CHAPTER 3 ( HILANG? )

7 0 0
                                    

Keadaan tenda tania

Malam pukul 20 : 14 tania sedang membaca buku di tenda dengan lampu belajar baterai sedangkan Viko sedang membetulkan obat nyamuk laveder yang ibunya berikan untuk nya. pengumuman keluar tenda bagi seluruh siswa - siswi terdengar dari pluit yang di bunyi kan oleh pak danis, semua murid pun keluar dan berkumpul untuk menjalankan perintah selanjut nya.

" semuanya bapak perintahkan untuk menyalakan api unggun tepat di depan tenda kelompok masing - masing dan jangan lupa memasak bagian yang memasak adalah perwakilan wanita dari setiap kelompok " jelas pak danis.

Saat semua sedang asik menyiapkan segalanya tiba - tiba terdengar keras suara pluit kerang milik gadis - gadis ini dan membuat semua orang mencari asal suara tersebut, tania, anna, dan nadin pun langsung lari ke tenda untuk mengambil pluit kerang itu dan langsung berkumpul.

" ni kok pluit kerang kita bunyi?" tanya nadin.

" iya kenapa ya? " jawab tania.

" ahh lupa dara dimana? " teriak anna.

Tiga gadis ini pun langsung berlari menemui pak Danis dan melaporkan bahwa bisma dan dara belum kembali ke tenda.

" pak Danis! Dara! Dara dan bisma belum balik ke tenda " ucap tiga gadis itu dengan panik.

" loh kok bisa? Kamu awalnya main apa kok bisa ilang? " sahut pak Danis yang sok melucu.

" pak please dah ini genting " tukas nadin.

" oh genting, yang itukan yang lagunya tik tik bunyi hujan di atas genting? " canda pak Danis.

" arghhhh itu genteng! Ih kalo bukan guru mah udah gue tonjok duluan lo " balas nadin dengan geram.

Lelucon mereka berakhir sampai disitu pak Danis pun segera mencari dara dan bisma bersama tania dan Viko sedangkan murid lainnya di tenda agar tidak ada yang hilang lagi. Waktu berjalan begitu cepat tim pencarian yang pak Danis panggil kini sudah terpencar tania terus memegangi pluit kerang itu, semaksimal mungkin tania berteriak nama dara dan bisma.

Keadaan bisma dan dara.

Di bawah jurang yang gelap dan dalam mereka berdua terjatuh di sana untung nya bisma selalu siap siaga membawa senter dan akhir nya terpakai di situasi seperti ini, berusaha menyalakan api unggun dengan kayu yang mereka dapatkan tadi awalnya terlihat mudah menyalakan api tapi itu semua hanya perkiraan api tak juga menyala dan bisma hampir saja menyerah tapi tidak pada dara ia buka jaket kulit nya dan ia ambil 1 dari 10 korek kayu yang ia simpan di jaket kulit nya itu.

" sini gue aja gitu doang gak bisa gimana sih lo, badan doang gede otak isinya kecil "
Dara menyalakan api sembari meledek bisma, tapi entah kenapa bisma hanya mengeluarkan wajah geram dan tidak berkomentar.

Saat api unggun itu menyala dara terus membunyikan pluit kerang itu agar semua teman nya mendengar dan membantu nya keluar dari jurang.

" kenapa si? Ko sibuk banget dari tadi bunyiin tuh pluit kerang? " tanya bisma dengan wajah bosan.

" ini tuh tanda buat gue dan temen - temen gue klo kemana mana" jawab dara.

Keadaan tania, viko dan pak Danis.

Tania terus membunyikan kembali pluit nya berharap membalas suara dari dara dan terus memanggil nama dara, waktu sudah menunjukan pukul 21 : 30 malam tapi belum juga mereka menemukan dara dan bisma sudah jauh mereka menelusuri hutan itu tapi belum juga ada tanda - tanda keberadaan dara dan bisma. Tania melangkah berbeda dari viko dan pak danis, tania berjalan menuju jurang yang di penuhi dengan asap, pak danis dan viko pun terus memanggil tania tapi ia tak menggubris sama sekali dan lanjut berjalan kearah jurang itu dan saat tania lihat.

" dara! Pak! Vik! Disitu ada dara dan bisma pak ayo cepet ulur tali nya pak! " teriak tania dengan histeris.

Sedangkan di bawah jurang dara dan bisma tidak sadarkan diri dan wajah mereka sangat pucat hingga tak ada tenaga yang dihasilkan karena kelaparan dan kedinginan. Tania terus memanggil nama mereka berdua tapi tak dapat jawaban dari dara dan bisma, pak Danis pun memerintahkan tania untuk turun ke bawah jurang untuk menyadarkan dara dan bisma.

Tania pun turun ke bawah dan di susul oleh viko yang panik juga melihat teman nya yang sedang terkapar dengan wajah yang agak pucat.

" woy bis?! Bangun! Badan gede masa kaya gini aja pingsan gak gokil lo ah! " meledek dan merapihkan baju teman nya itu.

" eh! Please gausah bercanda mulu dah ini temen lo udah sekarat '' sahut tania dan memukul tubuh viko.

Akhirnya dengan keadaan lemas dara dan Bisma pun bangun dan dibantu oleh tania dan viko untuk naik menggunakan tali yang di lemparkan pak danis dari atas. Tania membopong dara yang masih lemas akibat jatuh dari jurang yang sedikit dalam entah bagaimana hal itu bisa terjadi.

*SEBELUM DARA DAN BISMA JATUH*

Dara terpisah oleh tania dan viko, dara hanya jalan berdua dengan bisma yang masih memikul kayu di pundak nya, keadaan semakin gelap matahari sudah mulai tenggelam dan hutan semakin menjadi gelap dan berkabut keadaan yang sangat membuat semua orang ketakutan itu sedang dilewati oleh bisma dan dara.

" Lama deh lo ah! Cepetan kek ini udh mau gelap ni " bentak dara yang terus berjalan.

" sabar lah! Gila ini tuh berat, coba nih gantian! " bentak bisma.

" ogah! " berpaling wajah.

" dasar! Nyuruh cepetan tapi gamau..."

Belum selesai pernyataan dari bisma suara triakan dara membuat bisma bingung dan seketika terjatuh di sebuah jurang yang cukup dalam.

" arggghhhhh...." dara dan bisma.

" kita dimana? " tanya dara.

BUARKKK.....

" Aduhh!!! Gila apaan nih tajem banget " teriak bisma.

" eh lo di mana bis?! Gue gak bisa liat muka lo ni "

" disini! Bentar gue ambil senter dulu di jaket "

Sinar pun terpancar di wajah nya akibat senter yang di arahkan ke wajah nya dara betapa terkejutnya dan bingung melihat bisma menggenggam senter yang jelas - jelas di awal tidak digunakan sama sekali dan mengakibatkan jatuh ke jurang itu.

" kenapa di awal gak lu pake bodoh! Kan kalo dari awal di pake pasti gak akan jatuh! " cerocos dara.

" yakan gue gatau kalo lo butuh "

*NOTE AUTOR*

Trmksh bgt yang udh baca dan sekali lagi trmksh udh jadi readers setia jangan lupa untuk vote trmksh.





BETWEEN LOVE AND FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang