Bab 1 (Lukisan dan Puisi)

41 10 5
                                    

Bintik Rintik kota menggema ditelinga,

senyum tawa & mulai merekah.

Coba sentuh titik-titik nya, rasakan gelombang dasyat yang akan menjalar diseluruh tubuhmu.

menarilah, dibawah rintik hujan yang tak letih mengunjungimu.

nikmatilah, safir biru yang memercikmu dengan luapan bahagianya.

***

Sepagi ini hujan deras turun mengguyur bumi. rasanya aku semakin malas beranjak dari tempat tidur. Ingin terus menikmati suara merdu sang hujan. Kemudian aku bangun untuk menikmati suasananya. aku mengambil hoodie, karena udara cukup menusuk tulang. ditemani secangkir kopi aku pergi menuju balkon untuk bersentuhan langsung dengan hujan. kunikmati setiap tetesnya yang jatuh di telapak tanganku. sentuhan hangat langsung menjalar ke seluruh tubuhku, seperti layaknya sentuhan ibuku.

Dari atas balkon aku seperti melihat orang yang sedang berteduh didepan rumahku, orang itu tampak kedinginan. akupun bergegas turun. ternyata orang itu adalah Raffa.

***

Raina adalah gadis cantik dengan senyum yang menawan, ia tercipta seperti hujan sejuk dan menentramkan.

Saat itu Raffa tidak sengaja melihat Raina sedang melukis, sesekali Raina menampilkan senyumnya, manis benar-benar manis.

Meski mereka berjarak oleh kaca serta rintik hujan, tetap tak menghalangi Raffa untuk melihat wajah cantik Raina.

Kemudian Raina tersenyum kearah Raffa,  Raffa pun menjadi canggung. Raffa seperti ketahuan mengintip. 

Tidak lama kemudian Raina melambaikan tangan kearah Raffa. Raffa menoleh kebelakang untuk memastikan bahwa Raina memang melambai kearah Raffa. dia benar-benar melambai kearah Raffa. Raffa pun langsung bergegas menghampiri Raina, tidak peduli dengan rintik hujan yang sedang turun saat itu.

"Hai"  Raina menyapa Raffa. Sebetulnya Raina takut menyapa Raffa

"Baju lo jadi basah, maaf seharusnya gue nggak manggil lo tadi" ucapnya dengan nada menyesal

"nggak papa, cuma basah dikit kok"

"Mau kopi?" tanyanya

"boleh, Cappucino aja"

"tunggu bentar, gue pesanin buat lo"

" oke"

Raina memesan kopi untuk Raffa. Raffa yang menunggu tanpa sengaja melihat sebuah lukisan.
"liatin apa?  ini kopi lo" tanya Raina

"makasih, Lukisan lo bagus"

"eh lo udah liat? makasih " jawab Raina

"oh iya sampe lupa, kenalin gue Raffa" ucap Raffa sembari mengulurkan tangan.

"iya udah tau, Gue Raina"

"hah Serius udah tau? eh maksudnya tau gue darimana?"

"Yakali Gue ga tau, Raffa Presiden mahasiswa yang banyak penggemarnya kan lo"

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang