Black Moon {✔}

The Angel

Jung Chaeyeon. Gadis yang ramah di sapa dengan panggilan Chaeyeon ini tampak tengah tersenyum sendiri menatap sesosok malaikat berwajah pangeran. Senyumannya yang tak akan pernah tergantikan dengan apapun. Manis tak pernah tertandingi apapun. Roftoop sekolah menjadi tempat bagi gadis bermarga Jung ini mengutip senyuman indah dan setiap kegiatan dari lelaki yang tengah di sibukkan dengan bola basketnya.

Pesona tampannya yang tak akan di tolak oleh siapapun juga nyatanya mampu menyihir dirinya dalam hitungan sekejap bahkan lihat saja gadis ini tak berhenti terus menyunggingkan senyuman manisnya untuk sang pujaan hati. Melanturkan bait bait syair indah yang terbang sebagai harapan dan mimpi.

" Eunwoo!"

Panggilan itu berhasil membuat sang pria melemparkan bola terakhirnya dan melepaskannya pergi begitu saja. Menoleh kearah sang sumber suara yang tampak ia hampiri. Uh menyebalkan sekali ditengah gadis ini menuai kisah indah di dalam mimpi dan ilusi malah harus terbuyarkan oleh kedatangan sang gadis bersurai cokelat yang tampak tersenyum manis.

Chaeyeon menghembuskan nafasnya sesal sungguh ia muak dengan perlakuan dari gadis asal jepang bernama Mina itu. Mengganggu  ritual rahasianya menangkap bayangan sang pangeran hati.

" Ruang kelas pa Kim akan segera dimulai. Kau tidak mau mengganti pakaianmu?"

Lagi dan lagi Chaeyeon hanya menyumbalkan bibirnya dengan perasaan yang kesal ingin rasanya ia menjambak habis surai pendek itu dan menyeretnya untuk tidak mengganggu Eunwoo.
Namun kembali pada fakta bahwa ia bukanlah siapa siapa.

Tanpa menjawab ucapan Mina  lelaki berseragam olahraga ini berjalan melangkah menjauhi arena basket yang terbilang mengabaikan. Ia memang sedikit mengalami masalah dengan gadis yang masih terpaku di tempatnya ini memegang erat erat seragamnya dan merasakan kembali dirinya yang seolah dianggap sebagai dalang utama hadirnya luka di dalam hati seorang Cha Eunwoo.

"Eunwoo..!" Percuma saja beribu kali teriakan dari pita suara yang keluar sangat kuatpun tak akan membuat pria bermarga Cha itu menoleh. Ia seolah menutup semua celah pendengarannya untuk berpura pura tidak pernah mendengar teriakan gadis malang yang kini tampak mulai dipenuhi aura rasa bersalah.

"Kenapa kau tidak mengerti?"

Langkahnya terhenti kemudian. Wanita bersurai cokelat ini bersimpuh diatas panasnya latar lapangan basket. Mengurai airmata dan membasuh wajahnya dengan seketika. Cengkrama luka yang begitu kuat menarik relung hatinya bagai sebuah tombak yang menusuk ulu hati terdalam.

Eunwoo menghentikan langkahnya menoleh dan mendapati Mina yang sudah menangis bersimpuh. Gadis itu bahkan terlihat sesegukan dan jujur saja ini juga bukan keinginan Eunwoo mengulas kembali kisah dan lembaran pilu dalam album masa lalu.

" aku sudah mengerti Mina. Karena itu aku diam. Jadi pergilah jangan mengganggu hidupku!" Tatapan tegas dan perkataan yang mengintimidasi ini membuat hati Mina bertambah terkoyak dan begitu nyeri. Perkataan tajam dari mulut seorang Cha Eunwoo yang jauh diluar dugaannya.

Eunwoo memantapkan langkahnya tanpa pernah lagi menoleh kepada sang gadis yang bermohon disana. Cukup sudah luka yang diterima olehnya karena Mina yang pada akhirnya memilih Mingyu Sahabatnya sendiri. Menyesakkan dan memilukkan namun apa yang bisa dilakukan olehnya?merubah keadaan?membalikkan hati Mina?tidak ada yang bisa dilakukan.

Chaeyeon berusaha mengikuti alur drama yang tersaji ini. Semua kisah tentang 7 orang di kelasnya itu memang membuatnya kepalang pusing bahkan untuk melirik kearah  drama mereka saja ia sudah dibuat tak mengerti dengan situasi.

Salah satunya adalah kisah Mingyu, Mina dan juga sitampan pujaan hati Eunwoo. Tapi semua diluar dugaan rupanya Mina lebih memilih Mingyu membuat polemik antar beberapa siswa. Gadis itu terkenal seseorang yang banyak menghabiskan waktunya dengan Cha Eunwoo ketimbang bersama Mingyu. Bahkan hampir setiap hari  Cha Eunwoo melakukan tugas antar jemput untuk Mina layaknya seorang kekasih. Namun apa yang terjadi belakangan ini membuat gempar satu sekolah. Persahabatan yang goyah dan menuju ambang kehancuran. Semua menunjuk Mina yang bersalah. Gadis itu dengan tega membohongi Euwoo dengan segala sikap manisnya yang kurang ajar.