Mungkin sebagian atau bahkan sebagian besar manusia yang ada di bumi ini menyukai hujan. Apa aku benar? Apa kalian salah satunya? Tapi tidak denganku. Bukan membenci sebenarnya, hanya saja aku bukan tipe orang yang menyukai suasana sendu.
Menurutku, suasana sendu hanya akan membawa kenangan pahit yang membuat luka lama terasa semakin menyakitkan. Aku tidak suka.
Jadi? Apa yang harus aku ceritakan? Rasanya hidupku terlalu monoton, tidak ada hal yang menarik. Sungguh.
Tapi aku sempat hampir memiliki seseorang yang tidak pernah aku bayangkan akan hadir di hidupku, aku baru mengingatnya sekarang. Satu sosok laki-laki yang berperan sebagai kakak, teman, seseorang yang menjadi inspirasi bagi ku dan segalanya, mungkin. Kurasa begitu.
Sifatnya yang lembut, penyayang, ramah, dewasa, dan—ah aku jadi merindukannya. Maaf.
Jika dia membaca ini aku hanya ingin mengucapkan terimakasih untuk segalanya, terimakasih untuk banyak hal, terimakasih untuk selalu menjadi yang terbaik. Maaf karena terus mengganggu mu, bahagia selalu ya.
Kamu harus membaca ini. Aku memaksa.
Sayangnya ini bukan cerita sepasang manusia yang sama-sama famous atau sama-sama memiliki banyak kelebihan. Ini juga bukan cerita novel yang akan di film kan.
Ini hanya cerita tentang kehidupan anak remaja seperti pada umumnya. Maaf, tapi tingkat imajinasi ku rendah.
Kalian ingin mengenalnya? Sekarang biar ku ceritakan lebih jauh tentangnya, tentang diriku dan juga tentang kami. Tentu saja.
Tbc
hai! selamat datang di cerita pertama ku, jangan lupa vote dan komen nya ya. terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGENT
Teen FictionSama seperti pelangi yang bisa menghilang kapan saja. Ada kalanya kita merasa lelah, lalu berjalan mundur perlahan.