🍀1

171 10 5
                                    

Alunan musik jazz terdengar mewah mengiringi suasana hiruk pikuk ballroom sebuah hotel bintang 5. Ruangan itu sudah didekorasi seindah mungkin sebagai tempat pesta. Setiap orang yang berada di ruangan itu saling berkumpul membentuk koloni kecil. Saling meleparkan sindiran, menyombongkan diri dan kata-kata tajam lainnya.

Bagi Keyara, itu bukanlah hal yang penting. Ia tak perlu ikut dalam kegiatan tak bermutu itu. Lagipula, Erzard hanya memerintahkannya untuk hadir di pesta sebagai penggantinya saja. Yang perlu ia lakukan hanya menyapa beberapa rekan pria itu lalu berdiam diri di bar mini yang berada di pojok ruangan.

Netra Keyara menyisir setiap sudut ruangan sembari menyesap pelan Wishky yang berada di tangannya. Dering ponsel mengalihkan perhatiannya. Gelas yang masih terisi penuh diletakkan ke atas meja bar. Tangannya bergerak merogoh tas selempang kecil yang ia bawa, mencari benda persegi itu.

Tepat pada deringan ke-5 panggilan diangkat. "Halo?"

"Keyara dimana kau?"

Keyara tersentak kecil saat mendengar suara maskulin yang menanyai keberadaannya. "Di pesta, sesuai perintah ayah."

Ada jeda sejenak sebelum Erzard kembali berucap. "Pulang."

Panggilan diputuskan sepihak oleh Keyara sebelum gadis itu sempat membalas ucapannya. Keyara menatap datar layar ponselnya yang kembali dalam mode tidur. Erzard terdengar gusar. Ada apa sebenarnya?

🌸

Erzard menatap kumpulan dokumen yang tergeletak dia atas meja kerjanya. Sedari tadi, tangan pria paruh baya itu sibuk menandatangani dokumen yang ada di depannya. Keyara hanya bisa berdiri diam layaknya patung di hadapan Erzard, menunggu sang pemilik ruangan membuka suara.

Gerakan tangan terhenti, Erzard meletakkan penanya di atas meja. "Aku ingin kau pergi ke Jepang."

Keyara masih diam, mendengarkan sang kepala keluarga berbicara. "Temui Ryoko." lanjut Erzard.

"Ada apa?"

"Aku khawatir dengan keadaannya."

Keyara terdiam. Untuk pertama kalinya Erzard mengatakan hal yang begitu perhatian kepada anaknya.

Tidak.

Ini bukan pertama kalinya Erzard begini terhadap Ryoko. Namun, tidak terhadapnya.

"Bukannya ada Yumeno-san di sisi-"

"Yumeno Gentaro tidak menjamin keadaan anakku akan baik-baik saja." potong Erzard cepat.

Keyara memilih diam. Ucapan Erzard tadi memberikannya informasi baru, pria itu tak ingin ada bantahan lagi.

"... Saya permisi dulu"

🌸

Bunyi hentakan di tuts keyboard terdengar keras menyaingi suara pembawa acara berita yang tengah tampil di layar televisi. Dua kaleng kopi tergeletak begitu saja di lantai, berserakan. Ryoko berusaha menahan kantuknya. Tangan gadis itu dengan lincah menari di atas keyboard laptopnya. Kantung mata yang menghitam memberi tanda bahwa gadis itu kekurangan jam tidurnya beberapa hari ini.

Gentaro yang baru datang sejam yang lalu hanya bisa duduk di sofa belakang, mengamati gadis itu dalam waktu yang lama. Jarang-jarang Ryoko mau berusaha sekeras ini di dalam pelajaran seperti ini.

"Oh, ya. Aku jadi melupakanmu Gen. Ada apa?" Ryoko mengalihkan perhatiannya dari layar laptopnya.

Gentaro menampilkan senyum manisnya. "Aku hanya ingin memberitahu mu sesuatu."

Ryoko mengerutkan alisnya, terlihat penasaran. "Apa?"

"Ryoko aku hamil."

"HAH?!"

"Demo uso desu yo." Gentaro terkekeh pelan melihat Ryoko yang begitu terkejut.

Ryoko menggerutu pelan, merasa bodoh karena terpancing dengan ucapan kekasihnya. Mendengus, Ryoko kembali melanjutkan tugasnya sebelum Gentaro menepuk bahunya, kembali meminta perhatiannya.

"Apa lagi?" Ryoko bukan bermaksud ketus, hanya saja dirinya kini tengah lelah.

Gentaro tersenyum tipis. "Sebaiknya kau istirahat dulu. Lanjutkan saja nanti..."

Ryoko terdiam sebentar, kemudian mengangguk pelan. "Kau benar. Baiklah ...."

Menutup laptopnya, Ryoko merenggangkan tubuhnya. Gadis itu bangkit, membuang kaleng kopi yang kosong. Ia bisa melanjutkan tugasnya nanti. Sekarang, ia hanya perlu istirahat.

Tbc...

Yahooo~~

Balik sama saya. Cerita baru, hutang baru. Kalo kata Nan, "masokan sj."

Btw, jan lupa vote dan commentnya.

Special tag: RyokoM



Aohitsugi Keyara

Our JorneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang