• girlfriend? •

14 4 10
                                    

Happy Reading

"Kayanya Kak Jaemin udah punya cewe deh?"

Terlepas dari ingin melupakan kejadian tadi siang aku malah terus memikirkannya. Menopang dagu sambil menikmati secangkir Cappucino mungkin bisa membuatku sedikit rileks.

Dan disinilah aku sekarang, disebuah tempat yang di dominasi oleh warna cokelat tua. Cafe Kak Jeno.

"Jadi lo sukanya sama siapa? Kak Jaemin atau Kak Jeno?" Gadis berambut kemerahan itu bertanya tanpa menatap kearah ku sambil terus menekan keyboard laptop nya.

Ingin menyangkal namun apa yang dikatakan Yeji tidak salah. Aku merenung, memikirkan perkataan yang baru saja terlontar dari mulut remaja didepan ku.

"Ih berani banget deket-deket Kak Jaemin"

Kalimat yang terus menerus terngiang di kepala ku itu, membuat ku pening.

Aku memang menyukai Kak Jeno. Sangat. Tapi... Kak Jaemin juga tidak buruk, dia baik. Terlebih kita berdua memiliki beberapa kesamaan.

Labil sekali aku.

Menghela pasrah, aku hanya mengedikkan bahu, menggeleng lemah dan memijat pelipis ku. Kurasa sepertinya mengabaikan pertanyaan dari Yeji tadi lebih baik untuk saat ini, sudah kubilang kan? Aku bisa gila hanya dengan memikirkan seorang laki-laki dengan marga Na itu.

Aku melipat kedua tanganku, menjadikannya sebagai bantal di atas meja lalu menjatuhkan kepala. Cukup banyak pertanyaan yang hinggap di otakku, aku benci menerka-nerka. Tapi jika ingin tahu pun aku harus bertanya pada siapa?

"Kamu tau dari siapa emang kalo Kak Jaemin udah punya pacar?"

Sebias suara yang menyeruak kedalam telinga itu, membuatku mau tidak mau harus mengangkat kepala.

Chaeyeon, perempuan dengan kulit putih yang sedang menyesap lemon tea nya kembali melontarkan pertanyaan padaku.

"Gue kan bilang kayaknya, ya... bener atau ngga gue gak tau" jawabku sekenanya.

"Lagian nih Rin, kalo misalnya Kak Jaemin udah punya pacar pun, kita kan gak pernah liat dia bucin atau pulang bareng cewe kan?" Tebak Yeji.

"Ya ngga tau juga, kita kan baru kenal dia"

Hening. Hanya terdengar suara beberapa orang yang sedang berbincang. Kebetulan hari ini cafe Kak Jeno sedang tidak terlalu ramai.

Ah, Kak Jeno ya? Sudah lama aku tidak mengobrol dengan nya, apa aku harus-

"Apa gue balik fokus aja ya ke Kak Jeno?"

Pertanyaan ku barusan membuat Yeji menutup laptopnya dengan raut wajah geram.

Dia menghela "Rin, harus berapa kali gue bilangin sama lo? Kak Jeno itu gak mau pacaran. Dia udah gak mau main-main lagi sama yang namanya cinta, lo tau kan umur kalian beda jauh. Dia bahkan lebih tua dari Kak Jaemin"

"Tapi gue bisa coba kok, kalo dia mau serius pun gue bisa jadi lebih serius"

"Ngga gitu cara mainnya bego" Yeji yang mulai menaikan oktaf suaranya, membuatku ikut tersulut emosi.

"Kok lo jadi nyolot sih?!" Mood ku benar-benar sedang sangat tidak baik hari ini.

"Yeu! Orang lu nya yang batu!"

"Ya suka suka gue lah! Lo siapa ngatur-ngatur?! Emak gue?!"

"ANJIR! HEH! KALIAN SEHARI AJA JANGAN RIBUT MULU BISA GA SIH?!"

Bentakan Chaeyeon membuat aku dan Yeji tersentak, juga menutup kuping dan mata.

"Ya santai dong Chae! Lo mau bikin gue budek?" Menggosok sebelah kupingnya, Yeji kembali emosi. Pasalnya Chaeyon benar-benar terlihat mengerahkan seluruh tenaganya untuk berteriak, raut wajahnya menunjukkan bahwa dia muak melihat aku dan Yeji yang terus berdebat.

REGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang