senang!
itu yang aku rasakan sekarang
sedih,
mungkin itu juga yang kata yang bisa menungkapkan isi hatiku
tetapi sejujurnya,
aku tak tau apakah aku harus senang atau sedih (?)
aku,
bimbang.
kau ingin tau kenapa?
mari kita putar kembali memoriku.
2 tahun,
2 tahun sudah aku menunggumu
dan 2 tahun sudah aku terlalu mengharapkanmu
sejenak aku berfikir,
sepertinya aku baru menyadari satu hal
bahwa, penantianku sia-sia
bahwa, aku terlalu mengharapkanmu
yang mungkin tak akan pernah mengetahui hal itu
sehingga aku pun memutuskan,
aku harus melupakanmu
aku harus berhenti memikirkanmu
dan aku harus berhenti berharap kepadamu
lulu sauté ketika..
ting!
satu notif muncul,
satu notifikasi yang membuat hatiku bergetar
satu notif yang membuat aku sangat terkejut
kamu, itu kamu
notifikasi darimu
notifikasi yang sudah sangat lama tak muncul
perlahan ku coba menjawab pesan darimu,
jemari ku bergetar,
seakan aku baru diserang penyakit mematikan
mulutku, bahkan tak berhenti mengucap kata asing
dan fikiranku,
menganggap bahwa ini tak nyata
aku sangat terkejut!
sekaligus senang
kumulai obrolan kita dengan senyuman yang sangat lebar
namun,
sepertinya..
lagi dan lagi..
aku terluka karena ekspektasiku
dan aku kembali terluka karena terlalu berharap kepadamu
awalnya memang terasa menyenangkan
aku berfikir, mungkin kamu berubah
mungkin, kita dapat kembali seperti dulu
tetapi sepertinya kau tak mengharapkan lebih,
atau lebih tepatnya,
ekspektasi kembali menyakitiku
dahulu, kau sempat berkata
bahwa kita hanya teman
namun bodohnya diriku,
perkataanmu tak ku gubris
dan kini aku baru menyadari bahwa semua yang kau katakan benar,
kau menepati perkataanmu
kita hanya teman.
cukup dengan hari itu,
kini mari kita bicarakan perasaanku
hm..
aku tak tau harus bahagia, atau sedih
di satu sisi aku merasa senang karena kini kita menjadi teman, teman sungguhan
bukan sebagai mantan yang
memaksakan diri menjadi teman
namun, disisi yang lain
aku sedih, dan kecewa
menyadari seorang yang biasanya membuat hatiku bergetar,
kini tak akan bisa membuatku
merasakan hal itu lagi
dan sepertinya aku harus merelakan harapan kepadamu yang mungkin perlahan akan sirna
kini tak ada lagi kita
hanya ada kata teman.
terimakasih sudah menghiasi masa lalu ku yang sangat indah
terimakasih sudah menjadi seseorang yang selalu membuatku tersenyum,
dan terimakasih sudah membuatku menunggu sia-sia
sekarang, kan ku pendam segala perasaan
berharap suatu hari kau akan merasakan yang sama