Never Mine

523 83 17
                                    

Sudah terhitung 1 minggu, sejak hujan lebat itu datang dan pengucapan pernyataannya yang masih dapat diingatnya dengan jelas. Hari ini pagi begitu menusuk hati untuk  Jaehyun yang  masih berada di lorong koridor kelasnya padahal waktu kian menjulur dengan cepat. Namun tetap langkah kakinya masih terseret-seret.

Ia berhenti melangkah saat melihat rombongan 3 orang pria yang seakan menjadi hantu untuknya. Ia tetap berjalan menunduk dan mendekap beberapa buku  di dalam pelukannya.

"Hey..mau kemana kau buru-buru sekali?" Tanya seorang pemuda yang menarik baju Jaehyun hingga langkahnya pun terhenti.

" jangan ganggu aku! " Jaehyun menepis lengan kekar pria yang malah menunjukkan smirk nya dan tertawa berirama bersama temannya.

"Hey lihatlah pengecut ini. Dia sudah berani melawanku." Ucap Lee Dokyeom pria bernotaben sebagai kekasih Jung Eunha, bidadari Jung Jaehyun.

" kau tidak tahu diri sudah mengatakan bahwa kau mencintai kekasihku huh?!" Geram Dokyeom yang mulai tersulut emosi.

" ah.. ku rasa ini waktu yang tepat membuatmu sadar " Dokyeom memberi isyarat tangan untuk membawa Jaehyun ke dalam gudang.

Entah apa yang dilakukan mereka tak akan pernah ada yang berani mengganggunya. Apalagi Lee Dokyeom yang terkenal akan kebrutalanya disekolah.

Hari ini adalah pemindahan kelas 2-3A. Mengingat bahwa salah satu diantara mereka adalah Jihyo, gadis dengan kursi roda yang sering kali kesulitan dalam akses mencapai kelas. Sekolah membuat keputusan memindahkan ruang kelas 2-3A ke lantai dasar untuk meringankan Jihyo memasuki kelas.

Berbicara tentang Jihyo kini ia sudah duduk bersama dengan Eunha sahabatnya yang terlihat diam membeku tanpa bicara.

"Ada apa Eunha?kau punya masalah?"

Eunha menggeleng  pelan sebagai tanda jawaban gadis ini. Dan Jihyo mengangguk paham. Jihyo menoleh kearah kursi tak jauh darinya. Hari ini ia memang tak berangkat bersama Jungkook. Pria itu memberinya kabar bahwa hari ini ia akan menjadi narasumber untuk wawancara produk terbaru dari keluarganya.

" sepertinya Bunnymu tidak masuk lagi" sindir Eunha yang mengerti perasaan resah sahabatnya ini. Jihyo hanya tersenyum. Lagi. Terhitung sudah 17 kali Jungkook tidak masuk dalam 1 bulan karena urusan bisnisnya. Jujur Jihyo merasa bangga dan terhormat memiliki kekasih seperti Jungkook, pria yang digilai banyak wanita di sekelilingnya.

"Aku mau ke toilet" balas Jihyo dan Eunha segera bangkit guna membantu namun Jihyo dengan sigap menahannya.

"Aku bisa sendiri. Terimakasih" jawabnya yang bergerak sendiri menjalankan roda kursi rodanya. Baru beberapa centimeter keluar dari kelas Jihyo sudah dibuat terhenti dengan pemandangan tak lazim yang tak jauh dari hadapannya. Pria yang juga menatapnya dengan hati yang pilu.

Tawa dari seluruh siswa yang menggelegar kuat terdengar di telinga Jihyo dan ia membulatkan matanya.

"Jaehyun~" Pria ini berlari meninggalkan kerumunan yang terasa menyakitkan dadanya dan segera pergi jauh.

"Jaehyun!" Jihyo mengejar Jaehyun dengan sekuat tenaganya dan mempercepat laju kursi rodanya. Pria yang hanya mengenakan boxer biru tanpa sehelai benangpun yang menutupi dadanya.

Lelaki ini terisak kuat dalam hati. Bagaimana dirinya yang dipermalukan karena ulah Lee Dokyeom. Melucuti pakaiannya dihadapan seluruh siswa dan yang lebih membuatnya sakit adalah senyum gadis dibalik jendela kelas yang tak bergeming melihatnya.

"Jaehyun?" Jaehyun menoleh melihat sosok gadis berkursi roda yang terlihat khawatir dan mendekat kearahnya.

"Jangan mendekat!pergilah. Pergi!kalian iblis. Enyah dari kehidupanku!" Jihyo semakin merasa tersakiti mendengar perkataan Jaehyun yang mengatakan bahwa dirinya adalah iblis.

Black Moon {✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang