingin mengabsen dan mengecek semua murid, nadin dan fero pun tertangakap basah sedang mengubah tempat duduk nya, pak nasyir pun menghampiri mereka berdua dan menegur nya.

" Hei ngapain kalian?! kalian mau saya turunin dari bus?! " tegur pak nasyir dan membentak nadin dan fero. Kini mata semua orang tertuju pada mereka, mereka berdua segera kembali ke tempat duduk masing-masing mereka urung karena teguran dari pak nasyir.

perjalanan sangat panjang fahmi dan anna terus menerus membaca komik hingga mereka terlelap dan tak sadar komik yang mereka genggam pun terjatuh ke bawah dan menempel kan kepala mereka berdua dan terpejam lah semua mata orang-orang sama dengan guru-guru mata mereka tertutup hingga tak sadar perjalanan yang di tempuh sedikit lagi sampai tujuan.

perjalanan sudah sedikit lagi sampai tujuan hanya butuh beberapa detik untuk memarkirkan bus yang dipakai untuk perjalanan dan akhirnya hutan tangkerang pun berhasil mereka pijak betapa senang nya semua guru dan murid yang baru membuka mata di sambut indah dengan keindahan hutan tangkerang, semua murid pun turun dari bus masing-masing dan berkumpul sampai semua guru selesai memberikan informasi kepada semua murid.
4 wanita ini pun kembali berkumpul karena dari tadi mereka sama sekali tidak berkumpul karena larangan guru untuk berpindah tempat duduk.

" eh sumpah sih bosen banget, gue harap pengumungan tidur di tenda gak misah" ucap nadin dengan malas nya itu.

" bosen kenapa? bukannya seru satu bangku sama fero?" ledek tania dengan mencuil bahu nadin.

nadin pun mengeluarkan ekspresi wajah jijik, semua teman nya pun menatap nadin dengan tatapan heran.

"sumpah din lo gausah mengeluarin muka kaya gitu dah jijik gue" ledek dara dengan tawa.

Saat mereka ber 4 sedang asik berbincang tiba - tiba pak danis ( guru OR) pun meniup pluit yang tergantung di leher nya itu dan memberikan sedikit pengumuman kepada seluruh murid.
" Anak - anak segera rapihkan barang bawaan kalian dan ikuti intruksi cara memasang tenda dengan benar agar tidak rubuh saat di gunakan!" jelas pak danis dengan suara lantang nya.

BETWEEN LOVE AND FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang