Two : "Is it me or the fear talking?"

3.1K 279 10
                                    

16 – 01 -16

Mungkin 2016 bisa dibilang sebagai tahun paling membahagiakan bagi Lisa – atau semua teman sekamarnya? Tentu saja. Sajangnim telah memutuskan untuk mendebutkan mereka berempat sebagai member grup bernama BLACKPINK. Omong-omong soal asal-susul nama BLACKPINK. Sajangnim bilang, nama itu diambil sebagai bentuk cerminan mereka berempat. Black dan Pink. Layaknya Yin dan Yang, BLACKPINK berarti seimbang, gelap dan terang. Jika warna Pink berarti kecantikan, dan warna Black adalah bakat. Lewat nama itu, mereka ingin menunjukkan bahwa keempat anggota tidak menjual kecantikan, namun bakat yang berada ditempat gelap dalam diri mereka. Bakat tersembunyi yang akan membuat banyak orang terpaku melihatnya. Warna Pink hanya berarti kecantikan, tetapi BLACKPINK berarti 'Kecantikan bukanlah segalanya'. Ini juga menjadi simbol bahwa mereka adalah tim yang tidak hanya cantik tetapi memiliki bakat yang luar biasa.

Akibat rencana besar itu, Lisa menjadi orang yang super sibuk, dia menjadi orang yang gila berlatih. Pagi, siang, malam, gadis itu selalu berada di ruang dance atau sibuk melatih vokalnya. Unnie-unnienya juga sama sibuknya, tapi mereka tidak terlalu memforsir tenaganya seperti Lisa. Mereka berlatih keras, namun tidak memaksakan diri mereka kalau tubuhnya sudah tidak bisa digerakkan lagi. Lisa memang gila, anggap saja begitu. Bahkan, ketika jam sudah menunjukan sepertiga malam. Gadis itu masih menggerakkan tubuhnya untuk melatih kemampuan menarinya. Chaeyoung yang menemani Lisa saat itu menatap nanar Lisa. Daripada jenuh, Chaeyoung lebih kasihan melihat temannya terlalu memaksakan diri seperti sekarang.

"Lisa-yyaa. Kau tidak mau berhenti? Atau setidaknya istirahat untuk sekedar makan? Kau belum makan sejak pag- bahkan sejak tadi malam" ujar Chaeyoung berjalan mendekati Lisa membuat gadis itu membatalkan tariannya "Ah Chaeng-ah, mianhae. Aku terlalu fokus hingga melupakanmu. Aku sedang tidak lapar, apa kau lapar? Aku akan memesankanmu makanan jika kau mau" ujar Lisa yang panik sambil menyatukan kedua telapak tangannya kearah Chaeyoung membuat gadis itu menghela nafas.

Chaeyoung memutar kedua bolamatanya "Inilah akibatnya jika kau berlatih seperti orang gila. Aku tidak lapar, kau yang seharusnya lapar! Lihat disana. Aku menghabiskan tiga toples cheese ball pemberian Hanbin Oppa untukmu – Ah, kau bahkan tidak melihat Hanbin Oppa datang kemari karena sibuk berlatih seperti orang gila" ujar Chaeyoung sambil menunjuk pojok ruangan dimana terdapat tiga toples besar yang kosong beserta sampah minuman bersoda yang sudah bertaburan dimana-mana. Lisa mengerutkan dahinya bingung membuat Chaeyoung mendengus "Lihat kan? Kau kebingungan sekarang. Kau tau berapa banyak orang yang datang kesini dan menatapmu dengan heran? Pertama, Jinhwan Oppa. Dia datang meminta ijin untuk meminjam ukulele mu. Kemudian Mino Oppa datang untuk tidur siang disini. Dan yang terakhir Hanbin Oppa datang untuk memberimu snack. Kau tidak sadar kan? Aish, kau keterlaluan. Bahkan Mino Oppa tidur disini selama 6 jam dan kau tidak juga sadar"

Lisa mengerjapkan matanya berkali-kali. Dia merasa bingung karena telah melewati banyak hal. Matanya menatap jam di atas cermin, kemudian mengerutkan dahinya melihat jam yang menyatakan pukul dua "Bukannya baru 3 jam kita disini? Iya kan?" tanyanya polos membuat Chaeyoung ingin menangis. Chaeyoung kesal, dia ingin melempar Lisa dari lantai 13 gedung ini "Lisa-yaa. Aku ingin sekali mencakarmu tapi aku tahan, karna kau terlalu menggemaskan. Kau berlatih seperti orang gila yang akan mati besok sejak jam sebelas pagi, dan sekarang memang menunjukkan pukul dua. Tapi, pukul dua dini hari Lisa-yaa. Dini hari! Kau tidak hanya berlatih selama tiga jam, kau berlatih selama – tunggu sebentar. Satu, dua, tiga – aish terserah! Yang pasti kau berlatih selama belasan jam tanpa kau sadari. Kalau kau tidak percaya, kau bisa membuka tirai dan lihat sendiri malam- pagi gelap akan menyapamu".

Chaeyoung sudah menggeleng heran melihat tingkah gadis didepannya yang hanya menatap polos. Mereka sering bertengkar, bahkan Lisa bisa membalas perkataan Chaeyoung dengan sangat baik. Tapi Chaeyoung hanya tidak mengerti mengapa gadis itu terlalu polos untuk menyadari apa yang dia lakukan membahayakan tubuhnya sendiri. "Lisa-yya, aku tau kau sangat bersemangat akan debut, begitu pula denganku. Tapi, kau tidak perlu seperti ini, jangan menyerahkan diri pada penyakit. Kau ingin menari seperti apa lagi? Tarianmu sudah sangat baik sampai membuat semua trainee iri. Aku bukannya melarangmu untuk menjadi lebih baik dari saat ini. Kau boleh berlatih untuk menjadi lebih baik, tapi bukan seperti ini caranya. Kalau terus-terusan seperti ini, kau sama saja mengantarkan dirimu kepada kematian"

Hollywood Whore (Jilice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang