08. Keributan

165 23 36
                                    

KRIINNGGGGG!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KRIINNGGGGG!

Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa SMA Mentari berbondong-bondong menuju kantin. Sudah tidak aneh lagi, ketika jam istirahat kantin pasti akan sangat ramai. Semua orang berlomba-lomba untuk datang terlebih dahulu supaya tidak kehabisan tempat duduk. Siapa cepat dia dapat.

Sama halnya dengan ketiga orang yang kini sudah duduk manis sambil menikmati hidangan makanannya, mereka termasuk murid yang beruntung. Murid yang dimaksud adalah Farrel, Kevin dan Rafa.

"Kan, bener apa yang gue bilang. Kalo kita telat dikit aja pasti kagak bakalan dah kebagian tempat duduk. Omongan gue seratus persen benar." Rafa menyombongkan diri karena memang ia yang memaksa Farrel dan Kevin untuk datang lebih cepat ke kantin.

Kevin menatap Rafa kesal. "Bacot banget lo, Raf. Sok paling bener lagi."

"Iya lah, gue emang bener. Jangan cewek terus yang selalu bener."

"Coba lo ngomong kek gitu depan si Firda, berani gak?" tantang Kevin. Firda adalah pacar Rafa—ralat, teman rasa pacar.

"Berani, kalo dia lagi keadaan adem ayem. Kalo dia lagi mode galak mah bahaya."

Kevin tertawa. "Takut kan lo."

"Bukan takut, tapi bahaya bego!"

"Alah, ngeles aja lo."

Rafa berdecak. "Terserah lo, ngomong sama yang gamon mah susah emang."

Farrel yang sedari tadi fokus makan pun terganggu, ia menghela napasnya. "Lo berdua bisa diem, gak? Gue lagi makan nih."

"Lo kira gue ngapain disini? Gue juga lagi makan, Rel. Dikasih dua mata sama Tuhan tuh gunain yang bener, jangan lo pake buat ngebokep terus." timpal Rafa dengan enteng.

Rafa orangnya memang seperti itu, dia selalu ceplas-ceplos kepada siapa pun. Bocahnya tengil emang.

"Lo juga sama, kayak yang enggak aja." sahut Kevin.

"Lo juga, tai."

Kevin menatap Rafa tajam, anak ini memang sering membuatnya emosi. Dia sering mengajaknnya baku hantam.

Kevin tidak meladeni Rafa lagi, ia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Lalu pandangannya terhenti pada satu objek.

"Rel, bukannya itu si Ghea, ya?" tanya Kevin, membuat Farrel dan juga Rafa menatap Kevin. Kemudian mengikuti arah pandangnya.

Terlihat Vania dan Ghea yang tengah berjalan mencari tempat duduk dengan nampan berisi makanan di tangannya.

"Lah, kok dia bisa bareng sama cewek jutek itu?" tanya Rafa terheran.

My FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang