O7

2.4K 364 61
                                    

.

































Chaewon perlahan nyamperin Wonyoung, kemudian dia elus rambut Wonyoung pelan.

"Lo, gatau diri banget. Bukannya masuk kuburan, malah berkeliaran dulu. " ujar Chaewon kasar.

"maksud mu apa!?!?" Pekik Wonyoung kencang dengan tatepan nya yang menyeramkan.

"Cih, sekarang udah berani ngegas, ya? Najisin amat."

"Chae! Jangan gitu! Lu tau ga sih? Eunbi sama Nako mati karena dia?" Ujar Sakura.

"Bodo amat ya."

"Heh lo!" Pekik Chaewon sambil menghadap ke arah Wonyoung.

"MAU KAMU APA!? MENYAKITI SAYA LAGI!?"

"Hmm...bentaran... "

"Anjing....? Kok- lu ga kayak wonyoung sih!?" Pekik Chaewon.

"Hah? Maksud lu chae?" Tanya Yuri bingung.

"LU BUKAN WONYOUNG, KAN!?"

"Lah, lu apa-apaan sih chae..? Stres..??"

Suasana hening, serasa tidak ada kehidupan sesaat.

HAHAHAHAHA

Dan, keheningan itu terpecahkan oleh tawanya seseorang.

Wonyoung yang tertawa.

Yuri, dan Sakura langsung ubah posisi jadi berdiri dengan tegang.

Chaewon pun kaget, dia langsung menjauh dari Wonyoung.

"W-won....??"

"HAHAHA! IYA! AKU BUKANLAH JANG WONYOUNG!"

"AKU ADALAH DOAH! ANAK KELAS 10 YANG KALIAN BULLY SEPERTI WONYOUNG!"

"Lah- DOAH!?" Pekik mereka terkejut.

"Lu mayat, anjing! Buat apa gue takut!? Secara derajat manusia itu paling tinggi!?" Pekik Chaewon.

"MANUSIA!? SADAR DIRI. KALIAN ITU SETAN!"

"Lu yang setan!"

"AKU MENJADI SETAN, KARENA KALIAN!"

"DoAh.. serius, gua gatau apa apa...." lirih Yuri pelan.

"GAK. SATU SALAH.. SEMUA KENA!"

"Njing! Perasaan gue dan geng gue ga pernah ya bunuh elo!" Pekik Sakura.

"KALIAN NGEBUAT GUE BUNUH DIRI!"

"Elo yang salah! Mental kentang!"

"KALIAN MENYURUH PRIA PRIA MENJIJIKAN MEMERKOSA KU, DAN KALIAN BILANG MENTAL KU LEMAH!?"

"Emang mental lu lemah aja kali! Alay!" Bantah Sakura.

"Ayo mulai permainan lagi.. hihihihi."

"Kok nada lu berubah lagi sih anjing!?" Pekik Chaewon kesel sekaligus bingung.

"Gua.. Wonyoung."

"Hah..!?"

"Jadi gimana sih!?"

"Ayo mulai game lagi.. hahahaha!"

Wonyoung ngambil pisau dari lantai, kemudian ngarahin pisau itu ke arah Chaewon.

"Mau apa lo!? Hah!?"

"Mau bunuh kamu lah, chae.. hahahaha!!!!"

"MENJAUH GA LO!?"

"Gaakan sebelum kalian kena balasan!"

"HALAH! GAUSAH BACOT! LU PIKIR GUA TAKU-- akh!"

Omongan Chaewon terputus karena pisau yang baru saja ditancapkan di punggung nya.

Bukan Wonyoung yang nusuk.

Melainkan Sakura.

Egois.

"Kkur!?" Pekik Yuri kaget.

"Udah, Won! Semua dah beres.. semua mati, tinggal ada gue! Yuri kan ga ikut main, jadi dia biarin aja.. GUE BISA SELAMAT KAN??"

"Engga. " jawab Wonyoung ketus.

"Bangsat. Mending gue bunuh lo aja dah biar ini selesai!"

"Emangnya bisa? Haha.. goblok nya kamu ga ilang ilang ya, kkur!"

"Gausah bacot. Kali ini lo bakal bener-bener mati ditangan gua!"

"Lu bisa apa emang? Bunuh temen demi selamat sendiri?"

"Gausah komen terus ahh, lu juga bisanya apa? Bales dendam emang cuman bisa pas ada yang ngerencanain bales dendam juga, ya? Itumah namanya lemah! Maunya main keroyokan, giliran main sendiri? KAGA BISA! LEMAH LU SAT!"

"Ck.. biasanya, yang egois bakal selalu kalah."

"GAUSAH BACOT BISA GA LU? ANJING DASAR!"

Brak!!!

Sakura langsung lempar kursi ke kepala Wonyoung, dan dia langsung motong nadi Wonyoung sekuat tenaga.

"Kkur..?? Bukannya wonyoung bukan manusia lagi, ya..?" Tanya Yuri pelan.

"Dia manusia. Kalo setan, ga mungkin dia bisa bunuh orang. Kecuali dia dikendaliin." Ujar Sakura dingin, abis itu nyamperin Yuri.

"Yuk keluar." Ajak Sakura sambil ngulurin tangannya ke Yuri.

Yuri ragu.

Setelah semua kejadian, dia jadi gabisa percaya sama Sakura.

Dia takut, Sakura bakal bunuh dia.

"Ngga usah kkur.. gua mau mati disini aja, makasih, ya."

"Dih, yaudah serah.. gua mah mau ngambil kunci aja di tempat si Eunbi mati."

Sakura pergi ke lantai 3, tempat dimana Eunbi tewas.


Sedangkan di bawah, ada Yuri yang sedang menatap nanar mayat Chaewon dan Wonyoung.

Awalnya semua terasa sangat sedih bagi Yuri..

Tapi detik selanjutnya, ide jahat mulai memenuhi otak Yuri.

Disitu ada pisau...

Mungkin jika ditusuk pada jantung Sakura.

Sakura akan tewas.











































































































Itu yang ada dipikiran Yuri.

That Bell | IZ*ONE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang