⚠️WARNING!!⚠️
MEMUAT KONTEN KEKERASAN, MASALAH PSIKOLOGI, DAN NUDITY. BAGI PEMBACA YANG DIBAWAH UMUR 18 TAHUN ATAU TIDAK NYAMAN DENGAN KONTEN TERSEBUT, MOHON KEBIJAKSANAANNYA DALAM MEMBACA.
PROLOG
Us and PigsWanita berambut pirang mengilap bergelombang dengan kulitnya yang seputih porselen membuat siapapun orang iri kepadanya. Bulu matanya yang lentik, mata kuning tembaganya yang membuat siapa pun terpesona kepadanya.
Darah segar bercucuran melewati selangkangannya. Mata kuningnya yang sudah tidak bersinar itu menatap kosong lurus ke depan. Entah apa yang ia lihat, yang pasti detak jantungnya sudah terhenti sejak tadi.
Athena Hena terbangun kembali. Tidak terhitung sudah berapa kali ia kembali lima tahun sebelum kematiannya. Sebagai wanita yang sudah mengalami pengalaman hidup yang panjang, Athena sudah lelah.
Ia pernah merasakan dirinya di perkosa. Ia pernah merasakan dirinya di jual. Ia pernah merasakan dirinya di perbudak. Ia pernah merasakan dirinya di siksa oleh suaminya. Ia pernah di tinggalkan oleh suami dan anaknya. Ia bahkan pernah merasakan dirinya dipaksa membuat anak secara beberapa kali oleh suaminya.
Tidak heran mengapa ia sangat lelah menjadi seorang wanita. Wanita adalah ternak. Semua lelaki melihat tubuh kita sebagai makanan. Mereka selalu memompa wanita dengan spermanya dan memasukkan wanita ke dalam kandang bagaikan wanita adalah seekor hewan ternak.
Ketika para wanita mengandung, mereka tidak akan peduli. Lalu, ketika anak ini tidak sesuai dengan harapannya, mereka akan membuangnya dan menghadirkan neraka bagi sang anak juga sang ibu.
Athena lelah. Lelah dengan dunia hina ini.
Namun, hidupnya terus terulang. Enam kali atau bahkan lebih ia terus-menerus mencoba bunuh diri. Namun, hal itu sia-sia. Ia akan kembali ke lima tahun sebelum kematiannya.
Kali ini dirinya kembali ke tubuhnya yang berumur sembilan belas tahun. Ketika dirinya sedang berkuliah di jurusan seni. Memang ia muak dengan dunia ini. Namun, seni adalah satu-satunya surga bagi dirinya.
Seperti namanya Athena yang berarti dewi kebijaksanaan, perang, dan seni. Tidak heran dia menyukai seni. Bahkan dari seni ia dapat mengerti bahwa wanita juga adalah sebuah karya seni. Karya seni yang bisa mereka tiduri.
Kemarin ia mengecat rambutnya yang awalnya berwarna pirang menjadi berwarna merah. Mulai hari itu ia berencana untuk menghiangkan warna rambut pirang yang sudah menjadi daya tarik orang-orang. Kali ini, ia berjanji bahwa kehidupannya yang sekarang adalah yang terakhir.
Ia akan mengubah penampilan 180 derajat, yang awalnya dirinya berpakaian rapi layaknya seorang perempuan baik, kali ini dirinya akan berpenampilan sebagai wanita nakal. Wanita yang memiliki jiwa bebas. Ya, sekiranya begitulah yang orang-orang katakan.
"Athena!" Dosen pria muda dengan rambut silver dan matanya yang berwarna violet mengabsen setiap mahasiswa di dalam kelas.
Athena kenal dengan dosen muda itu. Dosen yang mengajar tentang seni rupa dwimatra. Salah satu mata kuliah yang selama ini ia sukai.
"Athena!" Panggilnya kedua kali. Athena mengangkat tangan kanannya.
"Hadir!" Jawabnya. Dosen itu mengangguk. Mata violetnya yang menatap tajam itu kembali fokus ke layar laptop yang ada di hadapannya. Setelah dirinya mengabsen seluruh mahasiswa. Kali ini saatnya dirinya menyampaikan hal apa yang akan kita lakukan pada pertemuan kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Life
General Fiction【𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗠𝗘𝗠𝗕𝗔𝗖𝗔】 Hidup berulang kali dengan rasa sakit yang berulang-ulang. Kisah cintanya yang tidak pernah baik. Tidak terhitung sudah berapa kali Athena Hena merasakan sisi buruk seorang perempuan. Seorang perempuan y...