Kekuatan terkutuk
Sore hari dikonoha
Naruto melangkah kakinya pelan menelusuri jalan setepak menuju training Training Ground Team 7
Terlihat angoota team 7 yang terdiri dari Menma, Sakura, Sai dan Kakashi sedang beristirahat setelah melakukan sparring.
"Kudengar Kirigakure sudah mendapatkan Mizukage baru, apakah itu benar Kakashi-sensei?" Tanya Sai kepada Kakashi yang terlihat setia membaca buku laknatnya.
Mendengar pertanyaan dari Sai yang berasal dari Anbu Root membuat Kakashi berfikir jika Danzo menginginkan informasi dari dirinya,"Kudengar begitu." Jawab singkat Kakashi tak ingin memberitahukan hal lebih.
"Siapa yang menjadi Mizukage baru itu?" Tanya Menma sedikit tertarik, karena ia tahu jika Mizukage sebelumnya adalah seorang Jinchuriki seperti dirinya, pasti orang yang mengalahkannya adalah orang hebat.
Kakashi melirikkan matanya kepada Menma,"Seorang Kunoichi bernama Mei Terumi, pengguna dua Kekkei Genkai."
"Kage Perempuan, bagaimana bisa?" Bingung Sakura.
"Yang jelas dia lebih hebat dariku." Lanjut Kakashi menjawab pertanyaan dari saatu persatu muridnya.
"Aku jadi ingin bertarung melawannya." Menma menyahut cepat, nafsu bertarungnya mulai bangkit.
Kakashi menutup bukunya, "Kau yakin? Naruto dulu dikalahkan olehnya dalam sekali pukulan saat ujian chunnin berlangsung." Jelas Kakashi.
"Itu memang karena dia lemah." Sahut Menma, ia mengambil nafas dan melanjutkan ucapan nya,"Aku adalah Jichuriki Kyuubi, bijuu terkuat dan sekarang aku bisa mengendalikan 3 ekor, jadi jangan samakan aku dengan si lemah itu."
"Woy, Baka-Menma." Sakura mencengkram kerah baju Menma, "Kau tak boleh berkata seperti itu." Protes Sakura tidak terima.
"Kenapa?" Tanya Menma tidak mengerti dengan sikap Sakura.
Sakura melepaskan cekramannya dari baju Menma, lalu mengarahkan kedua tangannya menuju kedua pipi miliknya, "Karena dia sangat tampan!" Mata Sakura mulai berbentuk hati, kelakuan Sakura mendapat pandangan jijik dari seluruh orang yang berada disitu, kecuali satu orang.
"Lebih tampan dari Sasuke?" Ucap seseorang dari atas pohon.
Sakura menganggukkan kepalanya dua kali,"Hm... Hm..-eh?!" Hingga akhirnya ia tersadar jika itu bukan suara teman-temannya.
"Yo~ Kakashi-Sensei." Sapa Naruto yang turun dari atas pohon.
Kakashi melebarkan matanya terkejut,"Naruto, sejak kapan kau disitu?" Insting ninja Kakashi saat ini berubah menjadi siaga, karena sebagai mantan Anbu Elit, merasakan keberadaan seseorang merupakan sebuah kewajiban, tapi Naruto berhasil lepas dari jangkauan Kakashi dalam keadaan sangat dekat hingga membuat mantan pemimpin Anbu ini merasa jika Naruto bisa dengan mudah membunuhnya kapanpun dia mau.
Naruto mejamkan matanya sambil tersenyum ramah, "Sejak sipucat itu bertanya." Dalam detik berikutnya sela tangan Naruto sudah menangkap Kunai dari arah belakang tubuhnya,"Menma-chan, melempar kunai sembarangan itu tidak boleh lho!"
"Bagaimana mungkin?" Ucap Kakashi, Sakura serta Sai melihat Kunai yang berada disela tangan Naruto, karena setahu mereka Naruto sedang memejamkan matanya bagaimana caranya dia melakukan itu.
Menma sang pelaku penyerangan menggeram marah,"Diam brengsek! Aku akan membunuhmu sekarang juga." Teriak Menma melaju kearah Naruto dengan Rasengan ditangan kanannya.
"Kau yakin?" Tanya singkat Naruto menatap tajam kearah Menma.
Setelah Naruto mengatakan itu, tiba-tiba angin disekitar mereka mendadak berhenti, berganti dengan aura memuakkan yang menguar keras dari tubuh Naruto, tidak hanya itu tubuh Kakashi mendadak tak bisa digerakkan begitupun dengan Sakura, Sai dan Menma, mereka sama sekali tidak bisa bergerak, perlahan wajah ketakutan tercetak jelas di wajah setiap orang selain Naruto, bahkan Kyuubi yang berada diperut Menma juga merasakan efeknya.
"Madaraa.." Ucap Kyuubi menggeram, sepertinya ia sangat familiar dengan aura spesial ini.
'Tolong Hentikan /Naruto/Naruto-niichan/Naruto-sama.' Batin Menma, Kakashi, Sakura dan Sai secara bersamaan karena tidak dapat menggerakkan lidahnya sedikitpun.
"Bercanda, tehe." Lanjut Naruto menampilkan wajahnya yang sedang memasang pose imut dibuat-buat.
Angin kembali berhembus,"Haaaaah~" Semua anggota team 7 menghirup nafas dengan rakusnya, seakan mereka baru saja tenggelam dilautan tanpa dasar.
"Kalau begitu aku pergi dulu, selamat bernafas." Pamit Naruto meninggalkan seluruh angoota team 7 yang tengah tergeletak lemas,kecuali Menma yang masih ketakuttan
Konoha Hospital (8.46 AM)
"Hime-sama!" Seru Naruto ketika memasuki satu-satunya ruangan khusus kepala rumah sakit Konoha.
Mendekat ke arah Tsunade, lantas Naruto menunjukkan beberapa lembar kertas yang diberikan oleh Anbu pagi tadi, "Apa maksudnya ini?"
"Hm... ada masalah dengan kertas itu?" Tanya tenang Tsunade sambil meminum sake kesukaannya.
Naruto mengangkat kertas yang terdapat foto dirinya tepat di hadapan wajah Tsunade, "Kenapa kau mengangkatku menjadi pengawalmu, Hei..! apa-apaan Anbu Special ini, sejak kapan angkatan Anbu memiliki nama aneh mirip 'mie-instan' ini." Ungkap kesal Naruto sambil menunjuk bagian 'Special' disitu.
Meletakkan gelas sake yang sudah kosong, Tsunade memandang kalem Shinobi pirang yang kini sedang menggerutu sebal akibat keputusan sepihak yang telah ia lakukan, "Kurasa itu lebih cocok untukmu daripada status genin yang kau sandang. Kau pikir apa tidak aneh seorang Genin memiliki bulu publik sepertimu."
Naruto mengusap kasar wajahnya, "Pokoknya aku tidak mau jadi pengawal perempuan gempal seperti anda dan jangan biasakan berbicara kotor seperti seolah terdengar sopan, itu tidak pantas untuk seorang Sannin seperti anda." Protes Naruto mengomentari mulut liar Tsunade.
"Hah~ kau terlalu serius, sayang."Tsunade mengambil semua lembaran kertas yang dipegang Naruto, mengumpulkannya menjadi satu bagian dan segera memasukkannya ke laci meja kerja pribadinya, "Abaikan soal statusmu, sekarang aku akan memberikan tugas pertamu sayang!".jelas tsunade membuat naruto.
Dengan ajaibnya, Naruto segera menunduk hormat dihadapan Tsunade, persis seperti seorang Ksatria menunduk hormat dihadapan sang Ratu, "Aku mendengarkan Hime-sama."
Tsunade menelan ludahnya cepat , tak sanggup untuk mengomentari setiap tindakan Naruto yang selalu saja berhasil membuat jantungnya berpacu cepat, "Bawa ini ke Kumogakure, katakan jika obat ini akan mematikan jutsu di dalam tubuh Shinobi mereka." Jelas Tsunade memberikan Naruto sebuah kotak berisi obat di dalamnya.
"Bukankah anda melarangku menjalani misi keluar Desa?" Tanya heran Naruto.
Tsunade memejamkan matanya mengingat seluruh alasan Naruto dibalik setiap tindakan yang selalu diambil Shinobi pirang tersebut, "Aku percaya padamu, dan ingat aku tidak memberikan kesempatan kedua! Jika kau gagal selamanya aku tidak akan membiarkanmu menjalani misi di luar Konoha." Puji sekaligus Ancam Tsunade.
Naruto tersenyum puas mendengar semua itu, "Baiklah, ada yang lain?"
"Aku bisa mengurus sisanya!" Jawab Tsunade menggelengkan kepalanya.
Naruto mendekat kearah Tsunade yang kembali duduk manis di kursi malas miliknya, "Tidak-tidak, aku yang akan mengurus kebutuhan anda." Tuntut Naruto.
"Kau yakin?" Tanya Tsunade.
"Tentu saja, mana ada seorang pengawal tidak menuruti perintah majikannya." Jawab cepat Naruto tak ingin kehilangan kesempatan memenuhi kebutuhan orang yang sangat dihormatinya.
"Kalau begitu belikan aku pembalut setelah kau kembali dari sini dan kau akan kuberi bonus saat memasangkannya juga." Ucap Tsunade dengan mengedipkan sebelah matanya, memberi kesan 'nakal' dalam sistem sosialisasi orang dewasa.
Ok. Kali ini Naruto menyerah, terlepas dari fakta berapa umur sebenarnya dari Tsunade, hal itu akan berlawanan dengan parasnya yang mampu membuat pria manapun meneguk ludah, "Sabar Naruto 'junior', aku tahu kau tersiksa." Ucap Naruto mengasihani dirinya sendiri.
Membalikkan badannya Naruto segera mennjalani misi pertama yang ia lakukan dalam karirnya sebagai Anbu Spesial
End
Maaf kalo masih banyak typo dan naruto akan keluar dari desa di capt berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-inkarnasi
RandomNaruto Uzumaki namikaze direinkarnasikan oleh musuhnya dgn harapan ia akan menghentikanya di masa depan