🌷🌷🌷
" tunjukin jalan rumah lu. Gak usah teriak gue gak budek" kata Allano setelah menaiki motornya dan memasang helmnya siap. untuk mengantarkan Irene pulang. Di jawab dengan gumaman oleh Irene.
Di tengah perjalanan menuju rumah Irene. Irene melingkarkan tangannya pada perut Allano dan menyenderkan kepalanya pada punggung lebarnya Allano.
Allano yang kaget hanya merasakan betapa dinginnya tangan Irene yang tengah berada di perutnya, Allano jadi merasa bertambah khawatir dan juga bersalah.
"Pelan pelan ajh bisa gak ? Gue dingin sumpah" ucap Irene bergetar.
"Makanya peluk yang erat, biar gak dingin" ucap Allano santai. Lalu Irene mengeratkan pelukannya.
🌷🌷🌷
"Gang yang ini bukan" tanya Allano lagi setelah berkali kali bertanya pada Irene.
"Iyh, itu rumah gue yang warna item catnya tanpa pagar" jawab Irene benar benar lemah lalu di angguki oleh Allano.
"Udah sampai, rumah lu bener bener belibet. bisa pulang kaga ya gue" seru Allano. Irene langsung bangun dan turun. Tiba tiba saat turun kaki Irene yang terlihat bengkat itu memaksakan untuk berjalan ke depan rumahnya dan berakhir jatuh.
"Jalan aja gak becus ya ampun" ucap Allano langsung menuju Irene yang tengah terduduk karna jatuh. Irene hanya menghela napas menahan sakit dan malu karna bersamaan dengan jatuhnya Irene roknya pun ikut robek.
"Tolong dong bukain pintunya ini kuncinya kaki gue sakit sumpa" pinta Irene sambil mengelus ngelus kakinya menahan sakit dan kuncinya langsung di terima oleh Allano.
"Gue pengen nangis tapi malu.... .Gila ini sakit banget bukan main"batin irene
"Lu tinggal sendiri? Ibu lu atau ayah lu mana? Sodaralu?"tanya Allano heran setelah membuka sepatunya dan juga sepatu Irene lalu langsung membopong Irene. Irene yang replek langsung mengalungkan tangannya ke leher Allano.
melihat rumahnya Irene yang minimalis dengan cat luar berwarna blackmatte lalu dalemnya abu abu tua.
ketika masuk kedalam rumahnya memang sangat rapih, bersih. Namun terlihat sangat suram.
"Iyh gue sendiri. Ibu gue meninggal setahun yang lalu, ayah gue kabur bahkan saat gue masih bayi" cerita Irene yang ngalir begitu saja.
"Maaf"ucap Allano dengan tulus.
"Gapapa ko, oh ya di situ ajh tuh di depan TV gapapakan?" Tanya Irene.
"Gapapa, rumah lu serem amat catnya ganti kek, ke yang lebih terang gitu" jawab Allano langsung mendudukan Irene di sofa.
"Baru aja gue cat 5 bulan yang lalu ini, gue gak suka suasana yang terlalu terang silau, Bentar ya gue ganti baju dulu" lalu masuk ke kamar dan setelahnya langsung ke depan tv lalu duduk di samping cowo itu.
"Jaket lu basah, nanti ya gue balikin gue cuci dulu" kata Irene berbasa basi.
"Iyalah lagian ngapain gue bawa jaket basah, gak guna"jawab Allano.
Lalu tiba tiba suara hujan yang sangat derasnya membuat Allano menghela napas.
"Di luar ujan"kata Irene
"Iya gue tau, gue gak budek dan gak buta ya. Lu mau usir gue" sentak Allano. Padahal maksud Irene bukan itu
"Biasa aja dong lu tu ya ngegas mulu, maksud gue bukan gitu" jawab Irene dengan sangat kesal.
🌷🌷🌷
Karna perut mereka terasa lapar, sedangkan di luar hujan sedang lebat lebatnya. Jadilah mereka memasak mie instan, karena yang ada di rumah Irene hanya mie instan.
Setelah beberapa saat. terlihat Allano tengah menyiapkan mienya, dan membawa ke hadapan Irene. Irene terlihat berseri seri seperti orang yang baru menemukan makanan. Allano hanya geleng grleng melihatnya.
"Waaaaaa udah matang rupanya makasih ya" kata Irene langsung menyantap mienya dan Allano langsung bergabung tanpa menjawab.
"Haaaaah pangas, terhata hu biha mahak uja ya, ingi engak bangek " ucap Irene yang tengah kepanasan sambil memakan mie buatan Allano (haaaaah panas, ternyata lu bisa masak jugaya,ini enak banget)
Sedangkan Allano hanya tersenyum melihatnya
"bisa lah orang itu cuma mie doang, Pelan pelan makanya" jawab
🌷🌷🌷
Mie buatan Allano pun sudah masuk ke dalam perut mereka masing masing. sedangkan di luar masih saja hujan padahal jam sudah menunjukan pukul 22:23 . Mereka hanya melamun menikmati suara air yang jatuh ke tanah. menenangkan menurut Irene. perlahan membuat Irene mengantuk .
"Ya allah gue gantuk banget deh lu nginep ajh deh, gue gak kuat pengen tidur, kalo nungguin hujan reda baru lu pulang mh, gak tau kapan. Nginep ajh ya?"seru Irene tida tiba memecahkan keheningan sambil menguap entah yang keberapa kalinya.
" Hah Yaudah gue nunggu di luar ajh kalo gitu lu kunci pintunya ajh?"jawab Allano sambil bergegas akan keluar
"Eh eh jangan. Di luar dingin. Yaudah deh iyh gue tungguin ini aelah elu" kata Irene sambil mencegah Allano.
Allano hanya tersenyum, Lalu Allano duduk lagi di samping Irene yang tengah terkantuk-kantuk.
Setelah beberapa saat tiba tiba Irene tersandar ke pundaknya Allano. Lalu Allano lirik ternyata matanya tertutup. menandakan kalau sang pemilik kepala yang tengah bersender pada pundaknya itu tertidur. Kelelahan mungkin atau entahlah Allano tidak mengerti.
Dan beberapa lama kemudian Allano pun ikut tertidur terbawa suasana yang menurutnya juga menenangkan .
Mereka berpelukan. Saling memberi kehangatan.
🌷🌷🌷
Jika kalian suka tolong sempat kan votenya ya gak sampe 5 menit kok 2
detik juga udah. Makasih votmenya. Mohon maaf jika banyak typonya 😉Jakarta,30 nov 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Life
Romance🌷🌷🌷 Katika akan melewati Allano . tiba tiba kakinya Irene yang sakit tersentuh oleh kaki meja yang berada di dekat Allano . Lalu dia jatuh menimpa Allano yang tengah duduk dan disitulah bibir Irene yang tidak tau malu itu menempel tepat di atas...